Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspadai Keracunan Makanan, Wanita Muntah Masuk UGD Usai Santap Pallumara, Pahami Gejala & Solusinya

Waspadai Keracunan Makanan, Sutra Muntah dan Pusing Usai Makan Pallumara, Pahami Gejalanya

Editor: Ina Maharani
int
ilustrasi keracunan makanan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Keracunan makanan merupakan hal yang sangat berbahaya.

Salah makan, bisa menyebabkan sakit perut, muntah-muntah, bahkan masuk rumah sakit.

Seperti yang dialami Sutrayanti, manajer sebuah bank swasta di Makassar.

Pada Senin (3/2/2020) malam, Sutra terpaksa "check in" di UGD RS Siloam Makassar, setelah mengalami sakit kepala hebat, keram rahang, lemas, dan muntah-muntah.

"Saya merasakan mual, sakit kepala sampai batang leher, pusing, rahang gigi atas agak keram. Saya merasa lemas karena tungkai lutut dan tangan saya tidak punya tenaga untuk jalan," ujarnya, Selasa (4/2/2020).

Tak hanya sendiri, suami Sutra juga mengalami hal yang sama. Keduanya pun dirawat di UGD rumah sakit tersebut.

Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

Menurut Sutra, makanan yang terakhir ia dan suaminya santap adalah makan bersama dengan menu pallumara di sebuah restoran keluarga yang ada di lantai dasar mall besar di area Jl HM Dg Patomopo, Makassar.

"Saya dan suami sore hari sekitar pukul 15.30 wita makan. Usai makan kami berpisah, saya kembali kerja, suami menuju Pangkep.. Dengan jarak waktu antara 30 - 45 menit, usai makan saya mulai tak enak badan. Setelah makan siang kami tidak mengkonsumsi makanan apapun. Dan saat meghubungi suami ia juga merasakan hal yang sama," paparnya.

Menurut Sutra, dokter di Siloam mengatakan bahwa gejala tersebut merupakan gejala yang cocok dengan keracunan makanan.

Penyebab Keracunan Makanan

Dilansir doktersehat.com. seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab keracunan adalah virus, bakteri, parasit, dan racun, yang akan dijelaskan lebih lengkap berikut ini:

1. Virus dan bakteri

Virus adalah penyebab keracunan makanan paling sering. Penyebab tertinggi berikutnya adalah bakteri. Sekitar 31 patogen virus dan bakteri yang menyebabkan keracunan.

Patogen yang paling umum yang menyebabkan keracunan makanan adalah:

  • Clostridium perfringens
  • Campylobacter
  • Norovirus
  • Salmonella
  • Staphylococcus aureus

Sementara patogen yang paling sering menyebabkan rawat inap karena kontaminasi makanan atau cairan adalah:

  • Salmonella
  • Norovirus
  • Campylobacter
  • Toxoplasma gondii
  • Escherichia coli (E. coli)

Patogen yang paling sering yang menyebabkan kematian adalah:

  • Salmonella
  • Toxoplasma gondii
  • Listeria monocytogenes
  • Norovirus
  • Campylobacter

 Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

 Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

Sumber infeksi terdiri dari kategori keracunan makanan terbesar, tetapi seperti yang terlihat dari kategori teratas, infeksi virus merupakan bagian terbesar dari pasien yang terinfeksi tetapi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan rawat inap dan kematian daripada bakteri Salmonella.

Karena sebagian besar penyebab tidak spesifik, mungkin mirip dengan susunan penyebab yang terdiagnosis, pengelompokan virus dan bakteri ini dianggap sebagai penyebab utama keracunan makanan.

2. Racun

Banyak zat racun yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Beberapa racun diproduksi oleh bakteri dalam makanan, tumbuhan, hewan atau organisme lain yang dicerna. Banyak tanaman dan hewan yang beracun dalam kondisi tertentu, tetapi jarang dijumpai.

Meskipun ada banyak bakteri, tanaman, dan racun lain yang dapat dicerna dengan makanan dan air, ini biasanya terbatas pada wabah yang relatif kecil.

Sebagian besar parasit dicerna dengan makanan atau air yang terkontaminasi menyebabkan keracunan. Beberapa parasit yang dicerna termasuk:

  • Giardia
  • Amuba
  • Trichinella
  • Taenia solium

4. Bahan kimia

Selanjutnya adalah bahan kimia tertentu dianggap racun yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Contoh bahan kimia yang menjadi penyebab keracunan adalah merkuri, ditemukan dalam air minum dan ikan seperti tuna dan marlin.

