Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasangan Kekasih di Papua Live Streaming Facebook Adegan Panas di Hotel, Durasi 1 Menit 39 Detik

Pasangan Kekasih di Papua Live Streaming Facebook Adegan Panas di Hotel, Durasi 1 Menit 39 Detik

Editor: Waode Nurmin
Kolase Tribun Jabar (Screenshot media sosial dan Indiatimes via Tribunnews)
Pasangan Kekasih di Papua Live Streaming Facebook Adegan Panas di Hotel, Durasi 1 Menit 39 Detik 

Seorang pria berusia 65 tahun nekat membuat ancaman bom palsu di pesawat maskapai Jerman Lufthansa demi bisa berkencan dengan salah satu pramugarinya.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ingin Berkencan dengan Awak Kabin Lufthansa, Pria 65 Tahun Buat Ancaman Bom Palsu', aksi pria ini berawal saat dia bertemu dengan dua pramugari maskapai itu, dan mengundang mereka untuk makan malam, namun ditolak.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku suka dengan salah pramugari di pesawat itu. Namun dia gagal untuk mengajaknya berkencan.

Karena itu dalam upayanya untuk memastikan si pramugari tidak meninggalkan Serbia dan bisa berkencan, dia memutuskan untuk membuat ancaman palsu soal ancaman bom tersebut.

Pria Serbia itu lalu membuat panggilan telepon soal bom dan membuat Lufthansa dengan penerbangan LH 1411 dari Belgrade ke Frankfurt pada Kamis (18/7/2019) harus dievakuasi.

Dilansir Sky News Sabtu (20/7/2019), sebanyak 130 penumpang dan lima awak kabin harus keluar sementara polisi melakukan penggeledahan di seluruh pesawat dibantu anjing pelacak.

Aksinya terbongkar setelah polisi melacak teleponnya dan menangkap pria itu Jumat (19/7/2019).

Penangkapan itu juga dibenarkan juru bicara jaksa penuntut.

Kepada media setempat, juru bicara kejaksaan menyatakan pria itu dijerat dengan pasal membuat kepanikan dan kegaduhan, serta tidak diperkenankan bebas bersyarat.

Kementerian Dalam Negeri Serbia merilis pernyataan bahwa aksi pria itu pagi hari pukul 06.00 waktu setempat di mana dia menelepon dan mengaku ada bom di pesawat menuju Frankfurt.

"Polisi menyelidiki apakah peristiwa itu merupakan alarm palsu dan bekerja keras mengidentifikasi siapa pelaku sebenarnya," demikian pernyataan kementerian.

Akibat ulahnya, penumpang mengalami penundaan hingga delapan jam dengan beberapa di antaranya memilih terbang menggunakan pesawat lain daripada menunggu.

Sebelumnya, ancaman bom palsu juga sempat menimpa sebuah pesawat wisata tujuan Spanyol

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bocah Usia 11 Tahun Bikin Ancaman Bom Palsu, Penumpang Pesawat Dievakuasi', Petugas polisi dengan anjing pelacak segera dikerahkan untuk memeriksa seluruh sudut pesawat jet yang diparkir di landasan pacu di Canary Island, Fuerteventura itu.

Sebuah pesan ancaman yang menyebut adanya sebuah alat dengan kandungan senyawa peledak gliserin telah disembunyikan di atas pesawat milik maskapai Vueling Airlines itu ditandatangani oleh "teroris".

Namun setelah petugas melakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan objek mencurigakan seperti yang tertulis dalam surat ancaman, yang ternyata dibuat oleh seorang anak berusia 11 tahun.

Petugas pun lantas menahan dan meminta keterangan anak yang tidak diungkapkan identitasnya itu, dengan didampingi oleh orangtuanya.

Bocah itu mengaku menulis surat ancaman itu dan bermaksud membuat lelucon.

Insiden dramatis itu terjadi hanya berselang beberapa menit sebelum pesawat dengan tujuan bandara Santiago de Compostela, Spanyol itu lepas landas dan telah bersiap di landasan pacu bandara.

Kabar temua surat ancaman juga telah membuat para penumpang pesawat dievakuasi turun dari pesawat sebelum berlari di sepanjang landasan pacu, sementara petugas masuk ke dalam pesawat untuk melakukan pemeriksaan.

Setelah merampungkan proses pencarian dan memastikan tidak adanya benda berbahaya di dalam pesawat, petugas menyatakan jika ancaman tersebut adalah palsu.

Otoritas bandara AENA mengatakan bahwa bandara Fuerteventura tetap beroperasi secara normal selama dilakukannya pemeriksaan pesawat.

Menurut salah seorang penumpang, kepada Canarias7, mengatakan seorang penumpang menemukan pesan tersebut terselip pada bagian meja lipat.

Setelah temuan surat itu, pramugari melapor kepada pilot yang mengatakan protokol harus dipatuhi dan meminta seluruh penumpang untuk turun.

"Seluruh proses evakuasi berjalan dengan sangat baik, tidak sampai terjadi histeria," kata penumpang yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip Mirror.

Tidak diketahui apakah bocah "teroris" itu akan ditahan atau dijatuhi tuntutan hukum.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul PASANGAN Kekasih di Papua Live Streaming Facebook Adegan Panas di Hotel, Berakhir Tragis, https://cirebon.tribunnews.com/2020/01/21/pasangan-kekasih-di-papua-live-streaming-facebook-adegan-panas-di-hotel-berakhir-tragis?page=all.


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved