CITIZEN REPORT
Mahasiswa Asing dan Lockdown di Rusia
Laporan Achmad Firdaus Hasrullah SIP, mahasiswa S2 Universitas Higher School Of Economy (HSE) Moskow asal Kota Makassar Melaporkan dari Moskow, Rusia.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Achmad Firdaus Hasrullah S.IP
Mahasiswa S2 Universitas Higher School Of Economy (HSE) Moskow asal Kota Makassar
Melaporkan dari Moskow, Rusia
Negera ‘Beruang Merah’ telah resmi memperketat semua perbatasan darat, udara dan laut sejak berlakunya Lockdown di Rusia sejak 18 Maret 2020 lalu.
Kondisi ini mengharuskan sekolah, universitas, dan semua institusi mengkarantinakan semua siswa, mahasiswa dan para pekerjanya demi memutus rantai virus corona (Covid-19).
Pemerintah Rusia khususnya kota Moskow mengimbau untuk menghindari tempat khalayak ramai dan menyarankan agar tetap berada di rumah selama kebijakan Lockdown ini berlangsung.
Seiring bertambahnya kasus positif baru di Rusia setiap harinya membuat pemerintah Rusia untuk sementara waktu melarang semua warga asing memasuki negara Rusia.
• Tenang, Ini Bedanya Batuk Biasa dengan Batuk Gejala Corona
• Update Corona Wajo Pukul 12 Siang, OPD Bertambah Jadi 17 Orang
Menurut informasi Kementerian Luar Negeri Rusia pun menangguhkan penerbitan hampir semua jenis versi Visa dalam upaya menahan penyebaran virus korona di dalam perbatasannya.
Pada saat yang sama, hampir setiap negara di Uni Eropa dan beberapa negara lain di dunia telah menutup perbatasan mereka
Pemerintah Rusia juga telah menerapkan aturan movement restriction atau pembatasan pergerakan masyarakat mulai Rabu, 18 Maret 2020 lalu.
Hal ini berdampak langsung untuk mahasiswa asing di beberapa universitas di Rusia khususnya kota Moskow.

Kebijakan memperketat perbatasan di negara ini pun membuat para mahasiswa asing yang didominasi berasal dari negara-negara di Asia seperti Tiongkok, Korea Selatan, Vietnam, Thailand dan Indonesia pun panik.
Banyak di antara mahasiswa asing ini bergegas mencari solusi terbaik untuk kembali ke tanah air mereka atau menetap di Rusia hingga kebijakan Lockdown ini berakhir.
Seperti kita ketahui, hal ini merupakan tindakan yang boleh dibilang ‘berjudi’ (gamble),
Apakah pulang ke tanah air masing-masing merupakan solusi yang terbaik untuk terhindar dari Virus Covid-19 atau sebaliknya kita yang menghampiri virus Corona di negara masing-masing yang telah merenggut korban jiwa lebih dari 15.317 (per 23 Maret 2020).
Namun, adakalanya opsi terbaik adalah untuk tetap tinggal dan beraktivitas walaupun dengan keterbatasan ruang gerak hingga menunggu kebijakan Lockdown ini berakhir.
Pelajar Indonesia di beberapa kota di Rusia pun lebih memilih untuk tidak kembali ke Tanah Air.