Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona

Pasien Corona Tak Dapat Dukungan Warga, Istri Diteror hingga Dilarang Keluar Rumah

Pasien Corona Tak Dapat Dukungan Warga, Istri Direror hingga Dilarang Keluar Rumah

Editor: Ansar
Kemendes PDTT
Gus Menteri menegaskan, tidak ada karantina wilayah hanya saja isolasi rumah yang kebetulan tempatnya di balai-balai desa yang disiapkan gugus tugas relawan desa melawan Covid-19. 

Akhirnya jenazah pasien dimakamkan Selasa malam di lahan milik pemkab di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Lagi-lagi penolakan muncul dari warga. Mereka meminta agar jenazah dipindahkan karena khawatir berdampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

Penolakan juga dilakukan oleh desa tetangga yakni Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok.

Makam itu pun dibongkar pada Rabu (1/4/2020). Pembongkaran langsung dipimpin oleh Bupati Banyumas Achmad Husein.

 "Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein melalui pesan singkat, Rabu (1/4/2020).

Hal ini sampai membuat Bupati Banyumas meminta maaf.

Bupati Banyumas meminta maaf kepada masyarakat atas penolakan pemakaman pasien positif corona yang terjadi di wilayahnya.

 Korea Utara Klaim Nol Pasien Corona, Padahal Sudah 1 Juta Terinfeksi Covid-19, Berikut Alasannya

 Bupati Jeneponto Laporkan 167 ODP dan 4 PDP di Daerahnya Saat Telekonferensi Wakil Gubernur

"Saya mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian pemakaman, mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik," kata Husein melalui video di akun Instagram pribadinya, Rabu (1/4/2020) malam.

Di video tersebut ia mengatakan bahwa penularan corona lebih berbahaya antara orang yang masih hidup karena penularan dapat terjadi melalui bersin dan batuk.

"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," ujar Husein.

Dia berharap hal serupa tak terjadi di wilayahnya.

"Virus itu kalau orangnya meninggal, maka dalam waktu tujuh sampai sembilan jam akan mati. Jasadnya tidak ada virus."

"Kita itu sudah jelaskan berkali-kali, ilmu itu ada. Saya doakan almarhum husnul khotimah," kata Husein.

Ia berencana menggandeng ahli untuk memberikan penjelasan pada masyarakat tentang jenazah yang terinfeksi virus.

"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved