Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Metode Pengujian Covid-19 pada Tubuh Manusia, Bagaimana dengan Orang Tanpa Gejala?

Penyebaran virus corona sangat cepat menjelajah seluruh dunia. Covid-19 berawal pada bulan Desember 2019 kemarin di China.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
5 Metode Pengujian Covid-19 pada Tubuh Manusia, Bagaimana dengan Orang Tanpa Gejala? 

“Molekular itu deteksinya asam nukleat yaitu DNA atau RNA dari patogen tersebut. Nah itu yang dipakai untuk deteksi SARS-CoV2 selama ini,” lanjut dia.

Metode ketiga, antigen, memiliki keakuratan di bawah PCR. Akan tetapi metode ini belum ada reagennya di Indonesia.

Sementara, metode keempat, dengan kepercayaan terendah, adalah metode antibodi. Salah satu metode antibodi adalah rapid test.

“Tetapi memang antibodi itu mudah didapat, dikerjakan. Bisa dari sampel darah, darah utuh, bisa serum, bisa pula plasma,” ujar Aryati.

4. Cara Pengujian Rapid Test

Ilustrasi Virus Corona menyerang Indonesia

Hampir seluruh tes yang dilakukan di Australia dimulai dengan sampel yang diambil dari hidung atau belakang tenggorokan atau keduanya menggunakan swab khusus.

Michael Harrison, ahli patologi dan CEO bisnis patolofi yang berbasis di Brisbane, Sullivan Nicolaides, mengatakan, perusahannya saat ini melakukan sekitar 1.500 tes per hari melalui laboratorium mereka.

"Hidung dan bagian belakang tenggorokan adalah dua situs tempat virus bereplikasi," kata Harrison.

Oleh karena itu, penyeka mengambil sel-sel di mana virus berada.

Tes swab digunakan untuk mencocokkan bahan genetik yang ditangkap pada swab dengan kode genetik Covid-19.

Staf medis yang mengambil sampel perlu menggunakan alat pelindung diri termasuk sarung tangan, masker, pakaian khusus, dan pelindung wajah.

Seorang dokter umum di Melbourne dan dosen perawatan primer di University of Melbourne Dr Chance Pistoll menjelaskan, sangat penting bagi tenaga medis memiliki peralatan pelindung yang cukup.

Ia mengatakan, siapa pun yang merasa berpotensi terinfeksi harus menelepon terlebih dahulu dan mengikuti sistem yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang untuk melindungi pasien, orang lain, dan staf medis.

Pistoll menegaskan, jika seseorang diuji untuk Covid-19, sangat penting melakukan isolasi diri hingga mendapatkan hasilnya.

"Anda harus berada dalam pengasingan sendiri sampai tahu hasilnya. Jika telah diuji, harus menganggap Anda memilikinya sampai tahu bahwa Anda tidak memilikinya," ujar dia.

5. Sampel Uji Covid-19

Setelah spesimen diambil dan disegel, selanjutnya dipindahkan ke laboratorium dan diuji dalam batch.

Teknik yang digunakan dikenal sebagai reaksi berantai polimerase atau PCR.

Sampel melalui proses yang sebagian besar otomatis mengekstraksi materi genetik sebelum ditempatkan ke dalam mesin PCR dalam batch.

Direktur Doherty Institute Prof Sharon Lewin menjelaskan, teknik PCR yang digunakan untuk Covid-19 juga digunakan pada pengujian lain seperti HIV, Hepatitis C, dan influenza.

"Cara untuk melakukan ini adalah menemukan bahan genetik virus. PCR memperkuat materi genetik sehingga dapat dengan mudah mendeteksinya," kata dia.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved