Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obat Virus Corona

Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar

Editor: Ansar
Pixabay
Peneliti Uji Coba 69 Obat untuk Virus Corona, Mulai dari Malaria hingga Skizofrenia 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar.

Peneliti menemukan makanan baru yang disebut bisa menanggkal penyebaran virus corona atau covid-19.

Jika sebelumnya, jahe disebut bisa mencegah, kali ini ubi unguh disebut ampuh.

Kabar mengenai jahe dapat menjadi obat pencegah covid - 19 membuat harganya melonjak tinggi.

Diantaranya harga jahe di Pasar Baru Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Asrama Haji Bakal Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat

Suporter PSM Turut Serta Cegah Penyebaran Covid-19

Sebelum pemberitaan mengenai penyebaran COVID - 19 harga jahe memang naik.

Tetapi hanya menyentuh harga Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram.

Namun belakangan, ternyata ubi ungu juga bisa menangkal wabah virus corona atau covid-19.

Konsumsi ubi ungu sebagai asupan meningkatkan imunitas dalam menghadapi wabah covid 19.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian (Kementan), Yuliantoro Baliadi.

Dia mengajak masyarakat untuk mulai konsumsi ubi ungu tersebut.

Menurut Yuliantoro, ubi ungu sangat bagus dikonsumsi karena mengandung antosianin pemecahan senyawa beracun yang dapat menambah kekebalan dan kebugaran tubuh.

Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar
Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Wabah Virus Corona, Mudah Didapat di Pasar (Grid.id)

"Kunci utama dalam memberikan perlindungan daya tahan tubuh terhadap virus adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung antosianin. Salah satunya lewat ubi ungu," ujar Yuliantoro, Sabtu (21/3).

Sejak 2014, kata Yuliantoro, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balitkabi telah melepas ubi ungu unggulan dengan nama varietas Antin 3.

Varietas tersebut memiliki kadar antosianin tinggi yaitu 150,7 mg atau 100 g (bb).

"Ubi ungu varietas Antin 3 adalah varietas unggulan yang mengandung kadar antosianinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari varietas yang berasal dari Jepang yaitu varietas Ayamurasaki," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Kementan, Haris Syahbuddin menjelaskan bahwa ubi ungu adalah panganan fungsional yang kelebihannya sangat bermanfaat untuk kesehatan.

 "Berdasarkan deskripsinya, selain ubi ini memiliki kadar antosianinya tinggi, juga memiliki potensi hasil yang tinggi yaitu 30,6 t/ha dan umur panennya 4 - 4,5 bulan.
Varietas ini jiga agak tahan penyakit kudis, tahan hama boleng, toleran kekeringan dan cocok ditanam pada lahan tegalan atau sawah sesudah tanaman padi," katanya.

Sebagai informasi, virus corona adalah jenis virus mematikan karena mampu menular secara cepat dari manusia ke manusia lainya.

Virus ini menular melalui batuk atau bersin orang yang terpapar.

Sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat yang biasa mengobati penyakit ini.

Namun demikian, banyak juga yang telah pulih karena sistem kekebalan tubuhnya dapat melawan virus corona.

"Virus corona adalah virus yang menguji daya tahan tubuh, jadi untuk meningkatkan daya tahan tubuh di saat merebaknya virus corona harus mengkonsumsi makanan yang mengandung antosianin," tutupnya.  (*)

 Asrama Haji Bakal Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat

 Suporter PSM Turut Serta Cegah Penyebaran Covid-19

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangkal Virus Corona Dengan Mengkonsumsi Ubi Ungu, 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved