Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lagi Mabuk, Remaja Bercumbu Bareng Emak-emak Usia 40 Tahun, Dipergoki Polisi saat Operasi Narkoba

Lagi Mabuk, Remaja Bercumbu Bareng Emak-emak Usia 40 Tahun, Dipergoki Polisi saat Operasi Narkoba

Editor: Ansar
TribunJambi.com
Lagi Mabuk, Remaja Bercumbu Bareng Emak-emak Usia 40 Tahun, Dipergoki Polisi saat Operasi Narkoba 

Selama ditinggal suaminya, ia terpaksa menghidupi kedua anaknya sendirian dengan bekerja serabutan.

Ia juga mengedarkan narkoba bersama anaknya sejak lima bulan lalu.

 Hingga 18 Maret, 26 WNI yang Ada di Luar Negeri Positif Corona, 10 Diantaranya Berhasil Sembuh

 Polisi Ungkap Prostitusi Online, Mucikari Pasang Tarif Berbeda untuk Kategori Gold dan Platinum

IA mengaku terpaksa melakukannya untuk membiayai anaknya yang bungsu bersekolah di Palembang.

"Sekolah anak saya itu, butuh Rp 1,5 sampai Rp 2 juta sebulan, sebab ia tinggal di asrama," ujarnya.

Ketika ditanya apakah ia sadar dan tahu melakukan hubungan intim antara Ibu dan anak itu terlarang baik hukum pemerintah dan agama, Ibu dua anak ini, mengaku tahu dan sadar.

Janda Muda dan Brondongnya Digerebek sedang Indehoy oleh Satpol PP, Pasang Tarif Variatif. (Tribunnews.com)
Janda Muda dan Brondongnya Digerebek sedang Indehoy oleh Satpol PP, Pasang Tarif Variatif. (Tribunnews.com) (Tribunnews.com)

Namun ia melakukannya hanya spontan saja, dan itu belum dilakukan baru akan dan keburu digrebek Polisi.

Sementara itu EP, mengakui jika dirinya diajak oleh ibunya untuk melakukan hubungan intim suami istri.

Namun pada saat kejadian, dirinya sudah setengah tidak sadar sebab baru sudah mengisap narkoba alias teler.

"Saya tidak tahu, saya sudah setengah sadar, tahu- tahu digrebek Polisi," akunya.

EP menjelaskan, nekat menjalani bisnis haram tersebut karena terpaksa harus membiayai sekolah adiknya di asrama Palembang.

Ia juga menjadi tulang punggung sebagai pengganti ayah yang telah pergi meninggalkan mereka sejak setahun belakangan ini.

"Katanya ia (ayah.red) pergi ke Bengkulu, tapi tidak ada kabar lagi, dan tidak pernah mengirim uang sama kami, sementara waktu itu, kami terdesak untuk membiayai adik saya yang sekolah dan tinggal di asrama di Palembang,"katanya.

Dijelaskannya ia dan ibunya mendapat pemberitahuan dari sekolah untuk membayar uang sekolah adiknya sekitar Rp 1,5 juta.

"Karena terdesak,terpaksa saya ambil jalan instan, saya hanya menjual barang yang dititipkan orang,"

"Bagaimana tidak, untuk kebutuhan adik saya sekolah setiap bulan, kami harus menyiapkan uang sekitar 1.5 hingga 2 juta,.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved