Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Timur

Kemping Temu Relawan dan Pecinta Alam Luwu Timur Dialog Bencana Bareng Aktivis Kemanusiaan

Kemping berlokasi di tepi sungai bendungan lorong 9 ex Pesantren Trans Malili, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
Ivan
Relawan dan pecinta alam melaksanakan kemping temu relawan dan pecinta alam Luwu Timur dari 24-25 Januari 2020. 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Relawan dan pecinta alam melaksanakan kemping temu relawan dan pecinta alam Luwu Timur dari 24-25 Januari 2020.

Kemping berlokasi di tepi sungai bendungan lorong 9 ex Pesantren Trans Malili, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kemping diisi dialog sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam mencegah, menangani bencana dan diskusi dengan para pecinta alam Luwu Timur.

Dimana pembicaranya adalah aktivis kemanusiaan, Suaib Laibe, Muh Nur, Andi Yayath Pangerang dan Madras Ambassong.

Selain itu, anggota DPRD Luwu Timur, Alpian dan Kepala BPBD Luwu Timur, Muh Zabur dari unsur pemerintah.

Zabur mengatakan, Luwu Timur masuk dalam zona merah bencana di Indonesia, sehingga diperlukan kesiapsiagaan dari relawan, pecinta alam dan masyarakat.

Menurut Zabur, hanya bencana alam berupa gunung meletus yang tidak ada di Luwu Timur, selain itu ada seperti gempa, banjir dan tanah longsor dan lain-lain

Termasuk yang perlu diwaspadai bersama adalah gempa akibat aktifnya Sesar Matano.

"Dalam kurun waktu 2019, Luwu Timur diguncang gempa sebanyak 44 kali," kata Zabur dalam diskusi itu, Jumat malam.

"Suatu sinyal yang harus dipahami dan diwaspadai, biasanya terjadi pada malam dan magrib," imbuhnya.

Zabur juga mengpresiasi para relawan, pecinta alam yang terjun ke lokasi bencana dengan membawa misi kemanusiaan.

"Sebagai pemerintah, kami sangat terbantu dengan kehadiran relawan dan pecinta alam saat terjadi bencana," tuturnya.

Sementara itu, Alpian mengajak pecinta alam kritis terhadap kondisi alam yang rusak di daerahnya.

"Sebelum jadi anggota DPRD, saya background pecinta alam, saya lihat mindset kita seperti fokus pada naik gunung dan sebagainya. Kita juga perlu kritis dengan lingkungan," jelasnya.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

 
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved