Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Topanrita Edukasi Masyarakat Ubah Limbah Kayu Kapal Pinisi Jadi Rupiah, Lihat Hasil Karyanya

Topanrita yang merupakan start-up di bidang pengembangan pariwisata berkelanjutan berinisiatif untuk membuat program 'Pinisi Ramah Lingkungan'

Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasrul
Citizen Reporter
Ubah Limbah Kayu Pinisi Jadi Rupiah 

Limbah yang biasanya langsung dibakar atau berserakan begitu saja di sekitaran Kawasan industri kapal Pinisi diharapkan dapat bernilai rupiah.

"Projek ini kami inisiasi bersama kelompok sadar masyarakat 'Pemuda Kreatif Darubiah' yang sebelumnya telah berkreasi dalam membuat cendera mata namun masih dalam skala yang sangat kecil," ungkap Devi selaku Founder Topanrita.

Devi berharap dengan adanya project tersebut, masyarakat dapat menggunakan kreatifitasnya untuk membuat suatu produk yang bernilai.

Kabar Buruk Prabowo Subianto, Jokowi Sebut Sandiaga Uno Presiden Berikutnya, Ketum Gerindra Merespon

Tribun Timur Ajak Mahasiswa HI Unhas Mengenal Warisan Budaya Kapal Pinisi

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah didampingi Ketua TP PKK Sulsel Liestyati F Nurdin, mengunjungi pusat pembuatan kapal phinisi, di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/9/2018).
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah didampingi Ketua TP PKK Sulsel Liestyati F Nurdin, mengunjungi pusat pembuatan kapal phinisi, di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/9/2018). (Saldi/tribuntimur.com)

Project tersebut juga mendapatkan bantuan dari Konsulat General Australia di Makassar, dimana sebagian besar program mendapat bantuan.

Adapun kegiatan yang dilakukan ialah mensosialisasikan ke masyarakat pusat pembuatan kapal, bahwa limbah kayu yang biasanya dibuang sebenarnya dapat bermanfaat dan bernilai rupiah jika di kelolah dengan baik.

Lalu melakukan seminar dan workshop mengenai bagaimana mengembangkan keahlian menggunakan sampah daur ulang dan memperlihatkan ke masyarakat beberapa contoh produk yang berasal dari limbah kayu.

Melakukan produk pembuatan kerajinan tangan dengan limbah kayu, seperti tumbler, gelas, teko dan lain-lain yang semuanya terbuat dari limbah kayu.

Melakukan pendampingan dalam proses distribusi penjualan ke pusat pariwisata di Kabupaten Bulukumba.

Ekspedisi Kemanusiaan Gempa Sulteng, Iskindo Salurkan Bantuan Gunakan Kapal Pinisi

Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah berjalan di Kawasan Pusat Industri Kapal Pinisi di Bontobahari, Bulukumba
Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah berjalan di Kawasan Pusat Industri Kapal Pinisi di Bontobahari, Bulukumba (Pusat Industri Kapal Pinisi di Bontobahari)

"Project pinisi ramah lingkungan ini, kami harap dapat berjalan sukses hingga 1 tahun kedepan, agar tidak hanya di desa darubiah tapi kami juga bisa mengembangkan project ini hingga se-kabupaten Bulukumba, mengingat project ini merupakan pertama kalinya di Butta Panrita Lopi," tutur Devi.

Sementara itu CO-Founder Topanrita, Sitti Yudiarti berharap produk masyarakat desa dapat didukung pemerintah terkait dengan menjadikan kenang-kenangan bagi tamu pemerintah Bulukumba.

"Agar produk mereka dikenal lebih luas sehingga merealisasikan peningkatkan sumber pendapatan bagi masyarakat lokal demi mewujudkan pariwisata berkelanjutan," tutup alumni UIN Alauddin Makassar tersebut, Senin (20/1/2020).(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved