Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Air Terjun Bantimurung

PAD 2019 Over Target, Bupati Lombok Timur Belajar Cara Kelola Kawasan Air Terjun Bantimurung

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros, Muh Ferdiansyah mengaku senang atas kunjungan, Sukiman ke air terjun Bantimurung.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
Humas Pemkab Maros
Bupati Maros HM Hatta Rahman menyerahkan cinderamata kepada Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, saat kunjungan ke kawasan air terjun Bantimurung. 

Sementara itu, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy mengatakan, meski 54 persen area TN Gunung Rinjani berada dalam wilayah Lombok Timur, namun daerahnya, tidak terlalu merasakan manfaat.

Pihaknya datang ke Maros bersama jajaran TN Gunung Rinjani untuk melihat pembagian kewenangan antara Pemkab cdan TN Babul.

"Permasalahan dengan kabupaten lain sudah terjadi puluhan tahun. Karena itu kami dari Lombok Timur bersama TN Gunung Rinjani ke Maros, untuk belajar," katanya.

"Sejauh mana kewenangan Pemkab Maros bersama TN Babul agar keberadaan Taman Nasional dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”lanjut dia berdasarkan rilis Humas.

Kunjungan kerja dan kaji banding juga hadir kepala TN Gunung Rinjani Dedy Asriady serta Ketua DPRD Maros, Patarai Amir dan jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

2019, Capaian Pendapatan Asli Daerah Bantimurung Maros 'Over' Target

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros, Muh Ferdiansyah, berhasil meningkatkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kawasan wisata alam Bantimurung, ditahun 2019.

Bahkan PAD Bantimurung mengalami surplus sebesar Rp 1 miliar, jika dibanding dengan tahun sebelumnya.

Over capaian target tersebut, baru kali pertama terjadi selama 10 tahun terakhir.

Ferdiansyah menjelaskan, dari target Rp 8 miliar yang telah ditentukan DPRD Maros,  pihak pengelola malah melampuainya.

Pihaknya berhasil mengumpulkan PAD sebesar Rp 9, 7 miliar.

"Sehingga pengelola Bantimurung surplus lebih Rp 1 miliar. Capaian ini merupakan kali pertama selama 10 tahun terakhir," kata Ferdi.

Sementara, sebelum Ferdi menjabat, realisasi PAD Bantimurung hanya 85 persen. Hal itu disebabkan, kurangnya inovasi di dalam kawasan air terjun.

"Tahun 2018 lalu itu target sekitar Rp 9,2 miliar. Tapi yang terealisasi hanya Rp 7,8 miliar. Tahun 2019, target Rp 8 M, tapi kami kumpul sebanyak Rp9, 7 miliar lebih," ujar dia.

Capaian PAD tersebut berdasarkan data yang dimilikinya hingga 29 Desember 2019.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved