Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabel Bawah Tanah

Ruas Jalan Bekas Pengeboran Kabel Bawah Tanah Jl Kumala Berlubang dan Becek

Lubang bekas galian kabel ini masih nampak menjadi becek karena genangan air dan masih berlubang.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
hasim arfah/tribun-timur.com
Pengendara melewati bekas penggalian kabel listrik bawah tanah saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV di Jl Kumala, Makassar, Sulsel, Kamis (16/1/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-  Pengendara jalan harus hati-hati melewati jalan bekas galian pengeboran kabel bawah tanah
Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jl Abdul Kadir dan Jl Daeng Ngeppe, Makassar.

Lubang bekas galian kabel ini masih nampak menjadi becek karena genangan air dan masih berlubang.

Pekerja proyek kabel listrik ternyata tak mengaspal atau pun mengembalikan beton dari jalanan yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Sehingga, bekas galian itu hanya ditimbuni tanah dan bebatuan.

Humas Kantor Wilayah PLN Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Eko Wahyu Prasongko,  mengatakan seharusnya jalanan dikembalikan seperti dahulu.

"Dibalikin kayak aslinya lah! ntar saya terusin ke teman-teman PLN UIP Sulbagsel," katanya, Kamis (16/1/2020).

Pekerjaan kabel pekerjaan SKTT 150 KV bakal selesai Maret 2020.

"Kita target Maret 2020 udah kelar," katanya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa menjelaskan pembangunan dua jaringan transmisi bawah tanah.

Saluran Kabel Tegangan Tinggi bertegangan 150 kV tengah dibangun di SKTT 150 kV Kima-Daya Baru dan SKTT 150 kV Tanjung Bunga-Bontoala.

"Pembangunan SKTT ini diharapkan dapat meningkatkan mutu, kapasitas jaringan serta optimalisasi sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar dan sekitarnya,” katanya.

Lebih lanjut, melalui SKTT, pusat Kota Makassar dan Kawasan Industri akan dipasok listrik dari tiga arah sehingga keandalannya semakin terjamin.

Memiliki total lintasan sepanjang 27,57 kilo meter (km), kedua SKTT akan melintasi Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros.

Satu SKTT 150 kV Kima-Daya Baru akan melintasi Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros dan Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dengan lintasan sepanjang 16,47 km.

Sementara dua SKTT 150 kV Tanjung Bunga-Bontoala akan melintasi Kecamatan Makassar, Mamajang dan Tamalate Kota Makassar dengan lintasan sepanjang 11,09 km.

Guna menghindari dampak kemacetan selama pembangunan, ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2020.

"Akan dilakukan secara paralel terhadap titik-titik lokasi yang terpisah," ujarnya.

Selain itu, pembangunan ini melibatkan aparat dan dinas terkait agar traffic management agar mengganggu kepentingan pengguna jalan.

Menjadi kebutuhan bagi keandalan kelistrikan di Kota Makassar dan sekitarnya, I Putu berharap pembangunan SKTT berjalan lancar.

Sementara itu, Penjabat Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, pembangunan ini memerlukan dukungan pemerintah.

“Pembangunan ini perlu kita dukung demi kebutuhan listrik kota makassar yang terus meningkat," katanya.

Ia menamnahkan, dukungan tersebut berupa perijinan terkait yang diperlukan oleh PLN dalam pembangunannya.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow Instagram Tribun Timur

Subscribe akun Youtube Tribun Timur

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved