Update Corona Sulsel
Wagub Sulsel: Lockdown Butuh Banyak Biaya, Isolasi Karantina Tiap Kelurahan Lebih Efisien
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman angkat bicara soal langkah dalam menekan penularan atau penyebaran virus Corona.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman angkat bicara soal langkah dalam menekan penularan atau penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Sulsel.
"Kita pahami dulu konsekuensi lockdown total atau slowdown saya tentu berdampak pada ekonomi kita. Selama itu, tidak ada pergerakan, apakah stok pangan terpenuhi? 3 minggu oke saja, setelahnya? akan bermasalah," ujarnya via video conference, Selasa (31/3/2020).
Ia menegaskan, opsi lockdown adalah keputusan pusat dan untuk lockdown butuh keputusan matang.
"Di Sulsel mekakukan lockdown. Pakar ekonkmi melihat 40 persen orang terbawa Sulsel butuh penanganan, akan banyak membutuhkan biaya. Kita lakukan isolasi karantina per wilayah lebih efektif," tuturnya.
Menurutnya, bila diibaratkan sepakbola, karantina per wilayah ini seperti strategi man to man marking.
"Kapan ada yang PDP dan Positif bahkan meninggal di sebuah perjmahan, RT/RW, kita akan kontrol dan langsung menutup," katanya.
Toh, sejauh ini sudah ada pemetaan terkait pasien positif maupun orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Setelah melakukan isolasi wilayah, kita memantau kebutuhan pangan di sana, bagaimana keluar-masuk orang di sana, hingga penanganan pasien atau monitoring tahap inkubasi 14 hari. Ini lebih efisien," katanya.
Di samping itu, Sudirman telah meminta Gugus Tugas Covid-19 untuk membentuk posko pintu masuk, baik di pelabuhan, bandara dan perbatasan, dengan melibatkan semua unsur. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, dan lainnya.
“Untuk memastikan warga yang baru datang terdata dengan baik dan untuk diarahkan agar karantina mandiri,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyampaikan soal anggaran penanganan covid-19, harus dipastikan agar sosial safety net dan perencanaannya berjalan dengan baik.
Bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, pihaknya sepakat untuk melakukan refocusing APBD untuk penanganan covid-19. Khususnya dari belanja non prioritas.
"DPRD sudah setujui Rp 500 miliar. Nah kita nanti kucurkan bertahap. Sesuai dengan cashflow kita," ujarnya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)