CPNS 2019
Ini Dia Peraih Nilai Tertinggi Sesi Pertama Tes SKD CPNS di Luwu
eserta bernama dr Chrysnawati Lidia Ratnasari (27) jadi peraih nilai tertinggi pada sesi pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Luwu.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Peserta bernama dr Chrysnawati Lidia Ratnasari (27) jadi peraih nilai tertinggi pada sesi pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Luwu.
Dokter Lidia, panggilan akrabnya mendapat nilai 410.
Capaian itu mampu mengungguli peserta lain.
Dokter yang mengaku masih jomblo ini mendaftar pada formasi dokter Puskesmas Suli.
Meski meraih nilai tertinggi, Lidia tetap kesulitan dalam mengerjakan soal.
"Yang susah sebenarnya tidak ada, cuman agak ribet kerja wawasan kebangsaan. Karena harus membaca dengan seksama. Sedangkan waktu terbatas," kata Lidia di pelataran Gedung Simpurusiang, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Rabu (26/2/2020).
Sebagai informasi, pemeriksaan ketat diberlakukan bagi peserta SKD CPNS Luwu.
Peserta diperiksa hingga lima kali sebelum dipersilahkan memasuki lokasi pelaksanaan SKD di Gedung Simpurusiang.
Pertama, pemeriksaan sekaligus penitipan barang peserta ke panitia.
Setelah itu, peserta dipersilahkan ke tenda tunggu sembari menunggu panggilan ke area registrasi.
Di meja registrasi panitia memeriksa barcode kartu tes dan mencocokan dengan kartu identitas peserta.
Disini panitia juga memeriksa foto dan mencocokan dengan wajah peserta.
Saat pemeriksaan kartu tes dan data kependudukan ditemukan masalah atau keraguan, panitia registrasi akan mengarahkan peserta untuk melakukan pemeriksaan sidik jari di meja selanjutnya.
Di meja ini telah siap petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Luwu dengan empat unit alat pemeriksaan sidik jari yang berfungsi secara online.
Setelah dinyatakan datanya benar, data di kartu tes sama dengan data kependudukannya peserta selanjutnya dipersilahkan melakukan pemeriksaan badan atau body check.
Di area body check disiapkan dua jalur, satu jalur untuk laki-laki dan satu jalur untuk perempuan.
Petugas menggunakan kaos tangan saat memeriksa badan peserta.
Ketatnya pemeriksaan body check, hingga seluruh peserta wajib membuka sepatu dan kaos kaki serta perhiasan.
Di area body check peserta juga diberikan stempel di belakang tangan sebagai syarat untuk masuk ke ruang tes setelah melalui pemeriksaan akhir.
Setelah melalui body check peserta dipersilahkan duduk di tempat dan tunggu yang sudah disiapkan panitia dengan kursi dan tenda, sambil menunggu panggilan masuk dalam ruang tes.
Sebelum masuk dalam ruang tes, peserta kembali diperiksa tiga petugas kepolisian dari Polres Luwu.
Dua Polwan melakukan body check ulang dan satu petugas memeriksa menggunakan metal detektor.
Koordinator Tim Seleksi CAT BKN Kantor Regional IV Makassar, Jais, menyebutkan, pemeriksaan ketat sudah sesuai dengan Standart Operasional (SOP).
Bahkan kata dia, daerah lain sudah melakukan pemeriksaan tambahan yakni melakukan perekaman data sehari sebelum tes.
"Pelaksanaan tes yang dilakukan panitia di Kabupaten Luwu sudah benar dan sesuai SOP. Bahkan daerah lain melakukan pemeriksaan tambahan," katanya.
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Chalik Mawardi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)