Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Persediaan Gula dan Beras di Makassar

PJ Wali Kota Makassar Pastikan Beras dan Gula di Makassar Aman Hingga Ramadan

Olehnya itu, ia berharap seluruh masyarakat Kota Makassar tidak perlu panik akan kekurangan stok gula selama beberapa bulan kemudian, meski diketahui

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN TIMUR/SAMSUL BAHRI
Minyak goreng dan gula pasir mengalami kenaikan harga, di Pasar Sentral Bulukumba 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - PJ Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb pastikan stok gula pasir aman hingga Mei 2020. Hal itu diungkapkan saat menggelar Video Conference dengan wartawan dari ruang kerjanya di Balaikota, Kamis (26/3/2020).

Olehnya itu, ia berharap seluruh masyarakat Kota Makassar tidak perlu panik akan kekurangan stok gula selama beberapa bulan kemudian, meski diketahui April - Mei nanti akan berlangsung momentum puasa Ramadan.

Ia mengungkapkan, stok gula pasir yang ada berjumlah 600 ton. Gula pasir ini siap diedarkan ke pasar.

Bahkan kata Iqbal, masih ada tambahan sekitar 1000 ton yang bakal tiba di Makassar.

"Soal stok gula pasir, Insya Allah aman hingga Ramadan," kata Iqbal.

Ia tak menampik, sejumlah pihak menaikkan harga gula yang ada di pasaran yang menembus angka Rp 19 ribu per kilogram.

Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ada berkisar Rp12.500 per kilo.

Meski begitu, pihaknya masih menyebut bahwa itu masih wajar, kecuali sudah diatas Rp 20 ribu, tentu akan dilakukan operasi pasar.

"Saat ini harganya memang sudah diatas HET tapi masih dalam kontrol," jelasnya.

Diungkapkan Iqbal, khusus untuk 1000 ton gula yang akan tiba di Makassar, nantinya akan dipersiapkan untuk kebutuhan selama ramadan.

Lantas Bagaimana dengan beras?

Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Sulsel ini, selain gula, stok beras untuk Makassar juga masih aman. Stok beras untuk Makassar saat ini sebanyak 35 ribu ton.

"Insya Allah, cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada," katanya.

Gudang beras Bulog.
Gudang beras Bulog. (DOK KEMENTAN RI)

Dia mengaku dampak yang sangat terasa saat ini, yakni melemahnya perekonomian di Kota Makassar setelah beberapa hari dilakukan sosial distancing dan berubah menjadi self distancing. Dimana, sejumlah pusat perbelanjaan hingga pasar dibatasi jam kerjanya, bahkan ada yang tutup.

Agar ini tak berdampak fatal, pihaknya tetap mengantisipasi terkait pelemahan ekonomi tersebut, dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pasar.(*) 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved