Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bau Mulut

Bau Mulut Padahal Rajin Sikat Gigi? Berikut Penjelasan Pakar Kesehatan Gigi dan Mulut

Seperti diketahui, sisa-sisa makanan yang menumpuk akan memicu timbulnya plak yang jika dibiarkan akan membuat gigi berlubang.

Editor: Hasriyani Latif
www.shutterstock.com
Ilustrasi sikat gigi 

Bau Mulut Padahal Rajin Sikat Gigi? Berikut Penjelasan Pakar Kesehatan Gigi dan Mulut

TRIBUN-TIMUR.COM - Menyikat gigi merupakan cara umum yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan mulut.

Tujuan utama menyikat gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan.

Seperti diketahui, sisa-sisa makanan yang menumpuk akan memicu timbulnya plak yang jika dibiarkan akan membuat gigi berlubang.

Menyikat gigi dengan pasta gigi diklaim bisa membersihkan gigi sekaligus menyegarkan nafas.

10 Tanda Dalam Tubuhmu Banyak Racun dari Rambut Rontok hingga Bau Mulut

Bukan Hanya Karena Gigi Berlubang, Ini Beberapa Penyebab Sakit Gigi

Namun, tak sedikit orang yang masih mengalami bau mulut meski sudah rajin menyikat gigi. Apa sebabnya?

Pakar kesehatan gigi dan mulut, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent MDSc menyebutkan, ada beberapa penyebab yang mungkin membuat seseorang masih bau mulut meski sudah menyikat gigi:

1. Cara menyikat gigi salah

Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) mengikuti kegiatan menyikat gigi bersama dengan benar yang di dampingi langsung oleh dokter gigi rangkaian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, Jalan Kandea, Makassar, beberapa waktu lalu.
Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) mengikuti kegiatan menyikat gigi bersama dengan benar yang di dampingi langsung oleh dokter gigi rangkaian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, Jalan Kandea, Makassar, beberapa waktu lalu. (abdiwan/tribuntimur.com)

Pastikan kamu sudah menyikat gigi dengan cara yang tepat. Menyikat gigi setidaknya dilakukan selama dua menit dan menjangkau seluruh bagian, atas dan bawah serta dalam dan luar gigi.

Pastikan kamu menyikat hingga ke sela-sela gigi.

Saat menyikat gigi, pastikan kamu tidak lupa membersihkan gusi dan lidah karena bahan makanan juga berpotensi berkumpul di permukaan bagian tersebut.

"Contoh, anak bayi saja kalau nyusu terus yang dilihat putih kan lidahnya? Jadi saat sikat gigi pastikan juga menyikat sedikit dari gusinya kemudian menyikat juga lidah," ujar Ratu Mirah ketika ditemui pada peluncuran Pepsodent Siwak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/1).

2. Makanan

Ilustrasi bau mulut.
Ilustrasi bau mulut. ()

Jika teknik menyikat gigi sudah tepat namun tetap mengalami masalah bau mulut, pastikan kamu menyikat gigi pada waktu yang tepat, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Salah satu alasan mengapa menyikat gigi perlu dilakukan pada waktu tersebut adalah agar tidak ada sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi dan rongga mulut.

Sebab bisa jadi, penyebab bau mulut berasal dari makanan yang dikonsumsi.

"Mungkin makannya yang berbau kurang sedap, seperti petai, jengkol, bawang putih. Enak tapi bikin bau," tuturnya.

3. Karang gigi

ILUSTRASI
ILUSTRASI (SHUTTERSTOCK)

Penyebab bau mulut lainnya adalah karang gigi atau plak gigi yang telah mengeras.

Menurut Ratu Mirah, adanya karang gigi seringkali tidak disadari, apalagi jika seseorang jarang pergi ke dokter gigi.

Ia menambahkan, hampir 30 persen orang Indonesia memiliki kondisi gigi yang tidak baik.

Namun, hanya 10 persennya yang pergi ke dokter gigi untuk mengatasi masalah seputar gigi dan mulut.

Itupun dilakukan karena untuk mengobati gigi yang sakit atau untuk tindakan pencabutan.

VIDEO: Mitos atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Cabut Gigi? Ini Jawabannya

Bunda Perlu Baca! Cerita Zaskia Mecca Putranya Sakit Kepala & Muntah-muntah Karena Main Gadget

"Dilihat ada enggak sih karang giginya. Karena yang namanya karang gigi semua bakteri menempel ada di situ," kata Ratu Mirah.

Selain bau mulut, tanda lainnya dari masalah karang gigi adalah mudah berdarah ketika menyikat gigi.

Jika kamu mengalami kondisi tersebut, artinya harus segera memeriksakan diri ke dokter gigi.

Sebab, karang gigi tidak bisa dibersihkan hanya dengan sikat gigi melainkan membutuhkan alat khusus yang dimiliki oleh dokter gigi.

4. Masalah organ lain

Setelah semua penyebab dipastikan teratasi namun bau mulut masih terasa, ada baiknya jika kamu memeriksakan kesehatan organ lainnya.

Sebab, bisa jadi masalahmu bukan pada gigi, melainkan pada bagian tubuh lain.

4 Jenis Makanan Ini Berpotensi Bikin Anda Kegemukan dan Insomnia, Hindari Makan Sebelum Tidur

Jika Anda Ingin Tidur Nyenyak, Hindari 4 Jenis Makanan Ini untuk Dikonsumsi Jelang Tidur Malam

"Kalau semuanya sudah, baru harus curiga. Di dalam rongga mulut atau pencernaannya atau saluran pernafasan ada sesuatu," kata Ratu Mirah.

Untuk masalah ini, biasanya dokter gigi akan merujuk ke dokter spesialis terkait.

Hal ini memungkinkan, sebab kondisi kesehatan gigi dan mulut bisa memang bisa menjadi indikasi gangguan organ lainnya.

"Mungkin ada gangguan pada ginjal, hati, atau (organ) lainnya, bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.(*)

Menyikat Gigi Kurangi Risiko Gagal Jantung

Sejak kamu kecil, dokter gigi yang kamu jumpai selalu menganjurkan menyikat gigi selama dua menit.

Namun rupanya, bukan hanya panjangnya waktu menyikat gigi yang diperlukan, frekuensi dari seringnya kamu menyikat gigi juga penting.

Menurut sebuah penelitian dari Ewha Women's University di Seoul, menyikat gigi lebih dari satu kali di pagi hari dan sekali di malam hari dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga lebih dari 10 persen.

Menggunakan data dari Sistem Asuransi Kesehatan Nasional Korea, para peneliti menganalisis kebersihan mulut lebih dari 160.000 orang berusia antara 40 dan 79 selama periode 10 setengah tahun.

Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara dan waktu tepat untuk sikat gigi.
Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara dan waktu tepat untuk sikat gigi. (TRIBUN TIMUR/ANITA)

Data itu juga menyertakan perincian tentang tinggi badan, berat badan, pilihan gaya hidup, dan penyakit apa pun yang pernah mereka derita sebelumnya.

Dari hasil penelitian sementara, tidak ada peserta yang memiliki riwayat atrial fibrilasi (suatu kondisi yang menyebabkan gagal jantung), tiga persen dari peserta tidak timbul gejala selama penelitian.

Selain itu, sekitar lima persen mengalami gagal jantung.

Para peneliti lantas menghubungkan antara peserta yang menyikat gigi tiga kali atau lebih dalam sehari dan menemukan bahwa 10 persen dari mereka memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami fibrilasi atrium, serta 12 persen pengurangan risiko menderita gagal jantung.

10 Makanan Ini Ternyata Bahaya untuk Kucing, Bikin Diare Sampai Kematian, Nomor 1 Ternyata Susu Lho!

Gejala Seperti Flu, Virus Corona Bisa Sebabkan Pneumonia, Jangan Lakukan Hal Ini agar Tak Terinfeksi

Hasil ini cukup menjanjikan meski harus diakui, penelitian lebih lanjut diperlukan pada topik ini karena hubungan sebab akibat dari asosiasi ini masih belum jelas.

"Sudah pasti terlalu dini untuk merekomendasikan menyikat gigi untuk pencegahan AF (atrial fibrilasi) dan CHF (gagal jantung kongestif)," catat para penulis penelitian.

"Sementara peran peradangan dalam terjadinya penyakit kardiovaskular menjadi semakin jelas, studi intervensi diperlukan untuk menentukan strategi, demi kepentingan kesehatan masyarakat,” demikian dari peneliti.(*)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/31/155025520/rajin-sikat-gigi-namun-masih-bau-mulut-apa-alasannya?".

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved