Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Hari Pasca-Batalnya Ijtima Tablig di Gowa, Bagaimana Nasib Jamaah Tabligh di Makassar

Mustari Baharuddin membantah kabar viral di media sosial bahwa banyak saudara-saudara mereka yang terpapar virus Corona.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Thamzil Thahir
courtesy_mustari_Tribun_timur
Panitia Ijtima Tabligh Zona Asia 2020, Mustari B 

Dari informasi yang diperoleh, mereka ditampung sementara di empat lokasi transit di Makassar dan Gowa.

MAKASSAR, TRIBUN-BATAM.ID — Senin (23/3/2020) hari ini, lima hari sudah, pertemuan tahunan jamaah tabligh, Ijtima Zona Asia Tahun 2020 di Pakkatto, Gowa, dibatalkan dan dipenundaan sejak Kamis (19/3/2020) lalu.

Lantas bagaimana nasib sekitar 8000-an anggota komunitas Jamaah Tabligh itu yang masih ada di Gowa, Makassar dan daerah sekitarnya?

Hari Senin (23/3/2020), Tribun pun coba menghubungi salah seorang panitia lokal, Mustari Baharuddin (49).

“Hampir 80% sudah balik semua di daerahnya, khususnyq dari Sulsel, Sulbar, Sulteng, Kendari, dan sebagian ke Jawa dan Kalimantan, sekrang sudah dibawah 1000-an yang mungkin hari ini hingga besok, sudah kembali ke daerahnya masing-masing,” ujar Mustari.

Mustari Baharuddin membantah kabar viral di media sosial bahwa banyak saudara-saudara mereka yang terpapar virus Corona.

 “Insyallah, kami dalam lindungan Allah Subhanahu wataala,” kata Mustari yang selain jadi panitia penjemputan dan pemulangan di Pelabuhan Makassar, juga jadi panitia penyedia logistik lauk pauk acara.

Dia menyebutkan, sejak keluarnya surat  pembatalan dan penundaan resmi acara dari pemerintah Kabupaten Gowa dan keluarnya Maklumat Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Rabu (18/3) lalu, para jamaah organisasi dakwah global itu patuh.

Acara ini dibatallan karena kondisi terakhir penyebaran virus pandemi global Corona. 

.

 

.

Hingga Sabtu (21/3) lalu, sisa kurang dari 1000 jamaah yang ada di Makassar.

Dari informasi yang diperoleh, mereka ditampung sementara di empat lokasi transit di Makassar dan Gowa.

Polda Siapkan 20 Kendaraan Angkut Peserta Ijtima Jamaah Tabligh Zona Asia di Gowa

6 Fakta Ijtima Tabligh di Gowa, Dihadiri 8.283 Peserta dari 9 Negara, Order Ribuan Ayam Meski Batal

Alhamdulillah, Mulai Hari ini, 8.283 Peserta Ijtima Tabligh 9 Negara 30 Provinsi di Gowa Dipulangkan

Lokasi pertama, sekitar 100-an di Ponpes Darul Ulum, Dusun Pakkatto, kecamatan Bontomanai, Gowa, sekitar 12 km sebelah timur Sungguminasa, ibu kota kabupaten, atau sekitar 17 km dari Makassar, ibu kota provinsi Sulsel.

Lokasi penampungan kedua di kompleks Jamaah Tabligh di Kerung-Kerung, Kecamatan Makassar. 

“Di Kerung-kerung ada sekitar 100-an, itupun hari ini sudah ada yang tiketnya kembali via pelabuhan (Soekarno-Hatta),” ujar almunus madrasah Aliyah Program Khusus Ujungpandang ini.

Lokasi penampungan ketiga, khusus untuk Warga Negara Asing, ditampung di sebuah hotel milik Pemprov Sulsel di selatan kota Makassar.

“WNA dari 8 negara itu, sisa 300-an, 140 orang sudah kembali ke negaranya masing-masing,”

Jamaah Tabligh Dunia mulai meninggalkan lokasi pelaksanaan Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Asia yang dipusatkan di Pesantren Darul Ulum, Dusun Niarannuang, Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020).
Jamaah Tabligh Dunia mulai meninggalkan lokasi pelaksanaan Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Asia yang dipusatkan di Pesantren Darul Ulum, Dusun Niarannuang, Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020). (abdul azis/tribun-timur.com)

 Kebanyakan WNA ini masih tinggal di Makassar, sebab tiket pesawat yang mereka booking, dijadwalkan setelah acara, yang kini Senin (23/3) dan Selasa (24/3) besok.

 Dia menyebutkan, jamaah warga negara asing yang telah pulang lebih dulu atau dijadwalkan kembali awal pekan ini akan mengggunakan pesawat dan transit di Jakarta, Surabaya atau daerah lain di Indonesia.

