Rumah Warga Diterjang Ombak di Takalar
Kuburan dan Rumah Warga Rusak Akibat Abrasi, Ini Kata Kades Sampulungan Takalar
Seperti terpantau di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Senin (13/1/2020) siang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah rumah warga di Pesisir Pantai Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, rusak akibat abrasi.
Seperti terpantau di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Senin (13/1/2020) siang.
Dua rumah warga rusak akibat hantaman ombak yang memicu abrasi.
Abrasi pantai itu, menggerus pondasi rumah warga setempat dan membuat sebagian bangunan rumahnya ambruk.
Kepala Desa Sampulungan Rustan, mengatakan setidaknya terdapat tiga rumah warga yang rusak akibat abrasi dan hantaman ombak.
"Ada tiga rumah yang terdampak secara langsung akibat abrasi ini. Sekitar jam 12 malam itu ombaknya sampai ke rumah warga," kata Rustan ditemui di lokasi abrasi.
Selain merusak rumah, hantaman ombak akibat abrasi juga merusak jalan da pekuburan warga setempat.
Kain kafan jenazah yang telah dikubur pun muncul ke permukaan
"Selain rumah ada juga jalan dan kuburan. Ini yang sangat parah yang kuburan karena itu tulang-tulang dan kain kafan itu sudah terhempas keluar," ujarnya.
Abrasi itu kata Rustan sudah berlangsung sejak 2019 lalu.
Tidak tanggung-tanggung, abrasi yang diduga akibat oenambangan pasir itu mengakibatkan tanah pemukiman warga tergerus 7-10 meter.
"Yang di rumah aarga itu tergerus sampai tujuh meter. Yang di kuburan sudah sampai 10 meter tergerus," ungkapnya.
Ia pun mengaku telah melayangkan surat ke Pemerintah Provinsi Sulsel untuk penangana masalah abrasi itu.
"Kita sudah pernah meminta ke provinsi melalui surat terkait oenanganan abrasi ini. Karena abrasi pantai ini kan akibat aktivitasnya penambang. Mereka janji akan kasih CSR," ungkap Rustan
Menurut Eustan dana CSR yang dijanjikan sudah ada. Namun tidak kunjung dicairkan.