Pria Bone Rakit Helikopter
Obsesi Masa Kecil Kaharuddin Tukang Las Asal Bone Perakit Helikopter, Ingin Uji Nyali dan Punya Heli
Sejak kecil, tertantang uji nyali untuk menerbangkan helikopter membuat seorang montir asal Bone, Kaharuddin (40), merakit sendiri helikopter.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-BONE.COM, CINA - Sejak kecil, tertantang uji nyali untuk menerbangkan helikopter membuat seorang montir asal Kabupaten Bone, Kaharuddin (40), merakit sendiri helikopter.
Meski tak kesampaian untuk bersekolah penerbangan dan berakhir menjadi lulusan STM 1 Makassar (kini SMKN 2 Makassar), mimpi masa kecilnya pun perlahan-lahan ingin diwujudkan.
Berbekal keterampilannya sebagai tukang las, latar belakang pendidikannya di STM memang jurusan las dan pabrikasi logam, dirambah Youtube san Google, dirinya berhasil merakit rangka helikopter.
Ditambah mesin mobil 1000 cc, mesin mobil Suzuki Carry, dirinya ingin menjadi penerbang helikopter.
"Awalnya saya bikin begini karena dari kecil bercita-cita, terinspirasi sekali karena ingin uji nyali keberanian saya. Belajarnya dari YouTube dan google," kata ayah dua orang anak ini, Senin (2/3/2020).
Diakuinya, obsesinya tersebut sudah sejak lama ingin diwujudkan. Hingga saat ini, dirinya telah menghabiskan duit sekitar Rp 15 juta untuk mewujudkan impiannya.
Biaya tersebut diperkirakan kian membengkak, mengingat helikopternya belum sempurna dan masih membutuhkan pembenahan di sana-sini.
"Ini baru-baru sudah beli busi dari Jakarta, karena kemarin busi yang dipakai tidak cocok dan bermasalah, katanya harus pakai busi khusus," katanya.
Sejak membuka usaha Bengkel Las Buae Bone pada 2003 silam, yang terletak di kediamannya di Jl Poros Bone - Sinjai, Dusun Buae, Desa Kawerang, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, keinginan tersebut baru dibangun kembali pada Mei 2019 lalu.
"Kemarin waktu Ramadan, sebulan full dikerja tiap malam. Ini mesin Suzuki Carry, bekas saya perbaiki. Kemarin bermasalah businya. Makanya pesan langsung dari Jakarta," katanya.
Sudah lima kali dirinya melakukan uji coba menerbangkan helikopter rakitannya yang berbobot 240 kg.
Hasilnya, tak semua bagian mampu terangkat. Pada percobaan pertamanya, bahkan dirinya kaget lantaran daya putar baling-balingnya yang terlalu kuat hingga badan helikopter rakitannya ikut berputar.
"Pertamanya itu saya langsung loncat, karena ikut terputar. Bahkan itu rumput sudah baring semua," katanya.
Setelah percobaan pertamanya pada 21 Februari 2020 lalu, dirinya kembali memperbaiki helikopternya. Namun, dirinya tetap kekeuh dan tak patah arang untuk membuat helikopter rakitannya mengudara di langit Kabupaten Bone.
"Dulu itu muat tiga orang, tapi saya lihat di YouTube orang luar negeri, semua helikopter rakitan yang berhasil terbang itu cuma satu kursi," katanya.
Satu pengakuan Kaharuddin yang membuat obsesinya kian kuat. Yakni, dirinya mengakui bahwa belum pernah sama sekali naik helikopter maupun pesawat.
Tampaknya, Kaharuddin bakalan menyusul kesuksesan Haerul si montir asal Kabupaten Pinrang yang berhasil menerbangkan pesawat ultra light rakitannya sendiri.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)