Serangan Jantung
Begini Penjelasannya Olahraga Berlebihan Bisa Picu Serangan Jantung?
Ashraf Sinclair yang selalu hidup sehat bisa meninggal karena serangan jantung.
Begini Penjelasannya Olahraga Berlebihan Bisa Picu Serangan Jantung?
TRIBUN-TIMUR.COM,- Ashraf Sinclair yang selalu hidup sehat bisa meninggal karena serangan jantung.
Lalu apa sebenarnya pemicu penyakit jantung ini?
Benarkah olahraga berlebihan bisa picu serangan jantung?
Seringkali kita terkejut mendengar seseorang meninggal dunia karena serangan jantung.
Selain mendadak, juga karena penderita terlihat sehat dan juga rajin olahraga.
Seperti Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung pada pukul 04.50, Selasa (18/2/2020)
"Enggak ada riwayat sakit. Dalam keadaan sehat," ucap Doddy manajer dari Bunga Citra Lestari.
Penyanyi dan bintang film Bunga Citra Lestari merupakan suami dari Ashraf.
Selain Ashraf, selebritis yang meninggal karena serangan jantung saat berusia muda dan dikenal rajin olahraga diantaranya Adjie Massaid, Ricky Jo.
Menurut dr Antonia Lukito SpJP semakin banyak laki-laki muda usia terkena serangan jantung, terbanyak disebabkan gaya hidup.
Zaman sekarang terlalu banyak duduk memegang gadget untuk urusan pekerjaan atau kepentingan lain.
Selain gaya hidup, juga adanya faktor risiko dan keturunan.
Adapun faktor risiko serangan jantung diantaranya karena adanya hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan, ngorok dan kurang olahraga.
Selain itu memiliki gangguan irama jantung, gangguan katup jantung yang tidak disadari.
"Ketika laki-laki berusia 35 tahun harus mulai check up kesehatan jantung, walaupun merasa sehat-sehat saja," saran dokter dari RS Siloam Karawaci ini.
Pasalnya seringakali adanya gangguan irama jantung serta katup jantung tidak disadari kalau tidak dilakukan pemeriksaan. Tahu-tahu terkena serangan dan langsung kolaps.
Mengenai orang yang rajin olahraga namun tetap terkena serangan jantung menurut dokter Antonia seringkali karena yang bersangkutan tidak melakukan checkup dan melakukan olahraga yang berlebihan dan tidak konsisten.
Apalagi saat melakukan olahraga tidak didampingi pelatih atau konsultasi yang bisa membimbing untuk manakar latihannya sudah dianggap berlebihan atau tidak.
" Olahraga, baik kurang atau kelebihan juga tidak baik. Sebaiknya lakukan olahraga didampingi pelatih, dan melakukan check up, " katanya.
Ia menjelaskan, saat olahraga, kebutuhan oksigen sangat tinggi.
Bagi seseorang yang punya kelainan jantung seperti gangguan irama jantung, koroner yang tidak disadari, saat olaharaga kebutuhan oksigen yang sangat tinggi itu menjadi beban bagi jantung.
Semakin lama dan berlebihan dalam olahraga, semakin banyak oksigen, beban jantung semakin besar.
Kondisi ini ditambah lagi banyak mengeluarkan keringat dan mengeluarkan mineral. Akibatnya kerja jantung jadi terganggu.
Bila diabaikan, akhirnya kolaps, jantung tidak bisa menahan beban dan akhirnya berhenti.
Kondisi ini dikenal serangan jantung dan berakibat fatal hingga merengut nyawa.
"Banyak anak muda merasa sehat ikut marathon ternyata punya gangguan jantung akibatnya saat atau sesudah olahraga terkena serangan jantung. Sebaiknya kalau mau olahraga dan marathon lakukan dulu check up," ujarnya.
Tidur Nyenyak Singkirkan Risiko Serangan Jantung, Prioritaskan Tidur Malam Hari Selama 7 Jam
Tahukah Anda bahwa tidur nyenyak bisa menangkal berbagai penyakit termasuk risiko serangan jantung.
Saat Anda tidur nyenyak, tubuh membangun sistem kekebalan tubuh alias sel T.
Sel T tersebut dapat melawan infeksi.
"Sel T adalah sejenis sel kekebalan yang berperang melawan patogen intraseluler, misalnya sel yang terinfeksi virus seperti flu, HIV, herpes, dan sel kanker," kata Stoyan Dimitrov PhD, peneliti Jerman di Universitas Tübingen.
Studi itu menemukan mekanisme baru tidur dapat membantu sistem kekebalan tubuh.
"Kami menunjukkan bahwa hormon stres adrenalin dan noradrenalin (epinefrin dan norepinefrin) dan molekul pro-inflamasi prostaglandin menghambat kelengketan dari kelas molekul adhesi yang disebut integrin," kata Dimitrov.
Kadar adrenalin, noradrenalin, dan prostaglandin rendah selama waktu tidur, integrin menjadi lebih kuat.
"Kelengketan ini penting agar sel T dapat membunuh sel yang terinfeksi virus atau sel kanker, mereka perlu melakukan kontak langsung dengannya, dan kelengketan integrin dikenal untuk mempromosikan kontak ini."
Tidur nyenyak juga dianggap melindungi diri terhadap penyakit jantung.
Studi tahun 2019, penelitian terhadap tikus menemukan hubungan antara otak, sumsum tulang, dan pembuluh darah yang melindungi dari pengerasan pembuluh darah.
Mekanisme ini hanya terjadi pada tikus yang memiliki kualitas tidur baik.
Para peneliti berharap bahwa pemahaman tentang hubungan antara tidur dan kesehatan kardiovaskular akan membuka jalan bagi pilihan pengobatan baru.
Sistem kekebalan tubuh
Sel T memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Ketika sel-sel dalam tubuh mengenali sel yang terinfeksi virus, mereka mengaktifkan integrin, sejenis protein lengket, kemudian menempel dan membunuh sel-sel yang terinfeksi.
Para peneliti membandingkan sel T dari sukarelawan sehat yang tidur dan mereka yang tetap terjaga sepanjang malam.
Mereka menemukan bahwa pada peserta tidur, sel T mereka menunjukkan tingkat aktivasi integrin yang lebih tinggi daripada pada sel T dari mereka yang terjaga.
Temuan menunjukkan bahwa tidur berpotensi meningkatkan fungsi sel T.
Bagi orang yang kurang tidur, hormon stres dapat menghambat kemampuan sel T untuk berfungsi secara efektif.
"Hormon stres turun saat tubuh tertidur. Tingginya kadar zat-zat ini dapat menurunkan efisiensi respon imun sel T untuk membunuh patogen," kata Dimitrov.
Meremehkan tidur
Orang dewasa membutuhkan minimal tujuh jam tidur setiap malam untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Pada tahun 2016, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyimpulkan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika Serikat tidak cukup tidur.
Kimberley Hardin MD, direktur program beasiswa kedokteran tidur di University of California Davis, mengatakan banyak orang meremehkan tidur.
"Tidur kurang dari tujuh jam per malam secara teratur memiliki efek negatif," kata Hardin.
"Ini pada dasarnya menciptakan kondisi pertarungan atau pelarian, dengan peningkatan hormon stres dan pelepasan adrenalin," katanya lagi.
Menurut Hardin, tidur alami untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Tidur seharusnya membuat Anda merasa segar, tidak pusing.
Tidur berubah seiring bertambahnya usia, jadi Anda tidak merasa istirahat seperti ketika Anda masih muda.
Kurang dari lima jam tidur per malam secara teratur dikaitkan dengan kematian lebih tinggi.
Kurang dari tujuh jam tidur selama tiga malam berturut-turut memiliki efek yang sama pada tubuh seperti kehilangan satu malam penuh tidur.
Kurang tidur dapat memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
"Tidur yang buruk dapat menyebabkan masalah jangka panjang seperti suasana hati, memori, dan gula darah," kata Suzanne Stevens MD, ahli saraf tidur di University of Kansas Health System.
Konsekuensi jangka pendek tidur buruk termasuk mengantuk, penilaian buruk, kecelakaan mobil, kemurungan, masalah ingatan, kesalahan di tempat kerja, dan banyak lagi.
Tidur buruk kronis tidak hanya memengaruhi kemampuan untuk berfungsi dengan baik di hari berikutnya, tetapi defisit tidur yang semakin lama semakin lama semakin buruk.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan peradangan, tekanan darah, resistensi insulin, kortisol, penambahan berat badan, penyakit kardiovaskular, serta menurunkan regulasi gula darah.
Meskipun banyak penelitian membuktikan dampak negatif kesehatan tubuh karena kurang tidur, para ahli mengatakan, banyak orang masih tidak memprioritaskan tidur cukup.
"Orang-orang harus jujur merefleksikan jumlah tidur yang memicu banyak masalah, mereka hanya perlu memprioritaskan tidur malam memadai,” Eric Olson MD, ahli paru dan spesialis obat tidur di Klinik Mayo di Rochester, Minnesota.
Memiliki lingkungan kamar tidur nyaman, gelap, sejuk, dan menghilangkan gangguan dari perangkat elektronik, hewan peliharaan, atau pasangan mendengkur adalah kuncinya.
Olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur. Seberapa banyak alkohol dan kafein yang Anda konsumsi juga berpengaruh terhadap kualitas tidur.
"Tidur yang baik harus menjadi prioritas karena ada begitu banyak yang terjadi di dunia kita," kata Dr Olson.
Kecuali Anda secara sadar memutuskan cukup tidur, tapi tidak terlaksana.
Para peneliti mengatakan, tidur yang baik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.
Ilmuwan mengatakan mereka menemukan bahwa tidur berkualitas dapat meningkatkan sel T dalam tubuh Anda yang melawan infeksi.
Tidur baik meningkatkan kemampuan sel T untuk menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan patogen lainnya.
Para peneliti mengatakan bahwa ada masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang terkait kurang tidur. (Healthline.com)