Mata Najwa Tadi Malam
Mata Najwa Tadi Malam,Achmad Yuriato Ungkap Pemda Bali Sempat Mau Rahasia Kematian WNA Gegara Corona
Polemik mengkhawatirkan terkait pandemi Virus Corona di Indonesia masih berlanjut. Masyarakat resah karena makin banyak suspek dan pasien yang positi
TRIBUN-TIMUR.COM - Cek, Mata Najwa Tadi Malam, Achmad Yuriato Ungkap di depan Najwa Shihab Pemda Bali Sempat Mau Rahasia Kematian WNA Gegara Corona
Polemik mengkhawatirkan terkait pandemi Virus Corona di Indonesia masih berlanjut.
Masyarakat resah karena makin banyak suspek dan Pasien yang positif Virus berbahaya itu di Indonesia.
Hal ini juga yang menjadi teman di acara Talkshow Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020).
Salah satu taminya Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto.
Dalam salah satu segmen, dirinya angkat bicara soal tewasnya seorang warga negara asing ( WNA) setelah dinyatakan positif terkena Virus Corona di Indonesia.
• VIDEO: Daniel Radcliffe Angkat Bicara Soal Tuduhan Positif Virus Corona
• TP PKK Enrekang Terima Bantuan Pencegahan Stunting Rp 100 Juta dari DPMD Sulsel
• Semula Akbar Diduga Terkena Virus Corona, Ternyata Tewas Digigit Ular Berbisa di Pajukukang Bantaeng
Dilansir TribunWow.com, Achmad Yurianto menyebut WNA tersebut sempat mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, sebelum dinyatakan positif Corona.
Menurut Achmad Yurianto, ada banyak faktor yang menyebabkan tewasnya WNA 53 tahun itu.
Hal tersebut disampaikan Achmad Yurianto melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (11/3/2020).
Pria yang kerap disapa Yuri itu menyebut WNA tersebut memiliki sejumlah riwayat penyakit saat masuk ke Indonesia.
"Sebenarnya semenjak masuk ke tanah air sudah kita catat banyak sekali penyakit bawaan," jelas Yuri.
"Di antaranya adalah diabetes yang sudah cukup lama, kemudian ada hipertensi, kemudian ada kronik obstruktif paru yang sudah lama juga, ditambah dengan hipertiroid."
Yuri menjelaskan, sejumlah penyakit itu sudah diidap korban cukup lama.
"Ini sudah diderita lebih dari lima tahun," kata Yuri.
Sebelum masuk ke Indonesia, WNA tersebut menurutnya sempat transit ke Qatar.
Dan begitu sampai di Indonesia, WNA itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani sejumlah perawatan.
"Dan sebelum masuk ke Indoensia sempat transit cukup lama di Qatar," jelas Yuri.
"Karena itu begitu sampai di Indonesia sebenarnya langsung ke rumah sakit, lebih banyak di rumah sakit untuk perawatan."
• Semula Akbar Diduga Terkena Virus Corona, Ternyata Tewas Digigit Ular Berbisa di Pajukukang Bantaeng
• Tingkatkan Produktivitas, Petani Kopi Garut Terima KUR
• ASTAGA! Pasangan Suami Istri Nekat Culik Anak Majikan di Malaysia Gegara 7 Tahun Tak Punya Anak
Namun, tak lama menjalani perawatan, kondisi WNA tersebut semakin menurun dan dinyatakan meninggal dunia.
Terkait hal itu, Yuri mengklaim WNA tersebut sudah tertular Corona sebelum masuk ke Indonesia.
"Baru mengalami perburukan itu kurang lebih kemarin malam jam 23.00 WITA, terus jam 2.35 WITA dini hari meninggal," jelasnya.
"Dari pemeriksaan yang kita dapatkan positif, confirm, kita meyakini bahwa kalau kita lihat dari tracing-nya kemungkinan masuk ke Indonesia sudah membawa penyakit."
Lebih lanjut, Yuri menyebut WNA yang terpapar Corona itu masuk ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.
Menurut dia, kala memasuki Indonesia yang bersangkutan sudah menunjukkan gejala terpapar Corona.
Namun, mengingat WNA itu memiliki sejumlah penyakit bawaan, pihak bandara memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit setempat.
"Karena saat mendarat di tanah air di Ngurah Rai memang sudah didapatkan tanda yang panas," terang Yuri,
"Tapi akibat dari demikian banyak kompleksnya penyakit yang dia bawa, sehingga kita tidak memutuskan untuk menolak tapi kita bawa ke rumah sakit untuk kita rawat."
Lebih lanjut, Yuri mengklarifikasi soal tuduhan yang menyebut pemerintah sebelumnya menutup rapat informasi soal pasien Corona di Bali.
Menurut dia, pemerintah Bali lah yang mengimbau pihaknya untuk tak membuka adanya pasien positif Corona di Bali.
"Kami setelah menemukan langsung confirm positif langsung memberi tahu dokter penanggung jawab pasien karena ini bagian dari manajemen layanan perawatan," ujar Yuri.
"Memang permintaan daerah mengatakan untuk tidak di-publish."
Simak video berikut ini menit ke-3.37:
Positif Corona, Pria di Jepang Sengaja Datangi ke 2 Bar Untuk Sebarkan Virus, Gini Kisahnya
Sungguh tega, seorang pria di Jepang melakukan hal yang tak terpuji di tengah serangan Virus Corona.
Dirinya yang dinyatakan positif terkena Covid-19 justeru sengaja datang ke dua bar untuk menyebarkan Virus Corona.
Melansir The Independent, meskipun tidak menunjukkan gejala, ia dinyatakan positif di sebuah rumah sakit di Kota Gamagori di Jepang, Rabu (4/3/2020).
Dia terinfeksi setelah kedua orang tuanya tertular virus corona dan disuruh menunggu di rumah sampai ruang di fasilitas medis yang sesuai dapat ditemukan untuknya pada hari berikutnya.
Sebagai gantinya, Fuji News Network (FNN) melaporkan ia memutuskan untuk mengunjungi dua bar di kota pantai kecil itu setelah memberi tahu seorang anggota keluarganya, "Saya akan menyebarkan virus," kata dia.
• VIDEO: Festival Pangan Lokal Non Beras di Pelataran Kantor Bupati Luwu Utara
• VIDEO: Ratusan Buruh di Wajo Turun ke Jalan, Tolak RUU Omnibus Law
• Pembukaan HUT Mamasa Dimeriahkan 200 Peserta Lomba Karnaval Budaya
Pria itu, berusia 50-an tahun, diduga mengambil taksi ke bar Izakaya, instansi resmi mirip dengan pub sebelum berjalan kaki ke bar lainnya, menurut the Tokyo Reporter.
Setelah makan dan menghabiskan beberapa minuman, lelaki itu dilaporkan mengatakan kepada sesama pelanggan bahwa ia dites positif terkena virus corona.
Selanjutnya, pada saat itu seorang anggota staf memanggil petugas kesehatan setempat.
Polisi yang mengenakan pakaian pelindung muncul di bar kedua, namun pria itu sudah naik taksi.
Dia dilaporkan dikirim ke fasilitas perawatan pada hari berikutnya.
Kedua bar disterilkan Kedua bar tersebut lantas didesinfeksi dan disterilkan, kata seorang pejabat kota kepada FNN.
Sementara anggota staf dan pelanggan di kedua bar tersebut dilaporkan sedang diuji virus corona. “Aku tidak bisa memikirkan ini di kepalaku.
Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata karena saya hanya marah,” kata seorang anggota staf kepada media setempat.
Para pejabat mengadakan konferensi pers dan meminta maaf atas kejadian itu.
Wali Kota Gamagori, Toshiaki Suzuki, mengatakan, "Sangat disesalkan bahwa dia tidak tinggal di rumah seperti yang diperintahkan," kata Toshiaki.
Jepang telah mengonfirmasi lebih dari 1.000 kasus Covid-19. Sebagian kasus merupakan penumpang di kapal pesiar Diamond Princess, yang selama beberapa waktu merupakan rumah bagi wabah terbesar di luar daratan China dan ditambatkan di lepas pantai dekat Yokohama.
Satu Pasien Virus Corona Meninggal Dunia, Penularan Pasien Kasus 27 Masih Misteri
Satu pasien positif Virus Corona atau Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso dikabarkan meninggal dunia, Rabu (11/3/2020).
Pasien positif Virus Corona yang meninggal dunia adalah pasien kasus 25.
Hal tersebut diumumkan langsung juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yuri mengatakan, pasien tersebut merupakan perempuan Warga Negara Asing (WNA) berusia 53 tahun.
Menurut Yuri, pasien tersebut masuk ke rumah sakit dalam keadaan sakit berat.
Sebelum dinyatakan positif corona, ada penyakit yang mendahului, seperti diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun.
Yuri mengatakan, saat ini pemerintah telah memproses pengiriman jenazah ke negara asalnya.
"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," kata Yuri.
"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya dan selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutur dia
Misteri Penularan Pasien 27
Pemerintah mengumumkan sudah ada 27 orang yang positif terjangkit Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Pasien Covid-19 tersebut telah dirawat secara intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, ada satu pasien yang cukup misterius dan memunculkan tanda tanya.
Sebab, belum diketahui dari mana ia terpapar virus yang pertama terungkap di Kota Wuhan, China itu.
"Kasus 27, laki-laki, 33 tahun, warga negara Indonesia," kata Yuri saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Menurut Yuri, pasien tersebut tidak tertular dari orang asing, bukan orang yang baru tiba dari luar negeri, maupun diduga tidak tertular orang yang telah sakit sebelumnya.
Dia tidak berasal dari klaster yang telah diumumkan sebelumnya.
"Kami duga ini local transmission," kata dia.
Meski demikian, upaya penelusuran masih terus dilakukan oleh tim Kemenkes guna mengetahui dari mana asal penularannya.
Sebab, bila merujuk temuan pada 26 pasien lain, ada korelasi dari mana asal muasal mereka tertular.
Pasien kasus 01, misalnya, ia diduga tertular dari seorang warga negara Jepang saat menjadi pembawa acara pada sebuah acara di Kemang, Jakarta Selatan.
Sementara, pasien 02, 03, 04, 05, 10, 11, dan 12 memiliki kontak dekat dengan pasien 01 sebelumnya.
Adapun, pasien 13 merupakan sub klaster dari pasien 03, serta pasien 20 dan 21 merupakan sub klaster Jakarta.
Untuk pasien 06, yang merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess, diduga tertular saat "hotel mengapung" itu masih berada di Jepang.
Mereka diduga melakukan perjalanan ke luar negeri ketika terpapar kasus ini.
Terakhir, pasien 08 tertular dari pasien 07 dan pasien 16 tertular dari pasien 15.
Achmad Yurianto memastikan bahwa pasien 27 bukan berasal dari luar negeri.
Sehingga, asal usul penularan penyakitnya hingga kini masih tanda tanya.
"Sedang kami tracing ini dari mana sumbernya sebab bukan impor dan tidak berasal dari klaster lain," ucapnya.
(TribunWow/Kompas.com/TribunTimur)