Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sembuh dari Corona

Harapan Itu Masih Ada! 115 Ribu Pasien Positif Corona Sembuh di Seluruh Dunia, Amerika Terancam!

Alhamdulillah Pasien Corona Sembuh tembus angka 115 ribu di seluruh dunia, bagaimana cara sembuh dari Virus Corona?

Editor: Mansur AM
Shutterstock
Ilustrasi - Alhamdulillah Pasien Corona Sembuh tembus angka 115 ribu di seluruh dunia, bagaimana cara sembuh dari Virus Corona? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Virus ganas Corona masih menjadi momok di seluruh dunia saat ini. 

Namun harapan itu tidak pernah padam. 

Kata kunci artikel ini: pasien sembuh Corona, Virus Corona bisa sembuh, cara sembuh dari Virus Corona, pasien Virus Corona sembuh, sembuh dari Virus Corona, Pasien Corona Sembuh

Berdasarkan data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Kamis (26/3/2020) yang dikutip Tribun-timur.com, sebanyak 115.850 pasien positif Corona dinyatakan sembuh.

Total 480.446 total penduduk dunia terinfeksi.

Total kematian 21.571 pasien.

Kematian terbanyak terjadi di Italia. Dari total 74.386 warga yang terinfeksi, sebanyak 7.503 pasien positif meninggal dunia.
Sementara 49.515 di Spanyol terinfeksi, 3.647 meninggal dunia.

China sendiri sebanyak 81.786 pasien terinfeksi positif Corona, total kematiannya 3.1647 di Hubei episentrum awal Corona Desember 2019 lalu.

Dalam data peta penyebaran Virus Corona baru tersebut kini ada 174 negara dan wilayah yang terjangkit termasuk China dan pasien dari Kapal Pesiar Diamond Princess.

Saat ini, Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol tercatat sebagai negara dengan kasus terbesar di luar China dalam data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE.

Selain Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol, kasus lain yang mencapai lebih dari 30.000 tercatat di Jerman, yang memiliki 37.323 kasus.

Kabar Buruk Amerika dan Donald Trump

Dari data mutakhir, peningkatan kasus terjadi di Amerika Serikat.

Kabar buruk bagi Warga Negara Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump.

Baru-baru ini organisasi kesehatan dunia WHO menyebut Amerika Serikat berpotensi jadi episentrum baru atau pusat penyebaran baru wabah Virus Corona atau Covid-19.

AmOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya melihat penyebaran virus corona (covid-19) yang sangat cepat (very large acceleration) di Amerika Serikat .

Kondisi ini menghawatirkan AS berpotensi menjadi pusat penyebaran atau episentrum baru wabah virus corona.

Mengutip Reuters, selama 24 jam terakhir, 85% kasus baru virus corona berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, kata juru bicara WHO Margaret Harris kepada wartawan.

Dari mereka, 40% berasal dari Amerika Serikat.

Ditanya apakah Amerika Serikat bisa menjadi episentrum baru penyebaran wabah virus corona, Harris mengatakan: Kami sekarang melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS. Jadi memang ada potensi itu.

"... Mereka (Amerika Serikat) memiliki wabah yang sangat besar dan wabah yang intensitasnya semakin meningkat," tambah Harris. 

Secara keseluruhan, wabah global ini berakselerasi sangat cepat dan dia memperkirakan peningkatan besar dalam jumlah kasus dan kematian dari 334.981 kasus dan 14.510 kematian dilaporkan.

Sebelumnya, para pemimpin dari negara-negara ekonomi utama kelompok 20 atau G20 akan mengadakan konferensi video pada hari Kamis (26/3/2020) untuk membahas epidemi virus corona atau covid-19, seperti dikatakan sumber Reuters. 

Hal itu dilakukan di tengah kritik terhadap G20 yang dinilai lambat menanggapi krisis global tersebut.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 sepakat dalam konferensi video pada hari Senin untuk mengembangkan rencana aksi untuk menanggapi wabah tersebut yang dinilai Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund /IMF) dapat memicu resesi global.

Konferensi ini akan menjadi tidak mudah karena perang harga minyak antara dua anggotanya yakni Arab Saudi dan Rusia.

Data terbaru Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Amerika Serikat di urutan ketiga pasien terbanyak Corona di seluruh dunia saat ini.

Pasien Corona Dunia Per Kamis 26 Maret 2020

  1. 81.782 China
  2. 74.386 Italia
  3. 69.197 Amerika Serikat
  4. 49.515 Spanyol
  5. 39.355 Jerman
  6. 29.406 Iran
  7. 25.604 Perancis
  8. 11.027 Swis
  9. 9.642 Inggris Raya
  10. 9.241 Korea Utara
  11. 6.440 Belanda
  12. 6.235 Belgia
  13. 6.001 Austria
  14. 3.404 Canada
  15. 3.191 Norway
  16. 2.995 Portugal
  17. 2.806 Australia
  18. 2.554 Brazil
  19. 2.526 Sweden
  20. 2.495 Israel
  21. 2.433 Turkey
  22. 2.031 Malaysia
  23. 1.997 Denmark
  24. 1.775 Czechia
  25. 1.564 Ireland
  26. 1.333 Luxembourg
  27. 1.307 Japan
  28. 1.211 Ecuador
  29. 1.142 Chile
  30. 1.106 Pakistan
  31. 1.085 Poland
  32. 1.045 Thailand
  33. 906 Romania
  34. 900 Saudi Arabia
  35. 893 Indonesia
  36. 880 Finland

Cara Negara-negara Bertahan dan Melawan Corona

Selain itu, terdapat sejumlah kabar lain.

Seperti misalnya Korea Selatan yang grafik pasien sembuh karena virus corona meningkat pesat.

Atau fakta bahwa Italia, negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia, selama dua hari beruntun melaporkan penurunan data korban meninggal.

1. China laporkan lebih dari 70 ribu pemulihan

Lebih dari 70 ribu orang di China berhasil sembuh, di mana hampir 59.000 orang terjadi di Hubei, provinsi yang paling terdampak wabah.

Beijing mengklaim mereka bisa menghentikan penyebaran.

Indikatornya adalah satu kasus domestik yang diumumkan pada Minggu (22/3/2020).

Klaim tersebut terjadi setelah Negeri "Panda" melontarkan serangkaian kebijakan ketat.

Salah satunya adalah lockdown Wuhan, kota tempat di mana wabah terdeteksi.

Meski begitu, China melaporkan adanya kasus impor.

Pada Minggu, mereka melaporkan 46 kasus, dengan 13 di antaranya terjadi di ibu kota Beijing.

Karena itu guna mencegah gelombang kedua, pemerintah setempat mengalihkan penerbangan ke 12 bandara, dan menerapkan pemeriksaan kesehatan bagi pendatang. 

2. Sepertiga penderita di Korea Selatan sembuh

Negeri "Ginseng", yang menjadi klaster terbesar Asia (9.037 kasus), mengumumkan sepertiga pasien, atau 3.507, dinyatakan sembuh.

Kemudian pada Selasa (24/4/2020), Seoul hanya melaporkan 76 kasus harian, 14 hari beruntun mereka mengumumkan di bawah 100 infeksi.

Merujuk data dari Statista, Korea Selatan melakukan tes terhadap lebih dari 316.000 orang pada Minggu, di mana langkah itu jadi titik penting mitigasi.

Yoon Tae-ho, direktur jenderal kesehatan Korsel menyatakan, pihaknya tidak menurunkan kewaspadaan meski angkanya terus menurun.

"Masih terdapat naik turun meski tren-nya berkurang. Prioritas kami adalah mencegah infeksi sporadis dan kasus berulang," kata Yoon menegaskan.

Sejak Minggu, Seoul memberlakukan kebijakan social distancing selama 15 hari.

Melarang kegiatan agama, olahraga, dan hiburan.

Mayoriyas kasus virus corona yang ditemukan di Negeri "Ginseng" berasal dari kelompok keagamaan bernama Gereja Shincheonji.

3. Korban sembuh Italia melebihi angka kematian

Hingga saat ini, Italia sudah melaporkan 6.077, dan menjadi negara dengan korban meninggal tertinggi karena Covid-19 di dunia.

Meski begitu seperti diberitakan Newsweek, Roma patut berbangga.

Sebab saat ini, mereka sudah menyatakan 7.432 korban sudah pulih.

Selain itu dalam dua hari berturut-turut, Roma mengumumkan penurunan dalam laporan kematian harian sejak Minggu pekan lalu.

Begitu wabah tersebut menjangkiti pada Februari, Negeri "Pizza" menerapkan lockdown, dan dimulai dari kawasan utara yang notabene wilayah paling parah.

Di Vo, sebuah kota kecil di bagian Venezia, tes yang digelar berulang-ulang terhadap warganya membuat mereka tak lagi mencatatkan kasus infeksi.

Gejala atau ciri-ciri, penyebaran, dan cara mengecegah infeksi Virus Corona

Virus Corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.

Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota.

Nama ini diberikan karena bentuk Virus Corona menyerupai mahkota.

Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang merupakan akronim dari coronavirus disease 19.

Ilustrasi penyebaran virus corona melalui tangan.
Ilustrasi penyebaran virus corona melalui tangan. (SHUTTERSTOCK)

Ciri-ciri Virus Corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:

* Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius,

* Batuk kering,

* Lemas,

* Sakit tenggorokan,

* Sesak atau kesulitan bernapas, dan

* Sakit kepala.

Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari.

Berarti, bisa jadi Anda memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya.

Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum di atas dalam fase 14 hari, segera periksakan diri Anda.

Virus Corona bersifat zoonotik.

Ini berarti virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia.

Ketika sudah menginfeksi manusia, penyebaran Virus Corona dapat melalui droplet pernapasan.

Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi Virus Corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia.

Sehingga virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.

Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.

Lalu, siapa yang berisiko terinfeksi Virus Corona?

Anda akan berisiko terinfeksi virus ketika Anda berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi Virus Corona.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Virus Corona.

Dikutip dari Healthline, Selasa (17/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) pada akhir Januari melaporkan rata-rata orang yang terinfeksi virus berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki.

Hal ini berarti orang tua dan laki-laki rentan terinfeksi Virus Corona.

Selain itu, orang dengan penyakit penyerta juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.

Untuk melindungi diri sekaligus menahan penyebaran Virus Corona, Anda dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:

* Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika tidak bisa mencuci tangan, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.

* Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut sebelum Anda membersihkan tangan.

* Jangan keluar rumah jika Anda merasa kurang sehat atau memiliki gejala flu.

* Hindari atau batasi kontak fisik dengan orang lain. Jika memungkinkan, usahakan berada pada jarak setidaknya satu meter dengan orang lain.

* Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu Anda.

* Bersihkan barang-barang yang sering Anda gunakan dengan disinfektan, seperti gawai atau handphone, laptop, meja, dan lainnya.

* Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan, olahraga, serta hindari begadang untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.(TRIBUN-TIMUR.COM)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved