Obat Virus Corona
KABAR GEMBIRA Peneliti IPB & UI Temukan Senyawa Anti-Corona dari Jambu Biji Kulit Jeruk & Daun Kelor
KABAR BAIK Peneliti IPB & UI Temukan Senyawa Anti-Corona dari Jambu Biji, Kulit Jeruk dan Daun Kelor
Memang akan terasa sedikit pahit.
Tahanlah sedikit rasa pahit itu karena ini menunjukkan hesperidin ada di dalamnya," pungkasnya. (Kompas.com/ Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti Gabungan IPB dan UI Temukan Senyawa Antivirus Corona".

Fakta Baru Vaksin Corona, Disebut Efektif dan Akan Bertahan Lama di Tubuh
Ilmuwan temukan fakta jika vaksin corona bisa bertahan lama di tubuh dan efektif.
Kabar baik virus corona hari ini, vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan bisa tahan lama.
Di tengah wabah corona yang terjadi secara global ada kabar baik yang diumumkan para ahli kesehatan.
Meski saat ini masih diusahakan untuk dicari, vaksin corona diperkirakan akan bertahan lama.
Vaksin untuk penyakit Covid-19 memang masih dalam tahap pengembangan, dan prosesnya memakan waktu cukup lama.
Namun, vaksin ini diperkirakan akan sangat efektif dan mampu bertahan cukup lama setidaknya dalam beberapa tahun, sebagaimana dilansir dari techcrunch.
Tidak hanya itu, kabar baik lainnya sebagaimana dilansir dari penelitian Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa virus corona alias SARS-Cov-2 alias Covid-19 tidak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia.
• BREAKING NEWS: Update Corona Kamis Hari Ini Alhamdulillah Sulsel Nol Positif Tapi Sudah 5 Meninggal
• Peneliti Indonesia Temukan Senyawa Antivirus Covid-19 atau Virus Corona, Bahannya Mudah Didapat
Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi.
Namun, Covid-19 rupanya tidak cepat bermutasi.

Mengenal tahapan uji klinis vaksin
Selain kabar baik tersebut, pakar ilmuwan juga berusaha memaparkan bagaimana tahapan uji klinis vaksin berproses.
Lamanya proses itu untuk memastikan keselamatan manusia dan mengetahui seberapa bermanfaatnya vaksin tersebut.
Menurut Bruce Thompson, Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Swinburne, Australia, pengobatan apa pun yang dijual harus melewati beberapa tahapan proses standardisasi berdasarkan uji coba klinis mulai dari fase 1 sampai fase 3.