Bantaeng
Curhat Perjuangan Ade Sulmi Satpol PP Bantaeng Lawan Bully Covid-19 Sepulang dari Amerika
Curhat Perjuangan Ade Sulmi Satpol PP Bantaeng Lawan Bully Covid-19 Sepulang dari Amerika
Bagaimana penerbangan saya kesini?
Penerbangan saya dimulai dari Washington DC, lalu transit di Jepang dan kemudian terus ke Jakarta.
Di semua bandara yang saya singgahi ini seperti bandara mati. L
ebih dari 50% penerbangaan tercancel.
Pesawat saya di Washington pun tercancel dan harus berpindah ke bandara dan maskapai lain.
Sesaat setelah tiba di Soetta, saat keluar dari pesawat, beberapa petugas Kemenkes sudah bersiaga di Bandara dengan thermal gun dan sedikit wawancara singkat mengenai riwayat perjalanan dan keluhan kesehatan kita.
Selama penerbangan saya yang panjang tersebut, saya sekuat tenaga menerapkan social distancing.
Mencari tempat duduk di ruang tunggu yang lowong, sebisa mungkin tidak berkomunikasi dengan siapapun dan menjaga jarak aman.
Selama di pesawat, pihak maskapai juga telah melaksanakan social distancing dengan mengosongkan tempat duduk diantara kita dan penumpang yang lain.
Satu yang betul-betul berbekas dari badan saya akibat perjalanan panjang ini adalah tangan saya yang terluka.
Bukan terluka karena teriris atau apa, tapi luka karena iritasi akibat kebanyakan memakai hand sanitizer dan mencuci tangan.
Tangan saya seperti menghitam dan berdarah pada beberapa bagian.
Perjalanan yang sungguh sangat menyiksa.
Kadang selama di pesawat saya harus meringis kesakitan akibat saya harus mencuci tangan setelah menyentuh gagang pada toilet pesawat.
Sesaat setelah sampai di depan rumah, mobil yang saya pakai dan teman saya yang menjadi drivernya langsung saya semprot dengan desinfektan.