Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mayat Wanita Tanpa Busana

Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Warung Remang-remang, Diduga PSK, Kronologi

Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Warung Remang-remang, Diduga PSK, Kronologi

Editor: Ansar
Daily Star
Ilustrasi PSK dan virus corona. 

Tak hanya memangkas harga, mereka juga mengedit kewarganegaraan mereka.

Hal itu dilakukan saat menayangkan diri dalam iklan online dan mengaku sebagai orang Korea atau Jepang.

Seorang wanita etnis Tiongkok ini mengaku mengubah kewarganegaraanya di iklan daringnya.

Dia juga memangkas tarifnya dari 180 dollar AS (Rp2,4 juta) menjadi setengahnya yakni 90 dollar AS (Rp1,2 juta).

Menurutnya, bisnisnya itu merosot lebih dari 50% dalam dua minggu terakir sejak histeria virus corona melanda seluruh dunia.

"Bisnis saya menurun, sebelumnya tidak pernah seburuk ini," katanya kepada NZHerald.

 

"Padahal saya tidak pernah menyebutkan bahwa saya orang Tionghoa,

"Karena itu saya juga harus menawarkan diskon besar, tetapi klien menghindari kami," tambahnya.

"Seolah-olah kami ada virusnya," sambungnya.

 Praktik Prostitusi Berkedok Warkop, 3 PSK Bertarif Rp 150 Ribu Digrebek, Ditemukan Tisu Stamina

 PSK Tanpa Busana Digrebek, Sembunyi di Belakang Pintu Hotel, Ngaku Sudah Ditiduri

Industri Esek-esek

Mereka sebagian besar adalah penduduk Selandia Baru dari etnis Tionghoa, tetapi mereka belum mengunjungi China selama 8 tahun.

Tetapi klien memandangnya sebagai "tidak berbeda dengan mereka yang berada di Wuhan."

Mayoritas warga negara asing yang bekerja secara ilegal di industri esek-esek Selandia Baru diyakini orang Cina.

Hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan secara hukum untuk menjadi PSK.

Tetapi para migran dengan visa temporer sering mengiklankan bahwa mereka adalah orang asing.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved