Napi Narkoba Takalar
Wakil Bupati Ungkap Napi Narkoba Capai 42 Persen di Takalar
Orang nomor dua Pemkab Takalar ini mengungkapkan hal tersebut di hadapan Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ansar
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- Wakil Bupati Takalar Achmad Daeng Se're mengungkapkan kasus penyalahgunaan narkoba tergolong tinggi di wilayahnya.
Orang nomor dua Pemkab Takalar ini mengungkapkan hal tersebut di hadapan Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Haji Dede, sapaan, mengatakan tak sedikit masyarakat yang terjerat hukum karena penyalahgunaan narkoba.
Menurutnya, 42 persen warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Takalar merupakan narapidana kasus narkoba.
"42 persen penduduk Lapas Takalar adalah kasus narkoba," kata Haji Dede, Rabu (12/2/2020).
Haji Dede melanjutkan, data tersebut ia himpun dari kepolisian, kejaksaan, maupun Pengadilan Negeri Takalar dalam satu tahun belakangan.
Mantan legislator DPR RI ini mengapresiasi pemilihan Kabupaten Takalar sebagai lokasi pembangunan Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAFZA (LRSKPN).
Loka rehabilitasi itu dibangun oleh Kementerian Sosial untuk pembinaan warga mantan narapidana narkoba.
Lokasinya di Jalan Poros Cikoang Desa Pattopakang Kecamatan Manggara Bombang Kabupaten Takalar.
Loka rehabilitasi itu menjangkau bukan hanya wilayah Kabupaten Takalar, tetapi juga penduduk wilayah Indonesia Timur.
Menteri Sosial Juliari P Batubara datang langsung meresmikan Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAFZA (LRSKPN) itu.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kedatangan bapak menteri," ucap Haji Dede.
Politikus Partai Nasdem itu berharap kehadiran Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAFZA bisa menekan angka penyalahgunaan narkoba di Takalar.
Termasuk menyelamatkan generasi muda Kabupaten Takalar dari bahaya barang haram tersebut.
"Adanya loka Rehabilitasi ini adalah berkah dari perjuangan kita semua, terkhusus saudara kita Bapak Andi Ridwan Wittiri," tandasnya.
