Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penemuan Mayat di Tanasitolo Wajo

Dua Hari Berturut-turut Ditemukan Ada Mayat Membusuk di Wajo

Pertama, di Desa Wage, Kecamatan Sabbangparu, Senin (13/4/2020) kemarin. Seorang lelaki bernama Saleh (70) ditemukan di rumah kebunnya di ladang

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
hardiansyah abdi gunawan
Warga Kelurahan Mappadaelo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo digegerkan dengan penemuan mayat membusuk, Selasa (14/4/2020) 

TRIBUN-WAJO.COM, TANASITOLO - Dua hari berturut-turut, masyarakat di Kabupaten Wajo digegerkan dengan mayat yang sudah membusuk.

Pertama, di Desa Wage, Kecamatan Sabbangparu, Senin (13/4/2020) kemarin. Seorang lelaki bernama Saleh (70) ditemukan di rumah kebunnya di ladang jagung.

Kedua, di Kelurahan Mappadaelo, Kecamatan Tanasitolo, Selasa (14/4/2020).

Seorang perempuan bernama Nurjannah (65) ditemukan telungkup tak bernyawa dan membusuk di kebun pisang dekat rumahnya.

Dua kejadian tersebut mengundang tanya, terlebih di tengah wabah virus corona.

Sebab, di dua TKP tersebut, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo senantiasa hadir dan menggunakan APD.

Di TKP pertama, polisi memastikan jika Saleh meninggal lantaran penyakit yang dideritanya, yakni asma akut.

"Penyebab kematiannya belum diketahui pasti, tapi menurut dokter korban ada riwayat penyakit asma," kata Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Bagas Sancoyoning Aji.

Lain cerita dengan di TKP kedua. Polisi tak mau berkomentar banyak. Terlebih menilik riwayat perjalanan korban yang baru pulang dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Iya, korban ada riwayat perjalanannya dari Balikpapan, makanya di tangani sama Tim Gugus Tugas," katanya.

Sementara, Juru Bicara TGTPP Covid-19 Kabupaten Wajo, Supardi juga belum memastikan perihal apakah korban terinfeksi virus corona atau murni meninggal karena sakit.

"Yang meninggal tadi, dokter minta diperlakukan khusus, karena mayat sudah membusuk, sekaligus untuk jaga-jaga," katanya.

Petugas pun telah melakukan penyemprotan disinfekatan di sekitar TKP. Sejumlah kerabat korban pun juga telah dimintai keterangan.

"Dipakaikan kantong mayat, karena yang bersangkutan juga adalah pedagang yang berpindah-pindah daerah sehingga semua harus diantisipasi," katanya.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved