Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FTI UMI

Cara FTI UMI Makassar Beri Penghargaan ke Mahasiswanya di Tengah Pandemi Covid-19 atau Virus Corona

Cara FTI UMI Makassar beri benghargaan ke mahasiswanya di tengah pandemi Covid-19 atau Virus Corona

Editor: Edi Sumardi
DOK FTI UMI
Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI mengemas hand sanitizer untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona. Mahasiswa tersebut tergabung dalam Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI. 

Kata dia, tetap bisa menjadi relawan, namun tak mendapat bobot SKS karena tak ada lagi mata kuliah yang belum dilulusinya yang bisa dikonversi.

Agar bisa mendapat bobot 20 SKS dari kegiatan kerelawanan, Setyawati Yani menekankan syaratnya.

"Berlaku untuk mahasiswa yang belum bebas akademik, mahasiswa aktif," kata alumnus program PhD Chemical Engineering dari The University of Western Australia, Perth, Western Australia, Australia tersebut.

Bentuk Penghargaan

Zakir Sabara mengatakan, kebijakan mengonversi mata kuliah dengan kegiatan kerelawanan dan mahasiswa mendapat bobot 20 SKS merupakan bentuk penghargaan atas keberanian, dedikasi dan semangat mereka untuk berbuat sesuatu yang lebih bernilai (valuable) di tengah pandemi Covid-19.

"Ini sesungguhnya kami lakukan tidak ada artinya apa-apa, ini bukan apa-apa, sebagai bentuk penghargaan fakultas atas keberanian, atas dedikasi, atas semangat para relawan untuk berkorban, berani berbuat di tengah pandemi Covid-19 ini," kata Zakir Sabara H Wata.

"Kebijakan ini tidak ada nilainya apa-apa dibanding yang dilakukan oleh kalian tim relawan di tengah keresahan masyarakat terhadap Virus Corona," katanya lebih lanjut.

Bagi mahasiswa yang tidak terlibat sebagai relawan, Zakir Sabara H Wata meminta mereka tetap mengikuti perkuliahan secara online dari rumah menggunakan platform yang disediakan FTI UMI.

66 Mahasiswa Terlibat

Dalam menjalanan tugas kerelawanan, ada 66 mahasiswa aktif terlibat dalam Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI.

Mereka bertugas sesuai dengan disiplin ilmu.

"Seluruh Tim mahasiswa FTI UMI ini mengimplementasikan pengetahuan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Zakir Sabara H Wata sekaligus dosen Teknik Kimia.

Tim pembuat dan produksi disinfektan melibatkan 12 mahasiswa program studi Teknik Kimia didampingi 3 dosen sebagai penanggung jawab.

Tim pembuat dan produksi hand sanitizer melibatkan 21 mahasiswa program studi Teknik Kimia didampingi 7 dosen sebagai penanggung jawab.

Tim pembuatan dan produksi APD ( Alat Pelindung Diri ) melibatkan 10 mahasiswa program studi Teknik Industri didampingi 2 dosen sebagai penanggung jawab.

Lalu ada tim yang bertugas di lapangan sebanyak 23 orang mahasiswa program studi Teknik Pertambangan didampingi 2 dosen, termasuk dekan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved