Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga Bantah Memperkosa, Sebut Suka Sama Suka, Video Durasi hingga 6 Jam Ungkap Hal Lain
Reynhard Sinaga Bantah Memperkosa, Sebut Suka Sama Suka, Video Durasi hingga 6 Jam Ungkap Hal Lain
Di akhir sidang pada Selasa 3 Desember 2019 itu, Reynhard Sinaga terlihat tersenyum ke arah kuasa hukumnya, sebelum keluar dari ruang pengadilan.
Sejak ditahan sampai saat ini, ia mendekam di penjara Manchester.
Korban Diperkirakan Capai 190 Orang
Secara keseluruhan terdapat 48 korban yang telah disidangkan dan kepolisian memperkirakan korban perkosaan Reynhard Sinaga dapat mencapai 190 orang.
Jumlah korban diperkirakan lebih banyak lagi dengan kemungkinan akan muncul korban lain yang melapor setelah vonis dijatuhkan.
Pada sidang tahap pertama dan kedua, Reyhnard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup.
Keterangan polisi menyebutkan ia adalah seorang homoseksual, tiba di Inggris pada Juni 2007 dengan visa pelajar dan mengambil S2 sosiologi di Universitas Manchester dengan disertasi tentang "Gay Asia Selatan, pria biseksual di Manchester".
Pada 2012, ia mulai mengambil gelar PhD di Universitas Leeds.
Keterangan polisi menyebutkan orang tua Reynhard Sinaga tinggal di Indonesia.
Berdasarkan penelusuran BBC News Indonesia, Reynhard Sinaga adalah anak tertua dari empat bersaudara dan lahir di Jambi. Namun kini keluarganya tinggal di Depok, Jawa Barat.
Ayahnya adalah seorang pengusaha yang bergerak dalam sejumlah bidang usaha.
BBC News Indonesia sempat bertemu dengan kedua orang tua Reynhard Sinaga bulan lalu namun ayahnya menolak berkomentar.
Dalam investigasi yang disebut "Operation Island" (Operasi Pulau) ini, polisi menemukan bahwa semua korban adalah pria muda berumur antara 17-36 tahun yang tengah keluar bersama teman-teman mereka untuk berbincang sambil minum-minum di seputar tempat tinggal Reynhard Sinaga.
Semua tindak perkosaan ini dilakukan di apartemen Reynhard Sinaga di pusat kota Manchester, apartemen yang ditinggalinya sejak 2011.
Perilaku Predator

Polisi menyebut bukti menunjukkan kemungkinan Reyhnard telah melakukan tindak perkosaan bahkan sebelum pindah ke apartemen tersebut.
Pria kelahiran 19 Februari 1983 ini, disebut polisi, sangat terampil dalam "perilaku predator".

Polisi menyebutkan rekaman CCTV menunjukkan ia sering meninggalkan apartemennya lewat tengah malam dan dalam salah satu rekaman, ia kembali dalam waktu 60 detik dengan pria muda yang kemudian dia perkosa.
Kepolisian Manchester Raya mengatakan Reynhard Sinaga tidak menyasar korbannya berdasarkan status seksual, etnik atau pun yang berstatus mahasiswa.
Kondisi korban yang mabuk merupakan bagian dari upaya memastikan bahwa para korban tidak membahayakan bagi Reynhard Sinaga bila sampai terjadi sesuatu.
Polisi juga menyebutkan tindak perkosaan ini dilakukan dari Kamis sampai Minggu, mulai sekitar pukul 19:00 sampai lewat tengah malam sekitar pukul 01:00.
TERUNGKAP JUNI 2017

Tanggal 2 Juni 2017 pada pukul 05:51 pagi. Seorang pria menelepon Kepolisian Manchester dan melaporkan penyerangan.
Sekitar 10 menit setelah laporan disampaikan, polisi datang ke apartemen Reynhard Sinaga dan menemukan Reynhard Sinaga terkapar tak sadarkan diri dengan luka parah di kepala.
Pria yang melaporkan insiden itu ditahan dengan dugaan melakukan penyerangan.

Reyhnard kemudian dibawa ke rumah sakit Manchester dan saat sadar, satu hari kemudian, meminta telepon selulernya ke polisi.
Ia sempat memberikan nomor kunci telepon yang salah ke polisi dan sempat merebut teleponnya itu.
Dari telepon inilah kemudian terungkap, Reynhard Sinaga melakukan perkosaan terhadap pria yang memukulnya. (BBC)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)