Disorot karena Pakai Jabatan untuk Pribadi, Ternyata Stafsus Andi Taufan Alumni Makassar, Ini Profil
Dalam surat berkop Sekretariat Kabinet ( Setkab) tertanggal 30 Maret 2020, Taufan meminta bantuan para camat agar bisa membantu perusahaannya
Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuat lembaga keuangan dengan sistem yang mudah menggunakan pola pembiayaan kelompok.
Selesai melanjutkan masa studinya di Harvard University, ia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi.
Pada tahun 2010, Taufan datang ke desa yang sama.
Ia melakukan sosialisasi mengenai keuangan mikro untuk memberikan akses keuangan bagi para ibu rumah tangga untuk memulai wirausaha.
Taufan mendirikan Amartha dari modal 10 juta rupiah.
Ia menerapkan pembiayaan berbasis kelompok atau Model Grameen, satu kelompok terdiri dari 15 hingga 25 ribu.
Taufan menilai sistem tersebut baik untuk monitoring pembayaran dan meminimalisasi risiko gagal bayar.
Taufan mentransformasi Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending, tujuannya untuk memberdayakan bisnis di sektor ekonomi informal.
Menurut Taufan, pembiayaan akan terversifikasi mulai dari perbankan, institusi, dan investor individual.
Taufan menekankan terwujudnya ekonomi inklusif di mana usaha mikro dan kecil menadapatkan akses ekonomi yang setara.
Taufan menerapkan pendekatan syariah atau bagi hasil, sehingga bagi hasil yang diberikan bervariasi.
Ia dan timnya juga mengembangkan proprietary risk algorithm yang memungkin untuk membuat credit scoring berdasarkan data perilaku dan data transaksi guna melakukan penilaian terhadap profil risiko calon peminjam.
Data Diri:
Nama: Andi Taufan Garuda Putra
Instagram: @amarthaid