Tribun Pangkep
Kisah Patang, Pa'jala Ikan di Pangkep yang Dihormati Brimob, Kostrad, dan Security Semen Tonasa
Bapak Patang tak pernah menyerah, baginya majjala ikan kemudian menjualnya adalah pekerjaan yang halal.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
Kepada Tribun Timur, Rabu (4/2/2020) dia bercerita mewakili kakak dan adiknya melihat proses perjuangan panjang ayah dan ibunya hingga mencapai kesuksesan seperti ini.
Ayahnya, Patang sudah puluhan tahun bekerja sebagai pajjala ikan dengan sepeda. Firman masih ingat kala itu dia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sementara ibunya seorang petani, pekerjaan lainnya serabutan seperti menunggu jasa panggilan menanam padi di sawah orang dan menjual kue.
Bagi ibu Firman, bekerjalah semampu diri yang penting halal dan membantu suami menghidupi anak-anaknya.
Firman bersaudara tiga orang, anak pertama bernama Anwar, dan lulus polisi di tahun 1999 yang dulunya ditugaskan di Kelapa 2 Cimanggis Depok, sebelum dipindah ke Kabupaten Bone Sulsel.
Firman sendiri mulai bertugas di PT Semen Tonasa tahun 2019 kemarin.
Anak ketiga Rifaldi, mulai bertugas di Satuan Kostrad Kariango Maros pada tahun 2016, yang sebelumnya ikut pendidikan di Jawa pada tahun 2015.
Momen mengharukan yang diabadikan Firman di sosial media itu terjadi beberapa hari lalu, saat kakak, adiknya juga pulang ke rumah.
"Kebetulan kami kumpul lengkap dan jarang sekali ada moment seperti ini. Makanya, saya abadikan momen langka itu sebagai kenangan," ujar Firman.
Bagi Firman, meski sudah bekerja mereka tetap tidak malu punya ayah yang masih bekerja sebagai pajjala ikan.
"Bapak seorang ayah yang tangguh, pekerja keras dan tidak pernah putus asa. Katanya, bekerjakan di jalan yang diridhoi Allah dengan ikhlas," ungkapnya.
Firman membeberkan, ayahnya Patang tidak pernah memaksa pekerjaan yang dilakoni anak-anaknya.
"Bapak sama ibu tidak pernah memaksa saya, kakak dan adik mau jadi apa. Mereka menyerahkan sepenuhnya ke kami," katanya.
Firman, saat ini adalah anak kedua yang tinggal menetap di Pangkep. Baginya dia hanya ingin menjaga ayah dan ibunya di hari tua seperti ini.
Kepada Tribun Timur, Firman juga menceritakan moment kakak dan adiknya sehingga lolos menjadi polisi dan tentara.