Helmy Yahya
Helmy Yahya Dicopot atau Diberhentikan sebagai Dirut TVRI, Inilah 'Murka' Karyawan ke Dewan Pengawas
Helmy Yahya dicopot atau diberhentikan sebagai Dirut TVRI, inilah 'murka' karyawan ke dewan pengawas.
TRIBUN-TIMUR.COM - Helmy Yahya dicopot atau diberhentikan sebagai Dirut TVRI, inilah 'murka' karyawan ke dewan pengawas.
Pencopotan Helmy Yahya dari Dirut TVRI membuat karyawan marah.
Presenter Helmy Yahya resmi dicopot sebagai Direktur Utama ( Dirut ) TVRI oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI pada Kamis (16/1/2020).
Tak terima atas keputusan tersebut, Helmy Yahya pun angkat suara dengan menggelar jumpa pers di kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/1/2020).
Helmy Yahya menyampaikan surat pembelaan setebal 1.200 halaman bersama jajaran kuasa hukum Chandra Marta Hamzah.
“Pembelaan lampirannya ada 1.200 halaman, suratnya 27 halaman. Dan pada tanggal 18 Desember menyampaikan itu didukung semua direksi,” kata Helmy Yahya.
Helmy Yahya juga menyebutkan salah satu alasan pencopotan jabatannya dari Dirut TVRI lantaran program dari Liga Inggris yang memakan biaya besar.
“Memberi penjelasan pembelian program berbiaya besar Liga Inggris, itu saja. Semua stasiun di dunia program monster content atau locomotive content yang membuat orang menonton,” tutur Helmy Yahya.

“Kepercayaan orang lima kali lipat lebih besar dari TV lain, Mola TV menayangkan Liga Inggris. Ini rezeki anak soleh, apakah ada masalah administrasi kami ngambil Liga Inggris?” ujarnya.
Sebelumnya, ihwal mengenai program Liga Inggris disebut tidak pernah dilaporkan kepada pihak Dewan Pengawas LPP TVRI dan tidak masuk dalam anggaran TVRI.
Akan tetapi, pihak Helmy Yahya membantah dan menegaskan bahwa pembelian hak siar program tersebut telah dilaporkan.
"Murka" Karyawan
Pencopotan Helmy Yahya sepertinya membuat sejumlah karyawan TVRI marah kepada Dewan Pengawas TVRI.
Mereka pun menyegel ruangan kerja Dewan Pengawas TVRI di lantai 4 kantor TVRI, Jakarta.
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Arief Hidayat Thamrin menceritakan kronologis penyegalan.
Menurut dia, upaya penyegelan itu dilakukan pada Kamis (16/1/2020) malam.
"Saya berangkat dari kantor untuk pulang. Sementara tim sekretariat masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan
Lalu sekitar jam 1/2 8 jam 8 atas sekelompok orang mengatasnamakan karyawan berinisiatif melakukan penyegalan," kata dia kepada Tribunnews.com di ruangan kerja Dewan Pengawas TVRI, Jumat (17/1/2020).

Upaya penyegelan itu mengakibatkan aktivitas kerja karyawan di ruangan Dewan Pengawas TVRI terhenti.
"Karyawan sekretariat yang sedang bekerja diminta untuk keluar. Sehingga itu menggangu dan menghentikan pekerjaan sekretariat Dewas. Sekretariat sedang kerja terggangu," kata dia.
Arief Hidayat Thamrin mengaku tidak mengetahui apa motif upaya penyegelan tersebut.
"Ke atas 10 orang. Detail, motif, inisiatif, alasan saya tidak tahu. Sebagai kantor lembaga negara kalau dtutup artinya melanggar segi kode etik aparatur sipil negara. Dan peraturan perundang-undangan lain," kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, segel itu dibuka oleh aparat keamanan dari Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.
Di lantai dasar gedung TVRI terlihat sejumlah aparat keamanan dari internal TVRI melakukan pengamanan.
Upaya pengamanan dibantu Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.
Kisruh antara Helmy Yahya dan Dewan Pengawas TVRI sudah terjadi pada Desember 2019.
Bahkan, berujung dengan dinonaktifkan jabatannya sebagai Dirut.
Kemudian, melalui surat keputusan Dewas TVRI Nomor 8/Dewas/TVRI/2020 bertanggal 16 Januari 2020, Helmy Yahya dicopot dari jabatannya.
Gebrakan Helmy Yahya
Helmy Yahya mulai menjabat sebagai Dirut sejak akhir 2017.
Saat itu, Harian Kompas pada 19 Desember 2017, membuat wawancara dengan Helmy Yahya setelah Helmy dilantik.
Ketika ditanya perihal prioritasnya memimpin TVRI, Helmy menjawab dirinya bersama dewan pengawas akan meluncurkan tagline baru per 1 Januari 2018.
Tagline itu 'Kami Kembali', yang artinya mengupayakan kembalinya masa kejayaan TVRI sebagai sumber informasi yang mendidik dan menghibur bagi pemirsa di Tanah Air.
"Kami akan hidupkan kembali program siaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang dengan tampilan lebih gaul," kata Helmy Yahya.
Caranya antara lain menghidupkan kembali program acara Cepat Tepat dengan format santai tapi serius.
Tujuannya agar anak-anak dapat mengembangkan daya ingat dengan cepat tanpa bergantung pada Google.
Selain itu program acara Dunia Dalam Berita ditempatkan pada prime time.
Pihaknya juga akan menggali kekayaan seni budaya Nusantara, mencakup tari, lagu, dan kuliner.
Kebijakan barunya mulai dari meluncurkan logo baru, reformasi internal, hingga membuat sejumlah program acara baru.
Optimisme membuat 'TVRI masih layak ditonton' tampak mulai berbuah.
Tahun-tahun sebelumnya TVRI selalu berada di peringkat bawah pada audiens share versi Nielsen.
Saat berita tersebut ditulis, peringkat TVRI menurut survei Nielsen periode minggu ke-33 tahun 2019 meningkat.
TVRI peringkat ke-12 dari 15 besar stasiun televisi.
Mengutip Harian Kompas edisi 30 Maret 2019, TVRI meluncurkan logo baru pada 29 Maret 2019.
Logo sebelumnya telah dipakai selama 12 tahun.
Logo baru TVRI menggambarkan dunia dan bulatan kecil yang menggambarkan Indonesia.
Logo baru itu menekankan budaya Indonesia adalah bagian dari dunia.
Selain memaksimalkan program unggulan TVRI, Helmy juga menghadirkan program baru.
Program baru itu dihadirkan untuk menggaet pemirsa terutama dari kalangan remaja.
Siaran langsung olahraga seperti sepak bola dan bulu tangkis terbukti membuat TVRI kembali dilirik lagi.
Beberapa program baru yang digadang-gadang menyedot perhatian pemirsa di antaranya:
1. Sepak bola Liga Primer Inggris (English Premier League).
Pasca pertandingan perdana Liga Inggris awal Agustus, audiens share TVRI meningkat.
2. Penayangan 10 pertandingan bulu tangkis dunia yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dari Bassel, Swiss.
Program ini juga menjadi unggulan TVRI yang bisa menyedot perhatian pemirsanya.
3. Program pendidikan dan animasi pembelajaran Badanamu (untuk anak-anak) bekerja sama dengan PT Bada Rock Nusantara.
4. Film-film dokumenter bekerja sama dengan Discovery Channel.
5. Program komedi situasi Keluarga Medsos setiap Minggu.
6. Bekerjasama dengan Museum Macan menggelar pameran seni Dunia dalam Berita mulai April 2019.(*)