Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SMK Teknologi Tri Tunggal

Siswa SMK Tri Tunggal Makassar Unjuk 4 Ciptaan di Pameran Teaching Factory, Juga Beri Servis Gratis

Siswa SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar unjuk karya di Teaching Factory dan Pengembangan Pembelajaran 4.0 di halaman sekolah di Jl Poros BTP

Editor: Arif Fuddin Usman
Siswa SMK Tri Tunggal Makassar Unjuk 4 Ciptaan di Pameran Teaching Factory, Juga Beri Servis Gratis - plt-kepala-dinas-pendidikan-muh-hasbi-dan-kepala-smk-teknologi-tri-tunggal-45-makassar-aharuddin.jpg
dok smk tri tunggal 45 makassar
Plt Kepala Dinas Pendidikan H Asri Sahrun Said dan Kepala SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar Aharruddin berbincang dengan siswi yang dengan cekatan melakukan servis kendaraan bermotor, Sabtu (11/1/2020).
Siswa SMK Tri Tunggal Makassar Unjuk 4 Ciptaan di Pameran Teaching Factory, Juga Beri Servis Gratis - plt-kepala-dinas-pendidikan-muh-hasbi-dan-kepala-smk-teknologi-tri-tunggal-45-makassar.jpg
dok smk tri tunggal 45 makassar
Kepala SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar Aharruddin memberi keterangan terkait event Teaching Factory di sekolah tersebut Jl Poros BTP, Tamalanrea, Makassar, Sabtu (11/1/2020).

“Upaya seperti ini yang dibutuhkan sekarang. SMK menghasilkan lulusan yang siap pakai sesuai dengan tuntutan dunia industri,'' jelasnya.

Kepala SMK Teknologi Tri Tunggal Aharruddin, menjelaskan Tefa merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan membawa industri masuk ke sekolah.

Link And Match

Berbeda dengan program PSG yang selama ini mengirim dan menempatkan siswa di lokasi industri. Program ini justru siswa unjuk kemampuan dalam dipamerkan.

''Melalui program Teaching Factory ini, kita mencoba selaraskan antara fasilitas yang ada di industri dan sekolah. Link and match,'' terang Aharruddin, yang diamini Ketua Yayasan Ismunandar.

“Karena selama ini antara sekolah, khususnya SMK dengan industri sudah link. Tapi matchnya bagaimana. Ini yang coba kita benahi, dengan membawa industri masuk ke sekolah,” lanjutnya.

Hanya Carlo Striker Tunggal PSM di Lini Depan, Bojan Masih Cari Skema untuk Penyerang yang Lain

Ini 12 Pemain Borneo FC Dilepas Musim 2020, 3 Diantaranya Pilar Asing

Dalam praktik Teaching Factory ini, lanjut Aharuddin, persentase pembelajaran siswa dibagi menjadi dua. Masing-masing 70 persen di industri dan 30 di kelas.

Langkah itu pun telah berbuah hasil. Sebanyak 99 persen lulusan sekolah ini mampu diserap di dunia kerja.

Apa yang dilakukan SMK Tri Tunggal, diakui Aharruddin sebagai bagian dari upaya mengurangi pengangguran.

Karena itu, kurikulum pendidikan di sekolah ini senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan industri.

Pihaknya juga tidak ingin terlalu banyak membuka jurusan. Alasannya, meski program studi (prodi) sedikit namun lulusannya tidak ada yang menganggur.

Pencapaian siswa SMK Tri Tunggal saat ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan manajemen sekolah.

Nekat! Warga Garap Sawah Ekstrem di Lokasi Sinkhole Cenrana Maros

Korban Angin Puting Beliung di Liukang Kalmas Belum Dapat Bantuan, Aktivis: Pemerintah Kemana?

Menurut Aharuddin, di antaranya menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Siswa dan guru dari sekolah ini dikirim ke sana untuk menimba ilmu secara bergantian. Saat kembali ke sekolah, mereka membagikan apa yang didapatkan kepada rekannya,” ujarnya.

''Ke depan kita ingin semakin banyak industri yang diajak bekerja sama,'' imbuhnya.

Dalam launching Teaching Factory, SMK Tri Tunggal memperpanjang kerja sama dengan Suzuki Makassar.

Penandatanganan dilakukan Kepsek Aharuddin dengan pihak Suzuki, disaksikan Plt Kadisdik Sulsel H Asri Sahrun Said. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved