Makassar Lawan Corona
Dampak Corona, Pegadaian Ramai, Warga Maros Ramai-ramai Jual Emas
Kabag Humas PT Pegadaian Kantor Wilayah IV Makassar, Muh Idris Mappakaya Syar
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pegadaian Kantor Wilayah IV Makassar masih melakukan kalkulasi atas transaksi emas selama kuartal pertama, Januari-Maret.
Kabag Humas PT Pegadaian Kantor Wilayah IV Makassar, Muh Idris Mappakaya Syar mengatakan, saat ini masih dalam tahap perhitungan.
"Kami belum dapat update kinerja sampai dengan bulan Maret dari tim bisnis karena kita kan ada berbagai produk dan tidak semuanya pakai agunan emas," katanya, Rabu (8/4/20).
Pantauan tribun, beberapa kantor pegadaian tampak lebih ramai dari biasanya. Beberapa warga mengaku menggadaikan perhiasannya karena ekonomi sulit saat ini akibat pandemi Covid-19.
Warga Maros, Hj Ratna, mengaku terpaksa menjual perhiasan emas lantaran suaminya yang bekerja di KIMA di rumahkan lantaran perusahaan tutup.
"Saya jual cincin soalnya uang belanja kurang karena pekerjaan bapak mogok semenjak Corona, terpaksa jual perhiasan untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi mau Ramadan, jadi jual dulu nanti kalau selesai Corona Insya Allah bisa beli lagi," ujarnya, Rabu (8/4/20).
Salah satu pemilik toko emas di Pasar Rakyat Buttalsalewangang Maros, H Musakkar mengakui bahwa jumlah orang yang datang untuk menjual emasnya meningkat secara signifikan semenjak wabah Corona.
"Lebih banyak orang yang datang menjual dari pada membeli, kenaikannya sekitar 30% dibanding bulan sebelumnya," ujarnya
"Apalagi harga jual emas naik, biasanya emas 23 karat Rp 600 ribu naik Rp. 800 ribu," tambahnya.