Serangan Jantung
Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi
Cegah Serangan Jantung Konsumsi 5 Makanan Berikut & Kenali 7 Penyebabnya, Nomor 5 & 7 Sering Terjadi
TRIBUN-TIMUR.COM - Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang dikwatirkan banyak orang.
Namun penyakit jantung masih bisa dicegah.
Caranya dengan mengonsumsi beberapa makanan alami dan mengetahui penyebab yang bisa memicunya.
Penyakit jantung memang bermacam-macam jenisnya, mulai dari serangan jantung ringan hingga gagal jantung.
Penyakit kronis ini cukupmenakutkan, pasalnya bisa mengancam nyawa seseorang.
Memang, kebanyakan penyebab penyakit jantung adalah gaya hidup yang tak sehat.
Ada banyak hal yang bisa memicu penyakit jantung.
Mulai dari gaya hidup merokok, kurangnya aktivitas fisik hingga riwayat penyakit keluarga.
Kabar baiknya, mengubah pola makan bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir risiko penyakit jantung.
Memang tidak ada makanan "ajaib" yang membantu kita terhindar dari penyakit ini.
Yang kita perlukan adalah mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga.
• Alasan Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan Iuran BPS Kesehatan, Turun ke Pembayaran Semula?
• Cara Refund Iuran BPJS Kesehatan hingga Daftar Secara Online Melalui JKN Mobile
Selain itu, hindarilah makanan yang tinggi kandungan garam karena dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung serta stroke.
Kita juga harus memperbanyak konsumsi makanan nabati, seperti sereal gandum, kacang-kacangan buah-buahan dan sayuran, untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Melansir laman Better Health, berikut makanan yang membantu mencegah penyakit jantung:
1. Minyak ikan
Beberapa jenis ikan seperti makerel, sarden, tuna dan salmon mengandung asam lemak omega-3.
Jenis lemak ini telah terbukti mengurangi trigliserida dan meningkatkan kadar HDL-kolesterol, meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan mengencerkan darah, meminimaliris penggumpalan aliran darah.
2. Minyak nabati
Bahan nabati yang mengandung asam lemak omega-6 dan asam lemak omega-3 seperti kanola, jangung dan kedelai juga sangat baik untuk jantung.
Zat tersebut membantu menurunkan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) saat digunakan sebagai pengganti lemak jenuh seperti mentega.
3. Buah dan sayuran
Antioksidan dalam buah dan sayuran menawarkan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Buah dan sayuran juga merupakan sumber penting folat, yang membantu menurunkan kadar darah asam amino homocysteine.
Asam amino homocystein juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
4. Makanan yang mengandung vitamin E
Beberapa penelitian menunjukkan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melindungi terhadap kolesterol 'jahat'.
Agar kebutuhan vitamin E ini terjamin, kita harus mengonsumsi makanan seperti alpukat, sayuran hijau tua, minyak sayur, dan produk gandum.
• Alasan Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan Iuran BPS Kesehatan, Turun ke Pembayaran Semula?
• Cara Refund Iuran BPJS Kesehatan hingga Daftar Secara Online Melalui JKN Mobile
5. Makanan yang diperkaya dengan sterol nabati
Rutin mengonsumsi 2 hingga 3 gram fitosterol (sterol nabati) atau stanol membantu menurunkan kadar kolesterol LDL sekitar sepuluh persen.
Kita bisa memenuhi asupan ini dengan mengonsumsi makanan seperti margarin, yogurt rendah lemak, susu dan sereal sarapan.
Di samping itu, ada beberapa hal yang ternyata bisa jadi faktor risiko penyakit jantung.
Dilansir dari laman Hellosehat, berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebab penyakit jantung
1. Mobil, pesawat, dan kereta
Tingkat kebisingan suara bisa memengaruhi kesehatan jantung Anda.
Mulai dari sekitar 50 desibel, yang setara dengan suara obrolan dan kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan tekanan darah Anda dan kemungkinan gagal jantung.
Untuk setiap peningkatan 10 desibel, kemungkinan penyakit jantung dan stroke Anda juga akan meningkat.
Hal ini mungkin terkait dengan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap stres.
2. Jumlah anak yang dimiliki
Wanita yang hamil lebih dari satu kali memiliki peningkatan risiko atrial fibrilasi, atau disebut juga sebagai a-fib.
A-fib adalah detak jantung yang tidak teratur sehingga dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan komplikasi lainnya.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa wanita yang hamil empat kali atau lebih mengalami peningkatan 30-50 persen mengalami a-fib dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil.
Selama kehamilan, jantung semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
Hal tersebut dianggap sebagai pemicu dari penyakit jantung. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan keduanya.
3. Kesepian
Memiliki sedikit teman dan tidak merasa bahagia dengan hubugan pertemanan atau percintaan, akan membuat Anda merasa kesepian.
Hati-hati, rasa kesepian ternyata dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan stroke.
Merasa kesepian sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan efek stres lainnya.
Karena itu, sebaiknya perluas pertemanan Anda, misalnya dengan gabung dengan tim olahraga.
Dengan begitu Anda akan mendapatkan manfaat dari olahraga dan mendapatkan lebih banyak teman.
4. Sering lembur
Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu lebih berisiko memiliki penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu.
Hal ini bisa disebabkan karena tekanan pekerjaan di kantor.
Semakin banyak Anda menghabiskan waktu untuk bekerja atau lembur, maka mungkin akan semakin banyak pikiran Anda.
Anda menjadi lebih stres, lebih banyak duduk, dan kurang olahraga.
• Alasan Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan Iuran BPS Kesehatan, Turun ke Pembayaran Semula?
• Cara Refund Iuran BPJS Kesehatan hingga Daftar Secara Online Melalui JKN Mobile
5. Penyakit gusi
Penyakit gusi meningkatkan risiko penyakit jantung karena bakteri di gusi dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan didaerah gusi maupun pembuluh darah arteri.
Hal ini membuat arteri (pembuluh darah yang membawa darah dari jantung) mengalami penebalan akibat penumpukan plak.
Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis, yang membuat darah sulit mengalir ke jantung Anda.
Kondisi inilah yang membuat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
6. Nyeri bahu
Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, lebih mungkin mengalami nyeri bahu atau cedera rotator cuff.
Hubungan keduanya masih belum pasti, namun peneliti mengatakan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dan faktor risiko lain juga dapat membantu meredakan rasa nyeri di bahu.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang dengan sindrom carpal tunnel, Achilles tendonitis, dan tennis elbow juga memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.
7. Nonton tv terlalu lama
Tidak ada salahnya memang menonton tv sambil istirahat dan bersantai di rumah.
Namun, jika nonton tv terlalu lama bisa menjadi penyebab penyakit jantung.
Jika Anda hanya berjam-jam di depan tv sambil ngemil dan dengan posisi yang itu-itu saja, ini dapat meningkatkan risiko Anda memiliki penyakit jantung.
Asosiasi Jantung di Amerika (American Heart Association) melaporkan bahwa diam dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.
Tubuh yang tidak aktif pada umumnya buruk untuk kesehatan Anda secara menyeluruh, terutama jantung. Ini membuat Anda rentan terhadap pembekuan darah.
Selain itu, saat Anda nonton tv sambil makan berlebihan, Anda mungkin akan mengemil junk food. Ini juga akan meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit jantung.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cara Cegah Penyakit Jantung dengan 5 Makanan Alami, Kenali Juga Penyebabnya yang Sering Disepelekan