Kredit Usaha Rakyat
2019, KUR BNI Wilayah Makassar Tumbuh Rp 750 Miliar
Pada 2019, kredit BNI Wilayah Makassar tumbuh sekitar 15 persen, di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Makassar optimis pertumbuhan kreditnya di 2020, baik kredit produktif maupun konsumer akan lebih baik dibanding 2019 lalu.
Pada 2019, kredit BNI Wilayah Makassar tumbuh sekitar 15 persen, di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.
Pemimpin BNI Kanwil Makassar, Faizal A Setiawan mengatakan, sepanjang 2019 BNI tetap dapat mempertahankan kinerja dengan baik, dimana secara nasional pertumbuhan kredit 13-15 persen di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional di kisaran 10 persen.
“Sementara untuk Wilayah Makassar, pertumbuhan kredit cukup menggembirakan, angkanya 15 persen di atas rata-rata pertumbuhan perbankan,” kata Faizal kepada Tribun Timur, Kamis (2/1/2020).
Menurut Faizal, penyebab pertumbuhan kredit tetap tumbuh tinggi di 2019, karena sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara yang tahun lalu cukup tinggi, di atas nasional.
“Di Sulsel dengan dibukanya direct ekspor, boosting juga terhadap sisi perdagangan yang kita suport. Di Sultra, rencana pembangunan smelter juga mem-boosting pertumbuhan kredit kami,” kata dia.
Dikatakan dari seluruh segmen kredit, baik menengah di atas Rp 15 miliar, maupun kecil atau di bawah Rp15 miliar, hingga mikro, semua tumbuh dengan cukup menggembirakan. Salah satu yang cukup berkontribusi positif kata Faizal adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang tumbuh cukup tinggi.
“Penyaluran KUR kami tumbuh sekitar Rp750 miliar di sepanjang 2019. Harapannya tahun ini bisa capai Rp1 triliun. Dengan boosting adanya penurunan suku bunga KUR dari 7 ke 6 persen, kemudian ada potensi daerah baru yang bisa untuk menumbuhkan UMKM, maupun internal kami yang sudah siapkan tenaga pemasar baru KUR, jadi kami optimis bisa tumbuh tahun ini,” imbuhnya.
Untuk kredit konsumer, diakui Faizal walau agak berat tahun lalu, namun BNI Wilayah Makasar tetap mampu mencatat pertumbuhan 11-12 persen. Sementara tahun ini, diprediksi akan lebih baik dengan gencarnya BNI menyasar segmen KPR.
“Pertama dari KPR menengah ke bawah, salah satunya FLPP, karena kebutuhan perumahan sangat tinggi, maka ami akan lakukan itu lagi tahun ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana bisa menginisiasi dua market utama, komersial di atas FLPP, dan marekt baru milenial,” pungkasnya