Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Universitas Patria Artha

Fakultas Kesehatan Universitas Patria Artha Terapkan Kurikulum Sistem Blok, Ini Keunggulannya

Fakultas Kesehatan Universitas Patria Artha (UPA) menggelar seminar dan uji publik mahasiswa terkait kompetensi di bidang analisis kesehatan

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SALDY
Rektor Universitas Patria Artha Bastian Lubis 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Kesehatan Universitas Patria Artha (UPA) menggelar seminar dan uji publik mahasiswa terkait kompetensi di bidang analisis kesehatan dan penanganan operasi di Kampus UPA, Jl Tun Abdul Razak, Gowa.

Acara yang dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Patria Artha (UPA) Bastian Lubis, RS Daya, dan Dinas Kesehatan Sulsel berlangsung lancar dan penuh edukasi.

Rektor UPA Bastian Lubis, mengatakan kegiatan tersebut merupakan penerapan kurikulum sistem blok yang telah dirancang Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Dimana Kurikulum blok tersebut, pelajaran yang diterima oleh mahasiswa itu implementasi antara praktik dengan skill masing-masing.

"Kurikulum blok di sini adalah pelajaran yang dibuat antara implementasi antara praktek dan skill," ujar Bastian, dalam keterangan pers, Kamis (30/1/2020).

Lebih jauh Bastian mengatakan adapun out put dari penerapan kurikulum blok tersebut di mana nantinya mahasiswa yang sedang menjalankan semester IV dan V sudah mampu mandiri dan menciptakan lapangan sesuai keahlian masing-masing.

"Penerapan kurikulum blok, kita disini terapkan mahasiswa jurusan kesehatan kemudian jurusan teknik," tandas Bastian.

Melalui kurikulum blok tersebut, Kata Bastian merupakan salah satu upaya UPA untuk menyiapkan tenaga kesehatan menciptakan lapangan kerja untuk wilayah yang ada di pedesaan.

"Jadi anak-anak perawatan sendiri kita siapkan dia untuk orang-orang desa yang tinggal di gunung-gunung kampungnya dan nantinya udah bisa buat klinik sendiri," ucap Bastian.

Penciptaan lapangan kerja di Wilayah Pedesaan.

Menurut Bastian bisa saja dilakukan karena desa saat ini sudah memiliki anggaran.

"Penggunaan anggaran desa bisa dilakukan tapi sebelumnya harus melakukan fisibility study pada orang yang berkompeten dalam bidang keuangan sehingga desa tidak terlibat masalah pertanggungjawaban keuangan," pungkas Bastian.

Sementara mahasiswa jurusan teknik. Bastian mengaku melalui kurikulum blok tersebut bisa membuat program sehingga masyarakat desa bisa menjual kemampuan SDA-nya melalui internet.

"Saya rencananya akan kerja sama dengan Kab. Gowa dengan jumlah 120 desa, sehingga dua tahun ke depan Kab. Gowa ekonominya meningkat tinggi. Kanapa bisa? Karena kita tidak membuang jarak karena kita sudah pakai digital," tutup Bastian.

 
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved