Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ujian Nasional 2020 Batal

Ujian Nasional 2020 Dibatalkan oleh Jokowi & Nadiem Makarim, Metode Kelulusan Siswa Telah Ditentukan

Ujian Nasional 2020 Dibatalkan oleh Jokowi & Nadiem Makarim, Metode Kelulusan Siswa Telah Ditentukan

Editor: Ansar
TribunJabar
Ilustrasi-Ujian Nasional 2020 Dibatalkan oleh Jokowi & Nadiem Makarim, Metode Kelulusan Siswa Telah Ditentukan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020.

Pertimbangan tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

"Keputusan ini sebagai bagian dari sistem respons wabah Covid-19 yang salah satunya adalah pengutamaan keselamatan kesehatan rakyat."

Sebut Syarat Pengobatan Dukun Minta Pasien Layani Nafsu Bejatnya, Ibu & Anak jadi Korban, Kronologi

Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

Selain itu, dengan dihapuskannya UN tahun ini, juga sebagai upaya untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial.

Dalam rapat terbatas pembahasan UN melalui video conference, Jokowi memutuskan untuk meniadakan ujian nasional tingkat SMA, SMP, dan SD tahun 2020.

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Junat (31/1/2020).
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Junat (31/1/2020). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengungkapkan, UN ditiadakan demi kesehatan dan keamanan para siswa serta keluarga mereka.

"Kami telah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional di tahun 2020 ini," kata Nadiem, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

"Alasan nomor satu adalah prinsip dasar dari Kemendikbud, yang terpenting itu adalah keamanan dan kesehatan daripada siswa kita dan tentunya juga keamanan keluarga mereka," jelasnya.

 Sebut Syarat Pengobatan Dukun Minta Pasien Layani Nafsu Bejatnya, Ibu & Anak jadi Korban, Kronologi

 Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

 

Menurutnya, penumpukan orang dalam satu tempat akan sangat berbahaya, karena berpotensi menjadi penyebaran virus corona.

Selain itu, para siswa juga tinggal bersama anggota keluarga lain yang dimungkinkan berumur 60 tahun ke atas yang rawan terjangkit virus corona.

"Itu bisa menimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar."

"Bukan hanya bagi siswanya tetapi keluarga, kakek, nenek dari siswa-siswa tersebut," imbuh Nadiem.

Mendikbud Nadiem Makarim di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020)
Mendikbud Nadiem Makarim di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020) (Tribunnews.com/ Reza Deni)

Penjelasan Komisi X DPR RI

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menyampaikan, pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMP, hingga SD ditiadakan.

Hal itu berdasarkan hasil dari rapat konsultasi antara Komisi X DPR RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim pada Senin (23/3/2020) malam.

Keputusan tersebut karena adanya penyebaran virus corona yang kini telah meluas ke sejumlah daerah di Indonesia.

Sehingga, opsi untuk meniadakan ujian nasional bagi siswa tingkat SD hingga SMA, menjadi pilihan yang harus diputuskan.

 

Nantinya, pertimbangan kelulusan direncanakan akan menggunakan nilai rapor siswa.

“Dari rapat konsultasi via daring (online) antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim maka disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa, salah satunya dengan nilai kumulatif dalam rapor,” ujar Syaiful Huda, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/3/2020).

 Sebut Syarat Pengobatan Dukun Minta Pasien Layani Nafsu Bejatnya, Ibu & Anak jadi Korban, Kronologi

 Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

Sebelum adanya keputusan peniadaan ujian nasional ini, rencananya UN SMA akan dilaksanakan pekan depan.

Sementara, UN SMP dan SD akan dilaksanakan akhir April mendatang.

“Penyebaran wabah Covid-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April."

"Jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah Covid-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan,” jelasnya.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (Zaenal/Istimewa)

Saat ini, Kemendikbud tengah mengkaji pilihan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai penganti dari ujian sekolah.

“Kami sepakat, opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring."

"Karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah,” ujar Syaiful Huda.

 Sebut Syarat Pengobatan Dukun Minta Pasien Layani Nafsu Bejatnya, Ibu & Anak jadi Korban, Kronologi

 Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

 

Namun, jika opsi tersebut juga tak bisa dilakukan, maka nilai kumulatif siswa selama belajar di sekolah, akan dipertimbangkan sebagai metode kelulusan.

"Jadi nanti pihak sekolah akan menimbang nilai kumulatif yang tecermin dari nilai rapor dalam menentukan kelulusan seorang siswa."

"Karena semua kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler siswa terdokumentasi dari nilai rapor,” jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi dan Nadiem Makarim Putuskan Ujian Nasional 2020 Ditiadakan untuk Cegah Corona,

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved