Gejala Baru Virus Corona
Gejala Baru Virus Corona, Tak Hanya Sesak Nafas dan Batuk
Virus corona atau covid-19 terus menjadi perbincangan hangat masyarakat. Yang terbaru, gejala yang virus ini tak hanya sesak nafas atau batuk
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Suryana Anas
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Virus corona atau covid-19 terus menjadi perbincangan hangat masyarakat.
Khususnya, masrakat Indonesia yang juga saat ini memiliki kekhawatiran terhadap virus covid-19.
Perkembangannya pun tak bisa dilewatkan, tentunya untuk menambah pengetahuan terkait virus ini.
Yang terbaru, ternyata gejala yang ditimbulkan dari virus ini tak hanya sesak nafas atau batu-batuk.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk mencium bau dapat menjadi tanda masuknya virus corona atau Covid-19 ke dalam tubuh.
Dilansir dari Tribun Kesehatan, peringatan tersebut datang setelah dua konsultan NHS dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah tertular dai pasien.
Dikutip dari Metro.co.uk, hal tersebut diungkapkan oleh British Association of Otorhinolaryngology yang mewakili spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) yang mengatakan banayak pasien virus corona yang tidak mengalami demam dan batuk.
Namun sebagai gantinya mereka dapat menunjukkan gejala kehilangan kemampuan untuk mencium bau dan mengecap rasa.
Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan, bukti dari negara lain adalah bahwa titik masuk untuk virus corona sering di daerah mata, hidung dan tenggorokan.
"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti bahwa orang tanpa gejala lain tetapi hanya dengan kehilangan indra ini mungkin harus mengisolasi diri - lagi untuk mengurangi penyebaran virus," kata peneliti dalam sebuah keterangan, seperti dilansir oleh Daily Mail.
Diperkirakan para petugas medis 'kemungkinan besar' sudah terinfeksi dalam pekerjaan sehari-hari mereka, dari orang-orang yang tidak menunjukkan gejala biasa.
Di bawah pedoman saat ini, Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan siapa pun yang mengalami suhu tinggi atau batuk terus-menerus harus mengisolasi diri untuk menghentikan penyebaran penyakit baru.
Namun, President of the British Association of Otorhinolaryngology, Professor Nirmal Kumar mengatakan, orang muda mungkin lebih rentan terhadap gejala baru.
“Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam tetapi mereka mungkin hanya kehilangan indera penciuman dan rasa, yang menunjukkan bahwa virus ini menginap di hidung,” ujarnya kepad Sky News.
Menteri Kesehatan Nadine Dorries yang menjadi anggota parlemen pertama yang dinyatakan positif Covid-19 awal bulan ini melaporkan kehilangan indra pengecap dan penciumannya.
Sedangkan pasien lain di New Jersey menggambarkan gejalanya mirip dengan 'flu yang benar-benar buruk', ia juga menambahkan bahwa ia mendadak kehilangan indra perasa dan indera penciuman.
Selain itu, dikutip Kompas.com dari Business Insider, di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.
"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata Professor Nirmal Kumar.
Iran juga telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia.
Selain itu, banyak pasien di Amerika Serikat dan Perancis yang juga memiliki pengalaman sama.
Dosen klinis di King's College London, Dr Nathalie MacDermott, mengatakan hilangnya kemampuan untuk mencium bau dan merasa, umum terjadi pada infeksi yang biasanya terjadi melalui 'hidung atau belakang tenggorokan'.
Namun, dia mengingatkan bahwa penelitian tentang gejala baru untuk Covid-19 tidak tersebar luas di komunitas medis.
Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri dan tidak mengarantina diri.
Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.
Update virus corona
Berdasarkan laporan worldometers.info, hingga Selasa (24/2/2020) pagi, jumlah kasus virus corona di dunia tercatat sebanyak 378.842 kasus.
Jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 41.353, sedangkan jumlah kematian tercatat sebanyak 16.510 korban.
Untuk total pasien yang sembuh dilaporkan sebanyak 102.064.
Di Indonesia sendiri, hingga Senin (23/3/2020) sore telah mengonfirmasi pasien positif virus corona sebanyak 579 kasus .
Angka tersebut bertambah 65 kasus sejak pemerintah mengumumkan data pada Minggu (22/3/2020) sore, atau dalam 24 jam terakhir.
"Ada penambahan kasus baru 65 orang, yang tersebar di berbagai provinsi, sehingga total kasus ada 579 orang," kata Achmad Yurianto.
Sedangkan untuk total kasus kematian, Indonesia mencatat terdapat 49 pasien meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.
Adapun 30 pasien dinyatakan telah sembuh dan sudah bisa pulang dari perawatan di rumah sakit.
Jumlah kasus corona tersebut tersebar di 22 provinsi di Indonesia, dimana hal tersebut bertambah dalam 24 jam terakhir.
Sumber berita: https://www.tribunnewswiki.com/2020/03/24/gejala-baru-virus-corona-kehilangan-kemampuan-mencium-bau-dan-mengecap-rasa?page=all
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)