Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Petugas Salah Sangka, Jenazah Dosen UIN Dimakamkan di Makam Pasien Covid-19, Keluarga Mau Pindahkan

Petugas salah sangka, jenazah dosen UIN Alauddin dimakamkan di makam pasien Covid-19 di Gowa, keluarga mau pindahkan ke Barru.

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Foto kenangan almarhum Abdul Rasyid Enjang Lanta (62), pensiunan dosen UIN Alauddin, Makassar. Saat meninggal dunia sempat disangka pasien Virus Corona atau Covid-19. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Petugas salah sangka hingga jenazah dosen UIN Alauddin Makassar dimakamkan di pemakaman khusus pasien Virus Corona atau Covid-19, di Macanda, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

Awalnya, jenazah tersebut disangka merupakan pasien Covid-19 hingga dimakamkan sesuai dengan protokol.

Belakangan, hasil tes menunjukkan ternyata almarhum negatif Virus Corona.

Keluarga pun akan memindahkan makam almarhum ke kampung halaman, di Kabupaten Barru, Sulsel.

Makam pensiunan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri atau UIN Alauddin Makassar, almarhum Abdul Rasyid Enjang Lanta (62) akan dibongkar pihak keluarga.

Pada Selasa (7/4/2020) almarhum menghembuskan nafas terakhir di RS Awal Bros, Kota Makassar, dengan status positif Virus Corona atau Covid-19.

Proses pemakaman pun dilakukan sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Belakangan setelah keluar hasil uji laboratorium, jasad Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya ini ternyata negatif atau tidak terjangkit Virus Corona.

Selama sepekan juga, pihak keluarga, kerabat, dan sahabat almarhum di Makassar, Gowa, Barru, dan daerahnya lainnya merasa terkucilkan dari masyarakat.

Dari hasil pemeriksaan tim kesehatan terpadu Sulsel, Rasyid meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang didera 2 tahun terakhir.

Pihak keluarga pun ingin memindahkan makam almahrum ke kampung halaman di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

“Kini proses pemindahan jenazah Abba, kita menunggu persetujuan dari pihak terkait,” kata Halim Muharram, keponakan almarhum kepada Tribun-Timur.com, Rabu (15/4/2020).

Pihak terkait yang dimaksud adalah Yayasan Pengelola Kompleks Makam Pemrov Sulsel, di Macanda, Kabupaten Gowa.

Disebutkan, almarhum memang sudah didera penyakit sindrom mielodisplasia (MDS) sumsum tulang belakang, infeksi jantung dan paru-paru sehingga membuat gejalanya terlihat mirip dengan Covid-19.

Gejala medis itulah yang membuat tim dokter, mendiagnoas positif.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved