Perseroda Sulsel
Pansus Setuju Perseroda Sulsel, Taufik Fachruddin Janji Pembangunan Lewat Pelibatan Investor
Terkait dengan keputusan ini, Direktur Utama Perusda Sulsel Taufik Fachruddin menyambut baik hal tersebut.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel akhirnya menyetujui peralihan status Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan (Perusda Sulsel) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda) Sulsel.
Ini terungkap dalam rapat finalisasi Ranperda tentang Perseroda di Komisi C, Gedung DPRD Sulsel, Rabu (12/2/2020).
Terkait dengan keputusan ini, Direktur Utama Perusda Sulsel Taufik Fachruddin menyambut baik hal tersebut.
"Alhamdulillah, dengan keputusan ini tentu memberikan dampak yang baik bagi daerah dan masyarakat Sulsel sendiri," ujar Taufik.
Ia menjelaskan dengan beralih ke Perseroda, ada dua rencana kerja yang menjadi fokus kerjanya, yakni menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menggaet investor untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan dengan mengedepankan kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan.
Perlu diketahui, ada tiga obyek yang menjadi pelayanan dan pengelolaan langsung Perusda Susel, diantaranya :
1. Pengelolaan Parkir.
2. Limbah Medis.
3. Sulsel Property (SSPRO) meliputi, Grand Sayang Park Hotel di Makassar, Kompleks Ruko Latanete Plaza, dan Hotel Batupapan di Toraja.
Rencananya, kedepan setelah alih status ke Perseroda, Perusda Sulsel akan mengembangkan pengelolaan di sektor transportasi, dan pertambangan.
Khusus untuk sektor transportasi, pelayanan yang diadakan Perusda Sulsel diantaranya
a. Rental.
1) Mobil (Rent Car).
2) Penyewaaan Helikopter.
b. LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu).
c. Operator Kereta Api Makassar – Parepare.
Adapun disektor pertambangan diantaranya :
a. LNG (GAS).
b. Tambang ex. Vale.
3. AGRIBISNIS.
4. MULTIMEDIA.
5. SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Mamminasata.
Lanjut Taufik, pola kerja Perseroda kedepan yakni banyak melibatkan investor asing. Hal ini bertujuan agar setiap pembangunan yang ada tidak terhambat hanya karena menunggu 'ketok' anggaran pemerintah.
"Insya Allah, Perseroda ini hadir untuk memudahkan melaksanakan percepatan pembangunan di Sulsel tanpa membebankan biaya pemerintah," kata Taufik, yang juga ipar Gubernur Sulsel ini.
Taufik mengungkapkan keseriusan dirinya membangun Perusda yang sebentar lagi berlaih ke Perseroda bisa dilihat dari agenda Perusda Sulsel yang telah menjajaki kerjasama dengan sejumlah investor.