Contoh bahan kimia lain yang bisa beracun jika mencemari makanan dan air adalah pestisida, bifenil poliklorinasi, dan timbal.

 Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

 Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

5. Penyebab keracunan makanan lainnya

Beberapa kebiasaan yang tidak disadari berikut ini kemungkinan dapat menyebabkan keracunan makanan:

  • Tidak menyimpan makanan dengan suhu yang tepat, misalnya tidak disimpan di kulkas, terutama produk daging dan produk olahan susu.
  • Tidak memasak makanan secara merata, terutama daging unggas, burger, dan sosis.
  • Mengimpan makanan matang di ruangan dengan suhu hangat terlalu lama.
  • Mengonsumsi makanan yang sudah melewati masa kedaluwarsa.
  • Kontaminasi silang, misalnya memakai pisau pemotong daging mentah untuk mengiris roti, menyimpan daging mentah di atas makanan siap makan sehingga cairan dari daging menetes ke makanan di bawahnya.
  • Orang yang sakit atau dengan tangan yang kotor menyentuh makanan.

Gejala Keracunan Makanan

Kuman penyebab keracunan dapat masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman yang Anda konsumsi, kemudian memicu infeksi yang memunculkan berbagai gejala berikut:

1. Diare 

Diare merupakan salah satu ciri-ciri keracunan makanan yang paling umum. Diare bisa muncul beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi atau dalam 1-2 hari kemudian. 

Ciri diare yang menjadi gejala keracunan makanan biasanya berupa feses lembek berair, yang kadang mengandung ampas makanan; kadang tidak (hanya feses lembek).

Gejala ini muncul sebagai efek dari kuman yang menginfeksi sistem pencernaan. Infeksi membuat usus bekerja lebih keras, tapi tidak efisien menyerap makanan dan air dengan baik. Hal ini kemudian justru menyebabkan usus menarik cairan tubuh lebih banyak.

Kelebihan air tersebut akan menggenang di dalam usus sehingga mengakibatkan tekstur feses lembek atau cair tidak berbentuk. 

Diare pada dasarnya adalah upaya alami tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau virus penyebab keracunan lewat feses.

2. Muntah dan mual

Mual dan muntah juga menjadi gejala keracunan makanan yang umum. Sama seperti diare, mual dan muntah sebetulnya adalah refleks alami tubuh untuk mengeluarkan kuman penyebab penyakit.

Infeksi memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Alhasil, Anda merasa mual dan bisa berakhir muntah-muntah. 

3. Perut mulas dan kram

Perut yang terasa mulas atau sakit melilit, bahkan kram, sering terjadi setelah Anda mengonsumsi sesuatu mengandung kuman. Sensasi mulas dan melilit muncul sebagai respon alami tubuh untuk merangsang keinginan BAB.

Saat bakteri, virus, atau parasit menyerang sistem pencernaan, perut akan memberi sinyal ke otak untuk memberi tahu ada sesuatu yang salah pada diri Anda. Pada gilirannya, otak akan memerintahkan otot-otot usus untuk mengejang dan melemas berulang kali.

Nah, proses tersebutlah yang membuat perut Anda terasa mulas atau kram. Kontraksi otot perut bertujuan untuk mendorong feses yang berisi kuman agar cepat keluar dari tubuh lewat anus.

Perut Anda dapat terasa sakit dan mulas hingga 1-3 kali sebelum akhirnya merasakan desakan untuk BAB.

4. Demam

Beberapa orang yang keracunan makanan kadang mengalami demam ringan.

Demam pada dasarnya adalah efek dari peradangan di dalam tubuh, yang terjadi saat sistem imun sedang aktif melawan infeksi. 

Di sisi lain, demam juga bisa menjadi cara tubuh untuk menaikkan suhu intinya akibat gejala keracunan makanan yang berupa muntah dan diare. Muntah dan diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan (dehidrasi). Jika dehidrasi terus berlanjut, hilangnya cairan tubuh dalam jumlah banyak dapat menurunkan suhu inti tubuh. Apabila tidak demam, penurunan suhu tubuh secara drastis justru dapat menyebabkan Anda mengalami hipotermia.

Demam tinggi umumnya merupakan ciri-ciri utama Anda sedang mengalami dehirasi parah akibat keracunan makanan.

 Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

 Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

5. Sakit kepala

Pusing dan sakit kepala bisa Anda rasakan sebagai gejala keracunan makanan selain muntah atau diare parah

Sakit kepala umumnya akan muncul apabila demam Anda tinggi. Komplikasi keracunan makanan berupa dehidrasi juga umumnya rentan menimbulkan sakit kepala.

6. Badan lemas

Proses terjadinya infeksi dalam tubuh dan segala macam gejala yang Anda rasakan selama keracunan makanan dapat membuat badan lemas.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kadar elektrolit tubuh yang terkuras habis terbawa oleh feses cair dan cairan muntah. Padahal, cadangan elektrolit penting fungsinya untuk membantu kerja otot tubuh agar bisa berfungsi normal. Jika tubuh kekurangan kadar elektrolit, maka kemungkinan Anda bisa lemas tak bertenaga. 

Ciri-ciri keracunan makanan parah

Sebetulnya keracunan makanan dapat sembuh dalam 1-3 hari dengan sendirinya.

Namun, ini hanya berlaku apabila Anda mendapatkan pertolongan pertama yang tepat.

Gejala keracunan makanan yang tidak ditangani dengan baik sangat rentan menyebabkan dehidrasi parah.

 Dalam kasus ekstrim, dehidrasi bisa berakibat fatal yaitu kematian.

Jika Anda mengalami salah satu (atau lebih) ciri-ciri dehidrasi akibat keracunan makan berikut, segera ke dokter:

- Tidak bisa menahan muntah sehingga cairan dalam tubuh selalu keluar

 Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

 Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

- Muntah atau feses sampai mengandung darah

- Diare yang dialami durasinya lebih dari tiga hari

- Nyeri hebat atau kram perut parah

- Suhu tubuh demam tinggi sampai 38 C

- Haus yang berlebihan, mulut kering

- Buang air kecil sedikit atau tidak sama sekalI

- Penglihatan kabur, kelemahan otot dan kesemutan di lengan

Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan

Jika mengetahui Anda atau seseorang di dekat Anda mengalami keracunana makanan, berikut pertolongan pertama pada keracunan makanan yang harus Anda lakukan, di antaranya:

1. Minum banyak air

Bila penderita keracunan makanan mengalami muntah dan diare, pertolongan pertama keracunan makanan adalah segera memberikan cairan yang cukup seperti air putih, oralit atau campuran air putih dengan gula 2 sendok teh dan garam ½ sendok teh, atau air kelapa untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

Perlu dingat, jangan minum cairan terlalu cepat karena dapat memperburuk mual dan muntah, jadi minumlah sedikit demi sedikit dalam beberapa jam.

2. Buang air kecil
Orang yang mengalami keracunan harus buang air kecil secara berkala, dan perhatikan warna urine – biasanya jernih. Jika urine gelap, ini menandakan dehidrasi dan biasanya disertai pusing. Jika salah satu dari tanda dan gejala ini terjadi dan tidak bisa minum cukup cairan, segera pergi ke rumah sakit terdekat.

3. Konsumsi makan ringan
Begitu keracunan makanan, pertolongan pertama keracunan makanan juga bisa diberi makanan ringan dan hambar seperti biskuit, roti, nasi putih atau pisang.

4. Minum obat tablet karbon aktif
Berikan tablet karbon aktif untuk menyerap racun di dalam saluran pencernaan yang diminum dengan air putih. Meskipun dijual bebas untuk pertolongan pertama pada keracunan makanan, sebaiknya dengan anjuran dari dokter.

 Jangan Salah Saat Download Film, Ini Arti 10 Kualitas File Film, CAM, TS, DVDRip, BRRip, WP, TC, R5

 Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis, Niat Puasa, Manfaat untuk Kesehatan

5. Minum susu
Bila tidak ada tablet karbon aktif, pertolongan pada keracunan makanan bisa mengonsumsi susu untuk mengikat racun dalam saluran pencernaan dan merangsang penderita untuk muntah sehingga racun keluar dan tidak beredar dalam tubuh. Namun, jika penderita mengalami diare, sebaiknya tidak diberikan susu.

6. Tundukan kepala jika muntah
Penanganan keracunan makanan ini cukup mudah, bila keracunan makanan hendak muntah, usahakan agar penderita keracunan dalam keadaan kepala menunduk agar cairan muntah tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.

7. Bawa ke rumah sakit
Jika, pertolongan pertama pada keracunan tidak mengurangi gejalanya, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera, atau Anda bisa menghubungi Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Indonesia di nomor 1500533.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved