Titin Sumarni
Inilah Titin Sumarni, Artis Favorit Soekarno Hidupnya Berakhir Tragis, Sempat Numpang Mucikari
Seperti Artis seni peran kenamaan masa kini Reza Rahadian, ternyata dunia perfilman Indonesia pernah memiliki Artis cantik yang fenomenal. Kecantikan
Tahun 1966 secara tidak sengaja seorang wartawan menemukannya di salah satu rumah sempit di sekitar stasiun Kota Bandung.
Kisah itu langsung dituangkannya di koran Pikiran Rakyat waktu itu.
Kondisinya di luar dugaan. Dia diketemukan dalam keadaan sakit parah, tidak berdaya, dirawat oleh seseorang yang berprofesi sebagai mucikari, yang dikenal dengan panggilan Mamih Aceng.
Sakit yang dideritanya, ada yang menyebut paru-paru, tapi ada juga yang menyebut menderita penyakit kotor yang sudah sangat akut.
• Fakta-fakta Serda Ambar, Tentara Cantik Pengawal Presiden Jokowi, Ibunya Penjual Sayur
• UPT Pengembangan Karakter dan Dakwah UMI Gelar Dialog Akhir Tahun 2019
• BREAKING NEWS: Pelatih Asal Kroasia Resmi Pimpin PSM Makassar
Di foto yang dimuat di koran PR orang-orang hampir tidak percaya bahwa itu adalah Titien Sumarni yang terkenal dengan kecantikannya.
Dia hidup bersama lima putranya mengandalkan belas kasihan orang dan sebagian kecil penghasilan yang diperoleh Mamih Aceng.
Saat masih aktif menjadi aktris, Titien terkenal dengan kekayaannya.
Dia memiliki mobil lebih dari satu, beberapa bangunan rumah, perhiasan emas dan mutiara senantiasa menghiasi penampilannya.
Tapi sesudahnya dia hanya memiliki 4 lembar pakaian yang sudah lusuh demikian pula kelima putranya yang hanya memiliki beberapa lembar pakaian.
Bantuan dari sesama artis dan kakeknya, membuatnya akhrinya bisa dirawat di Rumah Sakit Boromeous. Lima anaknya ditempatkan di panti asuhan.
• Akhir Tahun, Bawaslu Enrekang Gelar Konsolidasi Pengawasan Partisipatif
Kakek bertindak demikian karena dia masih keluarga kasumedangan. Hanya beberapa hari di Rawat akhirnya tanggal 15 Mei 1966 dia menghembuskan napas terakhirnya, dalam pelukan kelima putranya.
Keesokan harinya jenasah diberangkatkan dan dimakamkan di Gunung Puyuh Sumedang.
Jenazah hanya diantar tidak lebih dari sepuluh orang termasuk kakek, nenek dan kedua orang tuanya.
Tidak nampak batang hidung mantan-mantan suaminya. Kisah hidupnya, yang bisa menjadi pelajar untuk semua pihak ini, bisa dibaca di buku yang ditulis Lingga Wisjnu, berjudul 'Rahasia hidup R.A. Titin Sumarni'
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Titin Sumarni, Artis Favorit Bung Karno yang Akhir Hidupnya Bergantung Belas Kasih Mucikari.
(*)