Lokasi keempat penampungan Jamaah Tabligh ini adalah di kompleks Asrama Haji Sudiang Makassar, di Kecamatan Biringkanaya.

“Kalau yang di Asrama haji kami tidak update, sebab mereka ke sana atas inisiatif pemerintah provinsi, kantor agama, dan katanya dibuatkan tenda oleh TNI,” ujar Mustari.

Tribun coba mengkonfirmasi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Sudiang Makassar M Iqbal, Senin (23/3) pagi.

Namun, hingga berita ini tayang pukul 06.00 wita, pesan Tribun belum dibalas,

Disebutkan, penudaan acara tahunan level regional Asia ini, diluar perenecanaan panitia. 

Acara yang sejatinya digelar empat hari, mulai 18 hingga 22 Maret 2020 ini sudah diagendakan sejak September 2019 tahun lalu.

Sejak saat itu, informasi acara ini sudah menyebar ke sekitar 2,5 juta jamaah yang diklaim menyebar di Asia khususnya Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina, India, Bangladesh.

Kreki Sulsel Dampingi Gubernur Nurdin Abdullah Pantau lokasi Ijtima Tabligh Zona Asia di Gowa
Kreki Sulsel Dampingi Gubernur Nurdin Abdullah Pantau lokasi Ijtima Tabligh Zona Asia di Gowa (Dok Kreki Sulsel)

 Acara tahunan ini sejatinya di Kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, Dusun Niarannuang, Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, sekitar 10 km sebelah timur Sungguminasa, ibu kota Kabupaten Gowa, atau sekitar 17 km dari Kota Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.

 Acara ini mandiri atau dibiayai para jamaah sendiri. Tiket pulang pergi ditanggung tiap jamaah dan kelompok. 

Sedangkan untuk konsumsi selama penyelenggaraan yang semula dijadwalkan 5 hari, mulai Rabu (18/3) hingga Minggu (22/3) ini, para delegasi menyetor uang konsumsi sebesar Rp93 ribu per orang. 

Mustari yang juga anggota Jamaah Tabligh Kerung-Kerung ini menyebutkan, para Ustad dan sesepuh Jamaah ini, tetap mengindahkan pelarangan penyelenggaraan event yang sudah dijadwal sejak tahun 2019 lalu.

“Kalau jamaah tabligh pasti patuh,” ujar Mustari yang juga ikut dalam penjemputan delegasi di Pelabuhan Soekarno Hatta, Senin (16/3) dan Selasa (17/3) lalu.

Hanya saja, ujar dia, untuk memulangkan orang yang datang dari 9 negara, dan 30 provinsi yang sudah datang sejak akhir pekan lalu ini bukanlah pekerjaan mudah.

“Rata-rata yang datang ini sudah punya tiket PP (pulang dan pergi). Sebagian besar pakai kapal laut, dan 400-an delegasi dari luar negeri datang dengan pesawat, dan bertahap,. Kalau ada yang mau tanggung tiketnya kembali, itu lain soal,” ujarnya.

Suasana di tempat pelaksanaan Ijtima Asia 2020, di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Suasana di tempat pelaksanaan Ijtima Asia 2020, di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020). (TRIBUNGOWA.COM/ARI MARYADI))

Sebelumnya, saat penundaan panitia menyebutkan, penyelenggara lokal event ini berjanji akan mengosongkan bertahap lokasi acara, hingga Senin (23/3). 

Kamis (18/3) lalu, Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan, membangun kesepakatan dan kesepahaman dengan pimpinan tertinggi Jamaah Tabligh sekaligus penyelenggara lokal event ini.

Berkali-kali bupati menyampaikan hamdalah, saat dan usai berbicara dengan pimpinan Jamaat Tabligh sekaligus Panitia penanggungjawab acara Ijtima Dunia Zona ASIA 2020 di wilayahnya.

Melalui akun instagram ‘verified” @adnanpuritchaichsan, ini sekaligus menepis spekulasi dan kabar yang beredar bahwa acara tahunan ini akan tetap terselenggara.

Dari konfirmasi Tribun ke bupati, dia menyebutkan setelah kesepakatan penundaan itu tercapai, mulai Kamis (19/3/2020) hari ini, sekitar 411 WNA dari 9 negara, dan sekitar 8.283 jamaah dari 30 provinsi di Indonesia, mulai dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

“Kita biarkan di lokasi tenda-tenda ijtima dulu. Kita sinkoronkan data dan kami akan antar ke bandara sesuai tiket mereka, ke bandara, bersama pemerintah Gowa, provinsi dan dibantu aparat dari Polres dan Kodim,” ujar Adnan.

