Kompol Fachrul Sudiana
Pengakuan Tamu Undangan di Acara Pernikahan Kompol Fachrul Sudiana, Saksikan Wakapolri Juga Hadir
Pengakuan Tamu Undangan di Acara Pernikahan Kompol Fachrul Sudiana, Saksikan Wakapolri Juga Hadir
TRIBUN-TIMUR.COM - Pengakuan Tamu Undangan di Acara Pernikahan Kompol Fachrul Sudiana, buka suara.
Nama Kompol Fachrul Sudiana itu kini lagi ramai dibicarakan.
Kenapa?
Acara Pernikahan itu rupanya digelar ditengah pandemi Corona di Indonesia.
• Acara Pernikahan Berakhir Petaka, 37 Tamu Undangan Positif Corona, Bagaimana Kondisi Pengantin Baru?
• Beredar Video Detik-detik Aurelia Margaretha Tabrak Pejalan Kaki,Hotman Paris Bertindak Foto-fotonya
Yang buat heboh, dikala begitu banyaknya aparat kepolisian bahkan sampai Kapolres turun tangan membubarkan keramaian seperti resepsi pernikahan, Kompol Fachrul Sudiana justru tanpa halangan menggelar hajatan.
Perlakuan istimewa itu lalu dianggap tebang pilih.
Padahal sebelum Acara Pernikahan digelar, Kapolri Jenderal Idham Azis sudah mengeluarkan maklumat untuk tidak menggelar hajatan yang mengundang keramaian.
Sementara berseliweran di sosial media, aparat hingga Kapolres datangi warkop, cafe, dan Acara Pernikahan untuk dibubarkan
Menurut seorang tamu undangan pernikahan Kapolsek Kembangan Kompol Fachrul Sudiana, Miftahul Munir (30), di lokasi acara sudah disiapkan hand sanitizer.
Dikutip dari Wartakotalive, dia menceritakan suasana pesta pernikahan Kapolsek Kembangan yang
digelar Sabtu (21/03/2020), sangat ketat pengawasan karena turut mengedepankan physical distancing.
"Sebelum masuk hendak ke ruang pesta saya dicek suhu dulu. Kemudian menyerahkan undangan yang terdapat
barkot di dalam undangan tersebut," kata Munir dihubungi Kamis (02/04/2020).
Di situ para tamu yang sudah diizinkan masuk juga diminta agar memakai hand sanitizer.
Pengecekan suhu bukan hanya disitu saja, kira-kira 10 meter kemudian ia kembali dicek suhu oleh petugas
wedding organizer (WO).
Hanya tamu yang memiliki suhu di bawah 37 derajat celcius yang diizinkan masuk ke dalam ruangan pesta.
Setelahnya para tamu kembali diminta memakai hand sanitizer.
Di dalam ruang itu, physical distancing juga tetap dikedepankan.
Para tamu undangan menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.
"Tidak terlalu padat. Cukup berjauh-jauhan," ujar Munir mengingat kembali.
Pun hand sanitizer selalu tersedia hampir setiap satu meter di sisi-sisi ruangan.
Di setiap stand makanan juga disediakan hand sanitizer.
Petugas WO kerap mengimbau para tamu agar selalu memakai hand sanitizer ketika hendak mengambil makanan.
"Ketika mau salaman dengan pengantin juga disediakan hand sanitizer. Kami salaman juga tidak bersentuhan
dengan pengantin," papar Munir.
Mayoritas tamu undangan disebut memakai masker.
Hal yang sama juga dilakukan olehnya ketika hadiri pesta pernikahan tersebut.
Pun usai menghadiri resepsi itu, di pintu keluar para tamu diharuskan kembali memakai hand sanitizer.
"Pokoknya ini pernikahan higienis yang pernah saya kunjungi," jelas Munir.
Ia juga merasa cukup heran ketika pernikahan itu dipermasalahkan.
Pasalnya di acara itu ia bertemu dengan beberapa pejabat petinggi Polri lainnya seperti Wakapolri Irjen
Gatot Eddy Pramono.
"Itu pernikahan kan sudah seminggu lalu acaranya ketika belum ada pelarangan keramaian. Namun kenapa ramainya baru sekarang?" tandas Munir.
Diketahui baru-baru ini netizen heboh dengan foto-foto pernikahan aparat kepolisian.
Mereka membandingkan pernikahan itu dengan pernikahan-pernikahan lain yang harus batal usai maklumat Polri Senin (23/03/2020).
Kapolda Metro Copot Kapolsek Kembangan
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana akhirnya resmi mencopot Kompol Fahrul Sudiana dari
jabatannya sebagai Kapolsek Kembangan, Kamis (1/4/2020) hari ini.
Kompol Fahrul Sudiana dimutasi ke bagian analis kebijakan di Polda Metro Jaya.
Pencopotan Kompol Fahrul dari jabatan Kapolsek Kembangan karena ia menggelar pesta pernikahannya di Hotel Mulia, Jakarta Pusat pada 21 Maret 2020.
Kompol Fahrul dianggap telah melanggar Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19), tertanggal 19 Maret 2020.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kepada Warta Kota, Kamis.
"Atas perintah Kapolda Metro Jaya, maka sejak hari ini yang bersangkutan dimutasikan ke Polda Metro Jaya, sebagai analis Kebijakan," kata Yusri.
Menurut Yusri, keputusan mutasi setelah hasil pemeriksaan awal oleh Propam Polda Metro Jaya, dipastikan Kompol Fahrul Sudiana telah melanggar disiplin dan Maklumat Kapolri.
"Hasil pemeriksaan awal Propam Polda Metro Jaya, yang bersangkutan telah melanggar disiplin dan Maklumat Kapolri dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19. Di mana di maklumat disebutkan agar tidak ada kegiatan masyarakat yang sifatnya mengundang massa," kata Yusri.

Yusri mengatakan, Maklumat Kapolri tidak hanya berlaku untuk masyarakat saja, tapi juga berlaku untuk semua anggota Polri dan keluarganya.
"Jadi, kalau ada yang tidak mentaati apalagi melanggar maka harus siap dengan segala konsekuensinya. Dalam hal ini yang bersangkutan dimutasi sebagai konsekuensinya," papar Yusri.
Ia menerangkan, Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) tertanggal 19 Maret 2020, mengatur pembubaran kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Dalam maklumat itu, kegiatan pengumpulan massa yang dapat dibubarkan diantaranya kegiatan konser musik, pekan raya, festival, bazar, pasar malam, pameran, dan resepsi pernikahan keluarga.
Sedangkan Fahrul justru menggelar pesta pernikahan di Hotel Mulia, Jakarta Pusat pada 21 Maret 2020 dengan mengundang cukup banyak orang.
Hal itu tampak dari foto-foto pesta pernikahannya yang viral di media sosial.
Akibatnya, Fahrul sempat diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
Hasil pemeriksaan, membuat Kapolda Metro Jaya mencopotnya dari jabatan Kapolsek Kembangan.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Seorang Tamu Undangan Cerita Suasana Pernikahan Oknum Kapolsek, Sebut Pengawasannya Ketat