Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid 19

Prof Idrus Paturusi: Petugas Medis Meninggal karena Minimnya APD

Dia menjelaskan bahwa dr Bernadette Albertine Francisca meninggal sebab selama memeriksa pasien menggunakan APD yang minim.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
Screen shoot
Prof Idrus Paturusi saat wawancara di salah satu stasiun televisi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Rektor Universitas Hasanudddin (Unhas) Prof Idrus A Paturusi menceritakan minimnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis yang berada di garda depan menangani Covid-19.

"Situasi di Sulawesi Selatan sebelum kita mempunyai alat sendiri itu kasus cuma 2. Setelah kita punya sekarang PDP itu 172 orang. 10 meninggal. Kemudian yang positif itu ada 80 orang, 5 meninggal termasuk kemarin pagi salah seorang dokter kita, spesialis THT," jelasnya pada wawancara live di salah satu stasiun TV, Minggu (5/4/2020) malam.

Dia menjelaskan bahwa dr Bernadette Albertine Francisca meninggal sebab selama memeriksa pasien menggunakan APD yang minim.

"Itu meninggal oleh karena selama memeriksa pasien itu menggunakan APD yang sangat minim," ungkapnya.

Karena menggunakan APD yang minim, kata Prof Idrus, alharhumah masuk rumah sakit dengan keadaan yang sangat berat yang mengakibatkan nyawanya tidak bisa tertolong.

"Kira-kira seminggu atau 3 hari sebelum masuk rumah sakit dan kemudian almarhum ini masuk sudah dalam keadaan yang sangat berat dan akhirnya tidak bisa tertolong, dan kemarin pagi almarhumah wafat," ungkapnya.

Menurutnya, hal ini yang perlu menjadi perhatian semua pihak agar bisa melindungi petugas yang berada di garda terdepan.

"Nah ini yang barang kali perlu saya sampaikan agar supaya menjadi perhatian kitalah untuk bagaimana agar memfasilitasi adik-adik kita yang bekerja di garda depan itu bisa lebih baik," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved