Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Tewasnya Bos Warung Coto Makassar

Kuasa Hukum Beberkan Hasil Autopsi Jenazah Daeng Liwang

Kasus Kematian Bos Warung Coto Makassar, Muh Dahlan Daeng Liwang (52) tak kunjung terungkap.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Jenazah Muh Dahlan Daeng Liwang ketika ditemukan tewas bersimbah darah di samping Citraland, Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2019) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Kasus Kematian Bos Warung Coto Makassar, Muh Dahlan Daeng Liwang (52) tak kunjung terungkap.

Hingga Kamis (13/2/2020) hari ini, delapan pekan telah berlalu. Namun tabir kematian tragis itu belum jua menemui titik terang.

Kepolisian Resor (Polres) Gowa membenarkan bahwa Dahlan Daeng Liwang tewas tertembak peluru tajam.

Hal itu berdasarkan hasil autopsi jenazah Daeng Liwang yang diterima dari kedokteran forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Polisi telah menyampaikan hasil autopsi itu kepada kuasa hukum putri korban, yakni Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Sulsel.

"Penyidik menyampaikan bahwa benar korban tewas tertembak peluru tajam. Kami diberi tahu ketika mendatangi Polres Gowa," kata kuasa hukum putri korban, Syamsumarlin, Kamis (13/2/2020).

Syamsumarlin bersama tim datang ke Mapolres Gowa, Senin (10/2/2020) sore kemarin.

Advokat PBHI Sulsel ini meminta polisi segera menerbitkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP).

Ia meminta polisi menyampaikan penyebab kematian korban secara tertulis kepada korban.

"SP2HP merupakan hak putri korban. Kami minta penyidik menerbitkan SP2HP terbaru kepada klien kami," ucap Syamsumarlin.

Sebelumnya diberitakan, Muh Dahlan Daeng Liwang (52), ditemukan tewas di Jalan Inspeksi Kanal, Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2019) lalu.

Pemilik Warung Coto Makassar itu tewas telentang bersimbah darah di samping perumahan Citraland.

Pada tubuh korban, ditemukan luka tusukan yang diduga bekas senjata tajam.

Di lokasi kejadian, sejumlah harga benda milik korban masih utuh. Seperti sepeda motor putih korban yang terparkir di dekatnya.

Ada pula helm oranye dan sandal swallow putih hijau di samping korban. Posisi helm menghadap ke langit, serta sandal korban tidak terpasang di kaki.

Telepon genggam korban juga ditemukan di lokasi, tepat di bawah pinggangnya. Ada pula uang tunai di saku korban dan senjata tajam yang ditemukan di lokasi.

Tidak ada dompet ataupun kartu tanda penduduk (KTP) milik korban di lokasi.

Dari informasi yang dihimpun, korban masih sempat meminta tolong kepada pengendara yang melintas.

Sejumlah pengendara itu melihat korban meminta tolong sekitar pukul 05:45 Wita atau jeleng terbit fajar.

"Korban sempat meminta tolong kepada sejumlah pengendara," kata Abiluddin, saksi mata di lokasi kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).

Abiluddin adalah saksi kelima yang menemukan korban. Sementara saksi pertama kaget melihat korban bersimbah lalu.

Saksi pertama lalu langsung melapor ke polisi.

Putri korban, Hasdalil Mukminat juga pernah mengungkapkan bahwa ayahnya tewas ditembak senjata api.

Anak pertama dari lima bersaudara ini mengaku melihat langsung luka lubang pada tubuh ayahnya.

Ia meyakini luka lubang itu merupakan bekas tembakan peluru tajam. Hasda berharap polisi menyampaikan ke publik hasil autopsi jenazah ayahnya.

Kasus ini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa. Selain itu, Resmob Polda Sulsel ikut turun membantu.

Tanggapan Kapolres Gowa

Sementara itu Kapolres Gowa AKBP Boy Samola yang dikonfirmasi enggan menanggapi dugaan putri korban mengenai tembakan peluru tajam tersebut.

Perwira polisi dua melati itu membenarkan hasil autopsi jenazah Daeng Liwang telah diterima oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa.

Meski demikian, Boy enggan menyampaikan hasil autopsi tersebut ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolres Gowa, Rabu (29/1/2020) kemarin.

"Autopsi memang sudah ada. Tapi kami tidak berkewenangan menyampaikan rilis seperti ini. Apalagi bro kan datang tiba-tiba," kata Boy.

Jebolan Akpol angkatan 1999 beralasan bahwa pihak kedokteran forensik Polda Sulsel yang berwenang menyampaikan hasil autopsi Daeng Liwang. Bukan Polres Gowa.

Polres Gowa, kata Boy, fokus untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan bos warung Coto Makassar itu.

"Lebih tepat rekan-rekan bisa menghubungi langsung forensiknya," ucap Boy.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved