Jembatan Gantung Tabaroge Terancam Roboh dan Ancam Keselamatan Warga, PPK Disalahkan

TRIBUNLUTIM.COM, WOTU - Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian sudah menegur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek pembangunan Jembatan Gantung Desa Tabaroge di Kecamatan Wotu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kami juga tanya apakah memang sudah seperti itu perencanaannya," kata Alpian kepada TribunLutim.com, Kamis (2/1/2020).

PPK proyek pembangunan Jembatan Gantung Desa Tabaroge bernama Iswan. Proyek belum serah terima kata Iswan ke Alpian.

"Jadi proyek ini belum serah terima. PPKnya bilang mau turun periksa kondisi proyek tersebut setelah ditegur," imbuh Alpian.

Alpian juga meminta dinas terkait agar tidak menerima proyek tersebut kalau kualitasnya buruk.

"Jangan sampai diterima kalau kualitasnya buruk," jelasnya.

Diberitakan tribun, Jembatan Gantung Tabaroge, Desa Tabaroge, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah dibangun.

Jembatan baru ini lokasinya tepat disamping bangkai Jembatan Gantung Tabaroge pertama yang nyaris putus saat itu.

Proyek pembangunan jembatan ini menghabiskan anggaran APBD 2019 Rp 859.7 juta.

Pelaksana proyek adalah CV Rajawali Gunung dengan konsultan pengawas adalah Jihan Walitama.

Masa pelaksanaan proyek 90 hari kalender tepatnya dari 24 September sampai 31 Desember 2019.

Informasi dihimpun TribunLutim.com, Selasa (31/12/2019), jembatan yang belum selesai dikerjakan ini sudah hampir roboh.

Badan jembatan turun ke bawah dan hampir menyentuh sungai.

Selain itu, pada pijakan pada tiang penyangga badan jembatan, terdapat retakan yang melintang.

Kondisi jembatan ini pun dikeluhkan warga setempat.