Makassar Lawan Corona
Warga Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea Bentuk Tim Solidaritas
Untuk membantu kelompok warga yang potensil mengalami kerentanan social ekonomi menjalani physical distancing (jaga jarak fisikal).
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
Di hari pertama kegiatan yang dimulai Jumat kemarin telah berhasil dikumpulkan sumbangan senilai puluhan juta rupiah.
Bantuan ini akan segera disalurkan pada warga lain yang membutuhkan, khususnya warga di sekitar komplek perumahan.
Sebagai ahli gizi, Nurpudji yang bertindak selaku koordinator kegiatan sangat memperhatikan unsur paket sembako yang disiapkan agar
mendukung kebutuhan gizi warga.
"Meski pun mudah pecah, tapi harus ada telornya agar mendukung gizi penerima bantuan,” selorohnya di WA group warga perdos.
Untuk mendukung kegiatan ini, Lurah Tamalanrea Jaya, Andi Salman Baso, SKM terlibat langsung dan mendukung penuh kegiatan warga ini.
Inisiatif awal kegiatan ini memang dari warga, tetapi langkah implementasinya dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat.
Pihak Kelurahan Tamalanrea Jaya beserta ketua-ketua ORW dan ORT setempat diajak terlibat terutama dengan melakukan pendataan warga yang membutuhkan bantuan sampai ke penyaluran bantuannya.
“Kami berharap dan percaya warga komplek atau komunitas lain bisa melakukan yang lebih baik dibanding upaya kecil yang telah kami mulai. Jika perlu, kegiatan ini berkembang menjadi model gerakan masyarakat setempat di banyak wilayah lain, dimana setiap orang dapat bertindak konkrit dan segera sesuai kemampuan yang dimilikinya untuk mengatasi masalah,” ungkap Ramli AT melalui pesan WA.
Sementara Prof. Nurpudji mengatakan bahwa pada intinya para dosen di perumahan ini care pada warga sekitar komplek yang telah hidup berdampingan selama ini, terutama saat mereka bersama melalui masa-masa berat menghadapi pandemic Covid-19.
Yang menarik adalah kegiatan Tim Solidaritas Warga Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea untuk penanggulangan dampak wabah Covid-19 ini diorganisasikan melalui saluran online.
Bahkan selama persiapan, tim tidak pernah bertemu secara fisik dan bergerak tanpa struktur formal, sehingga lebih bersifat memfungsikan keberadaan struktur pemerintahan lokal setingkat kelurahan dan ORT/ORW.
Modal utamanya adalah kesaling percayaan dan rasa kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk solidaritas di antara sesama warga.(*)