Adnan juga menyatakan dari kesepakatan itu terjadi titik temu kesepahaman bahwa pmerintah daerah dan aparat menghornati acara yang sudah dirancang sejak tahun lalu, namun juga mereka memaklumi kondisi pandemi global yang tengah dihadapi Indonesia, dan kekhawatiran masyarakat.

Sejatinya, sejak Senin (15/3) lalu Pemkab Gowa sudah mengeluarkan larangan penyelenggaraan acara ini.

Rujukan tambahan Bupati adalah Maklumat Kapolda Sulsel Nomor Mak/01/III/2020 Imbauan untuk Tidak menghadiri dan Menyelenggarakan Ijtima Tabligh se-Asia di Kabupaten Gowa, Sulsel, tertanggal 18/3/2020. Maklumat itu menyebut acara itu dianggap membahayakan masyarakat Sulsel.

Pertimbangan lainnya, adalah situasi nasional dan global terkait pandemik corona virus disease 2019 (COVID-19) adalah 
Instruksi Presiden RI di Istana Bogor 15 Maret 2020 dan Surat Edaran Gubernur Sulsel No 440/1972/B.UM.2020 tanggal 16 Maret tentang Imbauan ke masyarakat terkait pencegahan penularan COVID-19.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020) lalu, menyebutkan tiga warga negara Indonesia ( WNI) yang mengikuti acara tablig akbar di Malaysia dinyatakan positif terjangkit virus corona. "Ketiganya dirawat di rumah sakit di Malaysia," ujar dia.

Dalam sebuah dokumen digital yang diperoleh Tribun dari lapangan, pihak Liason Officer (LO) Panitia Lokal mengkonfirmasikan dalam catatan  Ustadz Syamsul  Resepsionis WNA/FOREIGN Ijtima Dunia Zona Asia 2020, para delegasi WNA dan WNI dipisah.

Ada tenda khusus  Foreign Ijtima dan delegasi domestik.

Dari laporan yang juga dikonfrmasi perwira intelijen lapangan Polres Gowa diperoleh informasi bahwa Seluruh WNA yang datang menghadiri Ijtima Dunia Zona Asia 2020 datang ke Kota Makassar melalui jalur udara, sejak akhir pekan lalu.

Bahkan sebagian dari mereka sudah ada di Indonesia sejak Februari 2020, atau hanya beberapa hari setelah acara serupa yang digelar di Malaysia.

Laporan digital terbatas itu juga menyebutkan bahwa sebahagian WNA masih transit di sejumlah hotel dan Penampungan di Kota Makassar.

Sesuai jadwal mereka diperkirakan, Kamis (semuanya akan merapat ke tempat Ijtima Dunia Zona Asia 2020.

 Dari dokumen itu diperoleh rincian peserta:

 I. Total WNA sebanyak 411 Orang terdiri dari 9 Negara.

 1. Pakistan : 58 orang.

2. India : 35 orang.

3. Malaysia : 83 orang.

4. Warga Negara Thailand : 176 orang.

5. Brunei : 1 orang.

6.  Timor Leste : 24 orang.

7. Arab  saudi : 8 orang.

8. Bangladesh : 24 orang.

9. Philiphina : 2 orang.

II. Total WNI sebanyak 8.283 Orang terdiri dari berbagai Wialayah.

 1. Nanggroe Aceh Darussalam : 12

2. Sumatera Utara : 35 orang.

3. Sumatera Barat : 130 orang.

4. Riau : 17 orang.

5. Jambi : 27 orang.

6. Bangka Belitung : 10 orang.

7. Bengkulu : 10 orang.

8. Lampung : 115 orang.

9. DKI Jakarta : 294 orang.

10. Banten : 19 orang.

11. Jawa Barat : 421 orang.

12. Jawa Tengah : 1.167 orang.

13. Jawa Timur : 260 orang.

14. Bali : 9 orang.

15. Nusa Tenggara Barat : 752 orang.

16. Nusa Tenggara Timur : 103 orang.

17. Kalimantan Barat : 23 orang.

18. Kalimantan Selatan : 733 orang.

19. Kalimantan Tengah : 90 orang.

20. Kalimantan Timur : 1.316 orang.

21. Kalumantan Utara : 192 orang.

22. Sulawesi Utara : 29 orang.

23. Sulawesi Tengah : 742 orang.

24. Sulawesi Tenggara : 120 orang.

25. Sulawesi Selatan dan Barat : 1.059 orang.

26. Gorontalo : 5 orang.

27. Maluku Utara : 27 orang.

28 Ambon : 2 orang.

29. Papua : 564 orang.

III. Total peserta Ijtima Dunia yang sudah hadir di Lokasi saat ini sebanyak : 8.694 orang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved