Pejabat Perwira TNI AD Diduga Jadi Pebinor, Berawal Saat Urus Proyek, Ganjaran Diterima
Pejabat perwira TNI AD diduga jadi pebinor, berawal saat urus proyek, ganjaran diterima. Citra TNI AD tercoreng akibat perilaku
Oleh karena itu, ia meminta terdakwa dihukum berat sampai pemecatan.
Pasalnya, selain dirinya, banyak korban dan kerugian akibat peristiwa ini.
"Anak-anak saya, karyawan, saya sendiri. Selain ke Kodam I/BB, kasus ini saya laporkan ke Kodam Jaya dan Denpom Siliwangi karena nikah sirinya di sana," ungkap AW.
Ia sudah curiga dengan kedekatan terdakwa dan istrinya sejak tiga tahun lalu. Namun baru bisa dibuktikannya sekitar tiga bulan lalu.
Kecurigaannya disampaikan kepada istrinya, tapi membantah.
WA tidak senang rumah tangganya diganggu.
Maka ia melaporkan selingkuhan istrinya itu ke Polisi Militer yang diteruskan ke Oditur Militer.
Menurutnya, apa yang dilakukan terdakwa melanggar hukum.
"Di TNI tidak boleh menikah siri, apalagi istri orang. Kalau di Angkatan Udara, setahu saya, kalau personelnya kedapatan selingkuh langsung dipecat dari kesatuan," kata AW.
Kekecewaan AW semakin bertambah saat mengetahui terdakwa masih menjabat sebagai Dandenzibang 3/I Medan.
Harusnya, kata dia, terdakwa diberhentikan, apalagi sudah ada surat dari pimpinan Kodam I/BB agar terdakwa dibebastugaskan.
"Saya punya bukti-bukti, salah satunya surat keterangan terdakwa dengan istri saya yang menikah siri. Sudah saya berikan ke penyidik," pungkasnya.
Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidhi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, perselingkuhan dan nikah siri yang dilakukan terdakwa dalam proses penanganan hukum dan telah diketahui kesatuannya.
"Kita tunggu proses hukum yang sedang berjalan, tidak ada prajurit yang kebal hukum," kata Zeni.
Ancaman Hukuman Pelaku Zina