Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ijazah Salawat dari Habib Luthfi bin Yahya Cegah Virus Corona, Disampaikan di Jl Baji Bicara

Ijazah Salawat dari Habib Luthfi bin Yahya Cegah Virus Corona, Disampaikan di Jl Baji Bicara

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Mansur AM
Wahyu/Tribun Timur
Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) H Fachrul, Ketua Umum Persaudaraan Sufi Sedunia, Al Habib Luthfi bin Yahya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, saat tiba di Aula Arafah Asrama Haji Makassar, dalam menghadiri Silatnas Matan, Senin (2/3/2020). 

Habib Luthfi baru keluar dari kamar pada sekitar pukul 20.00 wita. “Hanya beberapa menit beliau menerima jamaah setelah keluar kamar kemudian ke Asrama Haji,” ujar Hasyim.

Habib Luthfi tiba di arena Silaknas MATAN pada sekitar pukul 21.49 wita.

Sebelumnya tiba di Asrama Haji Gubernur Sulsel pada sekitar pukul pukul 21.00 wita, disusul menteri agama pada sekitar pukul 21.30 wita.

Dari Asrama Haji Sudiang, Habib Luthfi langsung ke Sulbar dan baru tiba kembali di Makassar, Selasa (3/3/2020) malam dan langsung ke Darul Ahsan.

“Beliau nginap di Darul Ahsan,” ujar Humas Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Ibrahim Tiro.

Dalam sambutan pada pembukaan Silaknas MATAN, menteri agama (menag) mengatakan Asrama Haji Sudiang Makasar menjadi saksi sejarah mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Mereka hadir untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, mendiskusikan makna hidup dan kehidupan sekaligus memaknai perjuangan dalam wadah MATAN.

"Indonesia dengan mayoritas beragama Islam, salah satunya berkat perjuangan para mutashowwifin, para sufi yang membawa Islam dalam corak damai, lentur dan indah sesuai dengan karakter masyarakat nusantara. Tentu dengan tidak mengesampingkan pembawa Islam lainnya di bumi nusantara," jelas menag.

Menurut menag, sejarah telah mencatat peran dan kontribusi para sufi yang ditandai dengan perjuangan Walisongo di Jawa dan para wali lain yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

“Sebagai anak kandung JATMAN, MATAN memiliki tanggung jawab kelembagaan efektif untuk menyebarluaskan Islamnya orang Indonesia yaitu Islam yang bercorak sufisfik,” kata menag.

Dia menegaskan, Islam bercorak sufistik menjadi sangat penting agar generasi muda saat ini, utamanya kelompok millenial tidak terputus rantai atau sanad keagamaannnya. “Sanad keislaman orang Indonesia sangat jelas, yaitu para ulama dan mutashowwifin hingga kepada Nabi Muhammad SAW,” ujar menag.(wahyu susanto/as kambie)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved