Masika ICMI Sulsel
Edu Talk Masika ICMI Sulsel 2020, Prof Budu: Kita Harus Cepat untuk Inovatif
Menghadapi era revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan sendiri bagi seluruh pihak.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menghadapi era revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan sendiri bagi seluruh pihak.
Tidak terkecuali bagi institusi perguruan tinggi, terlebih bagi dosen dan mahasiswa.
Perguruan tinggi tidak boleh berpangku tangan, duduk diam menghadapi era yang ditandai dengan proses digitalisasi.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof dr Budu Sp.M(K) saat mengawali pembicaraan dalam Masika EduTalk 2020.
"Jangan duduk menerima revolusi, kita harus cepat, kalau kita jalan bersama revolusi maka kita akan ditinggalkan, kita harus menunggu revolusi itulah yang dikatakan inovatif," katanya, via rilis ke Tribun, Senin (2/3/2020).
Perguruan tinggi mesti adaptif menghadapi era digital ini dengan bersiap diri sehingga dapat bertahan.
Menurut Ketua Asosiasi Institusi Kedokteran Indonesia (AIPKI) ini, dalam pengembangan perguruan tinggi mestinya berbasis value/nilai, infrastruktur dan sumber daya yang komprehensif.
Sehingga pilihan serta keinginan dan harapan masyarakat atas kehadiran lebih terpenuhi
"Saya melihat kondisi hari ini masyarakat menjatuhkan pilihan berdasar dari value yang mereka dapatkan, misalnya mereka memilih kampus ini berdasar kebutuhan dan tawaran dari kampus tersebut, sehingga kompetensinya lebih terasah karena sesuai tempatnya," ujarnya.
Efek dari proses digitalisasi ini sangat terasa. Tidak ada lagi hal-hal yang tidak bisa di akses. Sehingga perguruan tinggi mesti terbuka dalam menghadapi perubahan tersebut. Mahasiswa semakin pintar tak heran beberapa dari mereka memiliki pengetahuan lebih dari dosennya.
"Karena basis saya kedokteran, pasien semakin hari semakin pintar, pasien datang langsung dapat mendiagnosa dirinya, sama halnya mahasiswa, dengan akses informasi yang sangat cepat pengetahuan lompatannya makin jauh" ujar Prof Budu.
Masika Edutalk 2020 merupakan hasil kerjasama antara Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Ketua ICMI Sulsel, Prof Dr H Arismunandar, M.Pd, Wasekjen ICMI Prof. Dr. Niniek Eliza, Kepala Dinas ESDM Sulsel, Andi Irawan Bintang, Wakil Rektor 1 Unismuh, Dr. Ir. Rakhim Nanda, Wakil Rektor 2 Umpar Arham, SE, M.Ak dan civitas akademika dari belbagai kampus di Sulawesi Selatan.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)