Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keluarga Pasien Corona Curhat

Curhat Menyayat Hati Keluarga Positif Corona di Makassar Melawan Stigma Negatif, Ini Fakta-Faktanya!

Curhat Menyayat Hati Keluarga Makassar positif Corona Melawan Stigma Negatif, Ini Fakta-Faktanya!

Penulis: Rudi Salam | Editor: Mansur AM
Grafis Tribunnews
Ilustrasi - Curhat Menyayat Hati Keluarga Makassar positif Corona Melawan Stigma Negatif, Ini Fakta-Faktanya! 

Saya pikir tidak ada satu orang pun yang mau demikian.

Kronologis sebenarnya, keluarga kami selama umrah dan tiba di tanah air dalam keadaan sehat walafiat.

Demikian juga dengan almarhumah St... (nama disamarkan redaksi tribun-timur.com) yang memang memiliki kondisi atau riwayat penyakit sendi dan komplikasi lainnya selama setahun terakhir.

Bahkan selama umrah, almarhumah memakai kursi roda karena kondisi tersebut.

Diberitakan bahwa almarhumah dirawat di RS Siloam selama lima hari terakhir kemudian wafat itu tidaklah benar.

Fakta sebenarnya almarhumah masuk di RS Siloam Makassar pada pukul 6 pagi tanggal 15 Maret 2020 dan meninggal pukul 5 sore hari itu juga dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 jam.

Hal ini bisa kami buktikan dengan rekam medis yang ada di RS Siloam Makassar.

Vonis pun keluar 4 hari kemudian yang diumumkan langsung oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan.

Kami sekeluarga pun kaget karena sebelumnya tidak dikonfirmasi terlebih dahulu dari pihak RS tentang hasil tersebut. Kami tentunya kecewa atas situasi itu.

Kami berusaha tabah dan tetap mengikuti prosedur kesehatan sesuai protokol dari Dinas Kesehatan untuk mengisolasi diri dan menjaga imun tubuh kami masing masing.

Kami bahkan sudah mengikuti serangkaian tes di Rumah Sakit Wahidin pada hari jumat, 20 Maret 2020 dan hari sabtu, 21 Maret 2020.

Kami kini berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) karena belum menunjukkan gejala klinis dan mengarantina diri kami selama 14 hari.

Kami pun jadi mengerti, bagaimana rasanya penderitaan Warga Depok pasien Covid 01 - 03, yang dulunya juga mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

Stigma yang kami rasakan juga cukup mempengaruhi psikis kami.

Saya sampai menangis setiap membaca stigma tentang kami di media sosial, karena tekanan. Virus SARS-Cov-2 ini tidak mengenal agama, suku, jenis kelamin dan usia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved